TEMPO.CO, Banda Aceh – Cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan Aceh menyebabkan terganggunya jadwal penyeberangan kapal feri dan kapal cepat dari Banda Aceh ke Sabang dan sebaliknya.
“Jadwal masih belum menentu, tidak bisa diprediksi dalam beberapa hari ke depan,” kata Misdaryanto, Kepala Pelabuhan Ulee Lheu kepada Tempo, Rabu, 10 Februari 2016.
Menurut dia, ada empat kapal yang melayani rute tersebut, yakni dua kapal cepat besar, KMP BRR dan KMP Tanjung Burang, serta dua kapal cepat Express Bahari dan Cantika.
Kondisi pada Senin semua kapal tidak bisa berlayar karena ombak yang mencapai 4 meter. Penumpang terpaksa menunda keberangkatan. Sedangkan Selasa pagi tadi, kapal cepat (kecil) bisa berangkat dan kapal besar. Sorenya, kapal kembali menunda keberangkatan.
Jadwal Rabu hari ini, pada pagi hari kapal cepat dan kapal besar dapat menyeberang dari Banda Aceh ke Sabang dan sebaliknya. “Tapi jadwal sore hari ini kemungkinan besar kapal cepat tidak berangkat karena ombak tinggi,” jelas Misdaryanto.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Blang Bintang Zakaria mengatakan ombak besar dan angin kencang masih melanda Aceh dalam sepekan ke depan.
Berdasarkan data rekaman di Stasiun BMG Blang Bintang, Aceh Besar, ombak di pesisir Sabang dan Banda Aceh berkisar antara 1 sampai 3 meter. Sedangkan di pesisir pantai barat selatan Aceh ombaknya sekitar 1 meter sampai 2 meter. “Laut dalamnya bisa 3 meter,” ujarnya.
Ombak besar juga terjadi di pesisir utara dan timur Aceh, yang mencapai 2,5 meter. Pihaknya ikut mengimbau nelayan tidak terlalu jauh ke tengah laut dalam aktivitasnya mencari ikan.
ADI WARSIDI