TEMPO.CO , Yogyakarta- Bila Anda berkunjung ke Yogyakarta, mampirlah ke Kasongan di Kabupaten Bantul. Di tempat ini, berbagai perkakas terbuat dari tanah liat atau gerabah tersedia dalam aneka rupa. Kendi, vas bunga, patung, perabotan rumah tangga dan souvenir.
Gerabah yang disajikan pada setiap toko memiliki keunikan dan harga yang berbeda-beda. Selain gerabah, berbagai perkakas yang terbuat dari kayu dan bambu pun disuguhkan. Antara lain mainan tradisional anak, alat musik tradisional, hiasan rumah, dan sendok penggorengan.
Salah satu toko milik Rahmat Soleh, 30 tahun, menawarkan produk oleh-oleh atau souvenir. Seperti wadah tisu, tempat lilin, asbak, tempat pensil yang berukuran mug, tempat pensil berbentuk sapi, vas bunga, asesoris rambut, dan patung si Mbah.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1000 sampai Rp 65.000. Harga tertinggi itu, kata dia, untuk patung si Mbah. Yakni patung berupa pasangan Mbah Kakung dan Mbah Putri yang dilengkapi dengan kain batik. “Itu bahannya kan lebih tebal,” kata Soleh, Kamis 5 April 2012. Pengalaman Tempo, harga barang di Kasongan dapat ditawar.
Pemilik toko Nurya Craft Yogya itu mengatakan sedikitnya ada 20 model gerabah yang dibuat setiap minggunya (untuk finishing). Setiap model terdiri dari 100 buah. “Toko saya pernah disurvei oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada mempunyai stok terbesar,” kata dia yang pernah mengekspor ke Perancis.
Ia mengatakan tren gerabah saat ini adalah kendi atau guci dan vas bunga yang diberi tempelan pasir. Paling tidak itu tren dalam satu tahun terakhir. Dua tahun sebelumnya, gerabah diberi variasi dengan pecahan kaca sehingga terlihat cantik. Beberapa toko masih terlihat menyediakan model ini.
Namun, kata dia, gerabah dengan tempelan pasir hanya laku di pasaran lokal. “Tidak tembus ekspor, karena di ruangan ber-AC akan lembab dan berjamur,” ujar dia. Gerabah dengan bahan itu paling jauh laku di Malaysia dan Singapura.
Soleh mengatakan gerabah dengan pecahan kaca memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dilapisi pasir. Karena bahan bakunya mahal. Untuk sebuah vas bunga dengan tinggi 60 sentimeter dan diameter 30-45 sentimeter, seharga Rp 45.000.
Nah bila Anda tidak puas sekedar membeli barang saja, di Kasongan juga terdapat galeri. Beberapa toko menyediakan workshop membuat gerabah. Biasanya toko-toko yang berada di sebelah Barat Jembatan Kasongan.
Menurut Soleh, sekitar 20 persen pedagang di Kasongan memberikan pelatihan membuat gerabah. Mereka yang belajar kebanyakan siswa. Rencananya pada 3 Mei mendatang, sekitar 50 siswa asal Jakarta akan datang berguru pada dia.
Wisatawan pun dapat memilih berlatih di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pengembangan Keramik Kasongan. Adapun para pengrajin gerabah Kasongan ini buka setiap hari dari pagi sampai malam hari. Bahkan ada yang 24 jam. Di akhir pekan bisa sampai pukul 11 malam.
Saat Tempo berkunjung ke Candi Borobudur, Magelang, gerabah juga dijual para pedagang di pintu keluar candi. Namun harga yang ditawarkan pedagang lebih tinggi. Pun bila dibandingkan dengan pedagang di sepanjang Malioboro, Yogyakarta.
Selamat berbelanja gerabah murah dan cantik di Kasongan!
MARTHA WARTA SILABAN
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang
10 hari lalu
Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaPemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja
18 hari lalu
Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.
Baca SelengkapnyaBelanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu
44 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikanbelanja pemerintah telah terealisasiRp 470,3 triliun hingga pertengahan Maret ini.
Baca SelengkapnyaSahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada
48 hari lalu
Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.
Baca SelengkapnyaPusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM
57 hari lalu
Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?
59 hari lalu
Program makan siang gratis dinilai para ekonom akan menggerus dana pendidikan dan membebani APBN.
Baca SelengkapnyaDestinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja
29 Februari 2024
Anya Geraldine menceritakan pengalaman mengeksplorasi Singapura
Baca SelengkapnyaRealisasi Belanja Bansos Capai Rp 12,45 T per Januari 2024, Naik 220 Persen
28 Februari 2024
Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja bansos mencapai Rp 12,45 triliun per 31 Januari 2024 atau naik 220,87 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya10 Tips Menawar Saat Berbelanja di Pasar Bagi Turis Asing
15 Februari 2024
Belanja di pasar menjadi tujuan menarik bagi para turis asing. Berikut terdapat tips menawar saat berbelanja di pasar bagi turis asing.
Baca SelengkapnyaBertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern
4 Februari 2024
Jika Malioboro punya Pasar Beringharjo untuk belanja batik, kawasan utara Kota Yogyakarta ini punya Jalan C. Simanjuntak ini untuk fashion modern.
Baca Selengkapnya