Wisata Mice Andalan Nusa Tenggara Barat

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2012 03:03 WIB

TEMPO/Supriyanto Khafid

TEMPO.CO , Mataram : Selama 2012, Nusa Tenggara Barat (NTB) kebanjiran kegiatan berskala nasional. Ada 90 kegiatan yang dijadwalkan berlangsung dan di antaranya dihadiri hingga 10 ribu peserta.

Hal itu dianggap sebagai keberhasilan Pemerintah Provinsi NTB memilih wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) sebagai cara mendatangkan wisatawan. Berkat itu pula target kunjungan satu juta wisatawan melalui Visit Lombok Sumbawa 2012 yang sudah dicanangkan tiga tahun lalu bakal tercapai.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTB Lalu Gita Ariyadi mengemukakannya sewaktu ditemui Tempo, Selasa pagi, 19 Juni 2012. "NTB tidak keliru mematok wisata MICE sebagai pilihan mendatangkan wisatawan,’’ katanya. Pada 2011, ada 60 kegiatan berskala nasional yang berlangsung di Lombok.

Buktinya, NTB semakin dipercaya menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan skala nasional. Di antaranya pada Senin, 18 Juni 2012, hingga Sabtu, 23 Juni 2012, ada 2.000 siswa dan guru peserta Festival dan Lomba Seni Nasional 2012. Mulai Jumat, 29 Juni 2012, berlangsung Hari Keluarga Nasional yang dibuka Wakil Presiden Boediono diikuti sekitar 10 ribu orang. Menyusul 3 Juli 2012 juga diselenggarakan Pekan Seni Mahasiswa Nasional XI.

Pada Oktober 2012, Lombok juga dijadwalkan menjadi lokasi bertemunya pimpinan parlemen negara-negara ASEAN. Sedangkan ribuan taruna Akademi Militer dan Polri dijadwalkan menyelenggarakan Latsitarda selama November-Desember 2012. Bahkan Hari Nusantara yang bakal dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga dihadiri puluhan ribu orang.

Sebagai dampak tumbuh berkembangnya wisata MICE, setelah diselesaikannya bandar udara internasional Lombok yang representatif untuk penerbangan pesawat berbadan lebar, dirasakan semakin sulitnya mendapatkan ticket penerbangan. Konsekuensinya, harga tiket pun menjadi mahal. Kalau biasanya tersedia harga tiket ekonomi Lombok – Jakarta hingga Rp 600 ribu sudah melambung sampai Rp 1,7 juta.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi NTB Ridwan Syah sewaktu dikonfirmasi menjelaskan upayanya menambah kapasitas dan frekuensi penerbangan. ‘’Kami sudah meminta maskapai penerbangan untuk menambah pesawat atau mengganti yang lebih besar kapasitasnya,’’ ujarnya kepada Tempo.

Sebab, selama ini muatan penumpang ke berbagai kota sudah mencapai lebih 80 persen dari kapasitas tempat duduk. Malah penerbangan ke Surabaya selalu penuh. Karena itu, Batavia Air sudah menambah penerbangannya. Sedangkan Wings Air sedang berkoordinasi dengan kantor pusatnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

2 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya