TEMPO.CO , Jakarta - Masyarakat Dusun Paingan, Desa Sedangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki tradisi unik pada hari Lebaran. Mereka selalu menerbangkan balon raksasa ke langit, seusai menjalankan salat Ied bersama.
Balon raksasa itu terbuat dari lembaran-lembaran plastik transparan yang direkatkan dengan lem sehingga membentuk sebuah balon udara. Pelepasan balon udara tersebut berlangsung di halaman makam Dusun Paingan, seusai salat Ied, Minggu 19 Agustus 2012.
Begitu warga telah berkumpul, sekelompok pemuda segera mengusung balon udara. Sebagian lagi menyiapkan api dari segumpal kain goni bekas yang sudah dicelup dengan minyak tanah. Asap dan udara panas dari kain goni yang terbakar itu ditampung dalam balon setinggi delapan meter. Balon yang mulanya kempis, lambat laun menggelembung. Begitu balon siap mengudara, seorang sesepuh kampung, Imam Sengojo, memimpin doa bersama. Selesai berdoa, balon langsung dilepas terbang ke angkasa, diiringi sorak-sorai warga.
“Maknanya adalah melepas segala kesalahan, saling memaafkan kesalahan antar-warga,” kata Maryadi, Kepala Dusun Paingan.
Ekspresi memaafkan itu diperkuat dengan saling jabat tangan antarwarga. Satu sama lain saling mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, lalu menyampaikan permintaan maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Usai saling jabat tangan, warga dusun kemudian masuk ke makam, berdoa di pusara sesepuh dusun setempat. Sebagian besar warga juga berdoa di pusara keluarga yang dimakamkan di tempat itu.
Menurut Widodo, salah seorang pemuda Dusun Paingan, balon raksasa itu disiapkan oleh pemuda Karang Taruna sejak awal bulan Ramadan. Dananya dari saweran dan donasi beberapa sesepuh dusun. “Selain menjadi atraksi menarik, khususnya bagi anak-anak, menerbangkan balon ini juga sekaligus menjadi sarana berkumpul bagi warga seusai salat Ied,” katanya.
HERU CN
Berita Populer:
Idul Fitri, Pengunjung Borobudur Membludak
Takbiran Pontianak Dimeriahkan Meriam Karbit
Kerangka Costa Concordia Jadi Wisata Bencana
Festival Lampu Colok di Pekanbaru
Ancol Bersiap Hadapi Takbiran dan Idul Fitri
5 Restoran Terbaik di Hong Kong
Berlibur Tanpa Kehilangan Uang
6 Perjalanan Bikin Anda dan Pasangan Lebih Mesra
Berita terkait
Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi
10 September 2012
Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.
Baca SelengkapnyaJakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak
31 Agustus 2012
Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun
28 Agustus 2012
Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.
Baca SelengkapnyaPelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang
28 Agustus 2012
Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.
Baca Selengkapnya25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten
28 Agustus 2012
"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7
28 Agustus 2012
Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.
Baca SelengkapnyaKereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini
28 Agustus 2012
Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.
Baca SelengkapnyaBuka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan
27 Agustus 2012
Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.
Baca SelengkapnyaJalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak
27 Agustus 2012
Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.
Baca Selengkapnya2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor
27 Agustus 2012
Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.
Baca Selengkapnya