Semangkuk Es Tebak Pelepas Dahaga

Reporter

Editor

Jumat, 4 Mei 2012 03:01 WIB

Es Tebak. Tempo/FebriYanti

TEMPO.CO , Padang: Sebagai kota yang berada di pinggir pantai, Padang terasa panas saat siang hari tanpa hujan. Paling enak pada saat itu makan es tebak untuk melepas dahaga. Dijamin pasti segar. Es tebak ini adalah es campurnya Padang. Tidak hanya di Padang, es ini juga ada sampai di pasar tradisional pelosok Sumatera Barat.

Kalau ke Padang, gampang sekali ketemu penjual es tebak di dalam warung, bopet, dan rumah makan. Cirinya, ada gerobak khusus dengan toples-toples yang diisi aneka bahan es tebak warna warni.

Toples itu berisi agar-agar merah, agar-agar hijau, cendol hijau, cincau hitam, buah kolang kaling merah dan hijau, tape singkok, nangka, potongan roti tawar, sirop merah, sirop gula merah hingga santan. Akan tetapi, ada juga es tebak yang nggak pakai santan.

Dan peralatan yang sangat penting adalah ketam untuk menyerut es tebak. Ketamnya mirip ketam untuk menyerut kayu. Tetapi ada juga yang menggunakan mesin penyerut es dari besi yang terdapat pada roda pemutar di sisinya. Es batu yang diserut dijepit menggunakan penjepit yang diputar. Lalu es diserut dengan memutar roda pemutar dengan tangan.

Siang itu, 30 April 2012, saya memilih menikmati es tebak di kawasan Pondok, kampung Pecinan di Padang. Di tempat ini, es tebaknya enak dan tempatnya juga bersih. Selain itu, tempat ini enggak ditongkrongi pengamen seperti ketika makan es tebak di Pasar Raya Padang.

Warung es tebak yang saya kunjungi adalah Es Durian Ganti Nan Lamo. Selain menjual es durian yang rasanya yahud, mereka juga menjual es tebak yang rasanya tak kalah oke dan tanpa santan seperti es tebak lainnya. Walau kalah popular dari es duriannya, Incek Sinyo yang membuka warung ini pada tahun 60-an malah lebih dulu menjual es tebak. Jadi, warung es tebak di sini sudah cukup lawas.

Begitu memesan, dalam waktu singkat pesanan saya dibuat. Vera Santoso, si pemilik warung, dengan cekatan memasukkan campuran es tebak, seperti alpukat, potongan nangka, cincau hitam, potongan agar-agar hangkue warna merah jambu dan tebak. Ini yang membedakan es campur dengan es tebak.

Tebak ini terbuat dari tepung beras yang dimasak dan dicetak dalam cetakan cendol sehingga bentuknya mirip cendol, tetapi lebih keras dan berwarna putih. Mirip serutan kelapa muda. Lalu es tebaknya ini diberi es serut yang banyak. Dan akhirnya, gundukan es serut itu disiram air gula tebu, cairan cokelat, sirop merah serta susu kental manis.

Semangkuk es tebak yang penuh warna itu terhidang di meja saya dan terlihat menggiurkan. Rasanya…hmm..semua rasa dahaga saya siang itu langsung lenyap saat suapan pertama es tebak mengalir ke kerongkongan. Harga es tebak di sini Rp 12 ribu per mangkuk.

FEBRIANTI

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

16 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

20 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

28 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya