Jepang dan Belanda Belum Kembalikan Pusaka Kalbar  

Reporter

Editor

Minggu, 6 Mei 2012 09:20 WIB

Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat menari tarian Dayak dalam sosialisasi Visit Kalimantan Barat 2010 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta(9/1). Visit Kallimantan Barat 2010 bertujuan untuk menjaring wisatawan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Pontianak– Jepang dan Belanda adalah Negara yang paling banyak menjarah harta pusaka dan dokumen berharga kerajaan di Kalimantan Barat. Hingga kini belum ada iktikad baik dari dua negara tersebut untuk mengembalikan peninggalan kerajaan di Kalbar.

Ketua Majelis Kerajaan Nusantara, Gusti Suryansyah, mengatakan telah lama meminta agar kedua negara itu mengembalikan harta pusaka beserta dokumen-dokumen pentingnya. Tapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil. “Kami ingin pemerintah daerah mencermati hal ini sebagai hal yang penting karena nilainya tidak bisa dihargai dengan uang,” kata dia, yang juga Raja Kerajaaan Ismahayana Landak bergelar Pangeran Ratu, Jumat, 4 Mei 2012.

Dua negara tersebut, kata dia, banyak mengambil dokumen penting kerajaan dan melakukan pemiskinan terhadap kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat. “Bahkan ada kerajaan yang dimiskinkan, yang hanya ditinggali oleh Belanda, baju yang dipakai di badan,” katanya.

Habis dijarah Belanda, kekejaman masa penjajahan Jepang ikut bertanggung jawab dalam menghilangkan generasi para raja, tokoh politik, alim ulama serta tokoh masyarakat yang berpengaruh saat itu, yang dikenal dengan "Peristiwa Mandor Berdarah".

Peristiwa Mandor adalah peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Kala itu terjadi pembantaian tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang dengan samurai, di daerah Mandor, Kabupaten Landak. Kini, melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2007, Peristiwa Mandor ditetapkan sebagai Hari Berkabung Kalimantan Barat yang diperingati setiap 28 Juni .

Dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, penghuni pertama Kalimantan Barat diperkirakan hidup di kawasan pantai dan pinggiran Sungai Kapuas. Pada abad ke-5, mereka sudah menjalin hubungan dagang dengan India, Cina, dan Timur Tengah. Mereka termasuk dalam rumpun Melayu.

Di Kalimantan Barat sedikitnya pernah berdiri 13 kerajaan. Kerajaan-kerajaan tersebut adalah Tanjungpura, Sukadana, Simpang, Mempawah, Sambas, Landak, Tayan, Meliau, Sanggau, Sekadau, Sintang, Kubu, dan Pontianak. Tumbuhnya kerajaan tersebut bermula dari kedatangan Prabu Jaya, anak Brawijaya dari Pulau Jawa.

Tahun 1598 Belanda mulai mendarat di Kalimantan. Namun kolonialisme baru mencengkeram Kalimantan pada abad ke-17. Ketika itu, Belanda dan Inggris berusaha menguasai perdagangan. Sementara itu Kerajaan Bugis juga berusaha menguasai Kalimantan. Mereka kemudian mendirikan kerajaan baru di Mempawah. Selain itu, lahir pula Kesultanan Pontianak, yang pada masa pemerintahan Sultan Hamid menggabungkan diri dengan Republik Indonesia.

Pada abad ke-19, Belanda dan Inggris semakin intensif memaksakan monopoli dagangnya di berbagai kesultanan. Mereka juga menyebarkan agama Kristen. Agar bisa mendominasi perdagangan, mereka harus mematahkan berbagai perlawanan beberapa kesultanan dan suku yang tidak mau tunduk. Pada awal abad ke-20, Belanda telah menguasai daerah pedalaman. Namun pada 1930 Belanda baru berhasil menduduki Kalimantan, kecuali Kalimantan Utara (Malaysia) yang dikuasai oleh Inggris.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

5 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya