TEMPO.CO, Cirebon - Sedikitnya 20 duta besar dan atase kebudayaan dari berbagai negara akan hadiri Festival Pesona Cirebon 2016. Sejumlah keraton dari Nusantara pun akan hadiri festival tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Sultan Sepuh XIV keraton Kasepuhan, PRA Arief Natadiningrat, Jumat 25 Maret 2016. “Tidak kurang 20 duta besar dan atase kebudayaan dari berbagai negara yang warganya banyak berkunjung ke Indonesia akan diundang pada Festival Pesona Cirebon 2016,” kata Arief. Selain itu, lanjut Arief, festival itu pun akan dihadiri oleh 10 keraton se Nusantara, 20 biro perjalanan dan Dinas Pariwisata dari 30 provinsi di Indonesia.
Digelarnya Festival Pesona Cirebon 2016, bertujuan mengenalkan kekayaan dan tradisi yang berasal dari Cirebon gaungnya masih belum berkibar di kalangan wisatawan. “Selama ini wisatawan lebih mengenal tradisi dan budaya dari Yogya dan Bali,” kata Arief. Padahal kekayaan budaya dan tradisi Cirebon pun sejatinya tidaklah kalah dengan dua daerah tersebut.
Belum banyaknya wisatawan yang mengenal budaya dan tradisi Cirebon ini terutama dikarenakan kurangnya daya jual Cirebon. “Kita sebenarnya memiliki banyak even budaya dan tradisi,” tandas Arief. Namun karena kurang promosi, sehingga even budaya dan tradisi itu pun tidak terjual di kalangan wisatawan. Karenan itu dibutuhkan even yang bisa menjual Cirebon kepada wisatawan, baik wisatawan di dalam negeri maupun luar negeri.
Karena itulah Keraton Kasepuhan pun menggelar Festival Pesona Cirebon 2016 yang rencananya akan digelar pada 31 Maret hingga 2 April mendatang. Festival tersebut akan digelar di 3 destinasi wisata yang mewakil Cirebon masa lalu dengan sejarah dan budayanya serta Cirebon kekinian Yaitu Keraton Kasepuhan dan Taman Air Goa Sunyarangi. Selain itu ada pula destinasi wisata pantai di Cirebon. Untuk destinasi wisata pantai dipilih Waterland Ade Irma Suryani. “Semua potensi Cirebon mulai dari seni tradisi, kerajinan khas hingga kuliner akan ditampilkan,” kata Arief. Juga akan digelar sejumlah lombah seperti fotografi, dayu perahu hias dan “ngejala” di pantai Waterland.
Saat disinggung mengenai kontribusi tingkat kunjungan wisata saat ini menurut Arief sebenarnya tidak signifikan dalam upaya pemeliharaan Keraton Kasepuhan. “Karena kontribusi wisatawan sangat kecil, hanya Rp 15 ribu/orang. Padahal makan bakso saja sekarang kan sudah sampai Rp 20 ribu/mangkok,” kata Arief. Namun bagi Arief, dampak luar biasa bagi roda perekonomian wargalah yang menjadi sasaran utama. Ini dikarenakan omset kuliner dan toko oleh-oleh di Cirebon setiap harinya bisa mencapai miliaran rupiah.
IVANSYAH