TEMPO.CO, Palangka Raya - Sekretaris Jendral Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah, Yansen Binti, menyarankan agar pernikahan Sri Baruno Jagat Parameswari dengan tokoh gaib Pangkalima Burung dimanfaatkan sebagai gelaran wisata. “Karena sangat jarang pengantin pada pernikahan dengan mahluk gaib semacam ini bersedia dipublikasikan,” kata dia di Palangka Raya, Rabu.
Binti mengatakan hal tersebut pasti akan menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara. Menurut Yansen, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah bisa memanfaatkan peristiwa tersebut.
Berita lain: Hanya Ada di Candi Sojiwan: Hidangan Raja Mataram Kuno
Rencana pernikahan gaib tokoh Dayak Pangkalima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari itu sudah ramai dibicarakan di media sosial. Sejumlah media juga sudah menyoroti hal tersebut. Pangkalima Burung, adalah satu diantara beberapa Tokoh Dayak, dan merupakan sosok gaib.
Yansen mengatakan, menurut informasi yang dia dengar, Sri Baruno Jagat Parameswari saat ini tinggal di Jakarta. Dia diyakini titisan Nyi Roro Kidul tapi berwujud manusia, dan berasal dari pulau Bali.
Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun, rencana pernikahan adat tersebut bermula dari datangnya seorang perempuan bernama Retno pada 12 Februari 2017 ke kediaman Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Isae Judae.
Retno mengaku utusan Sri Baruno Jagat Parameswari yang mendapat bisikan dari roh halus bahwa hanya Djudae yang bisa melaksanakan ritual pernikahan adat tersebut. Perempuan ini lalu meninggalkan uang Rp 16 juta dan berjanji akan kembali lagi dalam beberapa hari.
Selenjutnya: Undangan Pernikahan Sudah Beredar