TEMPO.CO , Surakarta - Pegiat pelestari budaya di Surakarta yang tergabung dalam Blusukan Solo menawarkan paket wisata ke lokasi-lokasi bersejarah di Surakarta. Setelah mengajak wisatawan berkeliling di Ndalem Pangeran di Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran, kali ini wisata yang ditawarkan adalah berkeliling di kampung batik Laweyan pada 30 Juni mendatang.
Menurut penasihat Blusukan Solo, Heru Prasetya, tema wisata kali ini daur masa kampung Laweyan. “Kami mengajak mengunjungi berbagai situs budaya khususnya bangunan di Laweyan, yang selama ini belum terekspose maksimal,” katanya kepada Tempo, Ahad, 24 Juni 2012. Padahal warisan budaya yang ada di Laweyan sangat luar biasa dan menjadi salah satu ikon bersejarah di Kota Bengawan.
Agenda keliling Laweyan dengan cara blusukan alias berjalan kaki ke tempat-tempat yang selama ini jarang dikunjungi dikatakannya sebagai salah satu wisata alternatif. Masyarakat diajak berwisata ke tempat-tempat bersejarah, sekaligus mengagumi kekayaan budaya. “Lalu diharapkan punya semangat untuk turut serta melestarikan warisan budaya itu,” ujarnya.
Dia membatasi hanya 30 peserta yang bisa ikut. Saat ini sudah 20-an orang yang mendaftar dari Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Bagi yang berminat, pendaftaran masih dibuka dengan tarif Rp 100 ribu untuk pelajar dan Rp 150 ribu untuk masyarakat umum. Tur akan dimulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB dengan fasilitas makan siang, suvenir, pemandu, dan sebagainya. “Peserta tidak hanya sekadar berwisata, tapi akan mendapatkan penjelasan dan pemahaman tentang tempat-tempat yang dikunjungi. Misalnya tentang rumah Djimatan dan langgar Laweyan,” katanya.
Ditemui terpisah, Ketua Forum Komunitas Kampung Batik Laweyan Alfa Fabela Priyatmono menyatakan kegiatan blusukan di atas akan membantu masyarakat luas untuk secara sadar turut menjaga warisan benda ataupun tak benda yang ada di Laweyan.
“Mereka bisa ikut memasyarakatkan pentingnya pelestarian budaya,” ujarnya. Tim Blusukan Solo dikatakannya sudah melakukan survei lokasi dan berdiskusi dengan forum tentang rute yang dilalui dan tempat yang akan dikunjungi.
Salah satu tempat yang akan dikunjungi adalah rumah Djimatan yang merupakan salah satu rumah kuno di Laweyan yang masih mempertahankan gaya art deco. “Bahkan mereka berhasil menemukan satu lagi bunker di Laweyan di salah satu rumah kosong. Selama ini setahu kami hanya ada satu bunker,” katanya.
Dia menyambut baik wisata edukasi ala Blusukan Solo, sehingga baik peserta maupun masyarakat yang dikunjungi diharapkan punya kesadaran yang sama untuk menjaga Laweyan sebagai kampung budaya. “Tidak sekadar kampung industri batik dan kampung wisata,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang
1 hari lalu
Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore
4 hari lalu
Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?
5 hari lalu
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.
Baca Selengkapnya4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah
5 hari lalu
Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.
Baca SelengkapnyaTaliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian
5 hari lalu
Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya
6 hari lalu
Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun
8 hari lalu
Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaIuran Wisata untuk Siapa
9 hari lalu
Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
12 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai
13 hari lalu
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya