TEMPO Interaktif, Jakarta - Wajan itu berisi penuh makanan laut. Ada lima udang, beberapa potongan cumi, ikan dori, kentang goreng, serta nasi yang dimasak dengan mentega. Seafood Platter namanya. Ini menu favorit di Restoran Fish & Co. Satu porsi bisa untuk sendiri atau berdua. Bisa juga menambahkan kerang pada menu ini.
Masakan ini lebih enak disantap dalam keadaan hangat. Gurihnya udang berpadu dengan lembutnya cumi serta empuknya daging ikan dori. Bisa disantap langsung tanpa tambahan saus. Tapi, kalau ingin sensasi pedas, cocolkan aneka seafood itu ke salah satu saus yang tersedia: saus sambal, cabai merah, dan saus bawang.
Nasi berwarna kuningnya bisa mengenyangkan. Bulir nasi ini agak besar, mirip beras basmati. Remah dan jika dingin agak kasar. Rasanya mendekati nasi kebuli, apalagi ditaburi beberapa kismis sehingga ada sensasi manis.
Menu favorit lainnya adalah Fish and Chip. Tersedia dalam dua pilihan, yaitu yang bercampur keju dan tanpa keju. Fish and Chip tanpa keju lebih gurih, sedangkan yang lainnya lebih asin. Menu ini terdiri atas ikan dori dan kentang goreng. Seafood Platter dan Fish and Chip dimasak menggunakan jeruk nipis dan saus mentega.
Serba ikan laut adalah ciri resto yang merupakan waralaba dari Singapura ini. Resto itu berdiri di Jakarta delapan tahun lalu, sedangkan di Singapura sejak Desember 1998. Pendirinya adalah Lambert Yeo dan Ricky Chew. Keduanya adalah pramuniaga yang sering berlayar ke perairan Mediterania di selatan Afrika.
Training Manager Fish & Co Tri Handoko mengatakan, ide Fish & Co terinspirasi oleh makanan Barat dan cara makan penduduk di kawasan Mediterania. Fish and Chip, misalnya, adalah menu tersohor di Inggris. Sedangkan cara makan yang langsung di wajan yang hangat merupakan ala Mediterania. Karena itu, tag line resto ini adalah "Seafood in a Pan".
"Konsep ini baru pertama kali di sini," kata Iyo--sapaan Tri Handoko--saat ditemui di Fish & Co Plaza EX, Jakarta Pusat, Kamis lalu.
Hadirnya Fish & Co di Indonesia berawal dari kegemaran pemilik resto ini, Henky Rusli, terhadap menu Fish and Chip di Fish & Co Singapura. Lantaran tak menemukan menu serupa di Indonesia, Iyo menambahkan, Henky memutuskan membuka resto itu di Indonesia. "Rasanya pun diterima di sini," katanya.
Sajian resto ini memang mudah diterima oleh lidah penduduk Indonesia. Meski bahan baku menu lebih banyak ikan, rasanya lebih pedas. "Rempahnya juga kuat," kata Iyo. Menurut Iyo, rasa resto ini lebih banyak didominasi rasa gurih yang merupakan ciri makanan yang dicampur dengan rempah.
Resto ini juga menawarkan minuman dalam porsi besar. Big Fish Drink di dalam gelas super besar berisi buah mangga dan granadila. "Ini menjadi ciri khas resto ini," ujar Iyo. Rasanya asam bercampur manis. Menurut Iyo, buah minuman ini berasal dari buah kalengan. Akan lebih nikmat dan segar jika menggunakan buah segar.
Resto ini hanya terdapat di Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta, ada enam outlet, yakni di Mall Taman Anggrek, Cilandak Town Square, Pondok Indah Mall II, Plaza EX, Pacific Place, dan Gandaria city. Sedangkan di Surabaya terdapat di Surabaya Town Square dan Tunjungan Plaza. Iyo mengatakan, khusus di Gandaria City dan Tunjungan Plaza, suasana Fish & Co menyerupai situasi di dalam galangan kapal. "Seperti di dalam perahu yang penuh kayu," katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Fish & Co
Plaza Ex
Jakarta Pusat
Buka: Setiap hari pukul 12.00-22.00
HARGA MENU
Seafood Platter Rp 139 ribu
Fish and Chip Rp 65 ribu
Big Fish Drink Rp 39 ribu
KOMENTAR CHEF
Tri Handoko, pengelola:
"Taste makanan di sini sesuai lidah Asia Tenggara."
KOMENTAR PELANGGAN
Santo, karyawan swasta:
"Saya paling suka makan Fish and Chip karena luarnya gurih dan garing, sedangkan di dalamnya tebal dan empuk. Enak."
Fredy, mahasiswa:
"Rasanya cocok di lidah saya, tidak neko-neko."
Berita terkait
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
3 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
6 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
15 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
17 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
18 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
19 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
21 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
23 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
31 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca SelengkapnyaKonten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI
33 hari lalu
Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya