TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 menjadi ajang mempromosikan pariwisata Indonesia. Berbagai langkah promosi telah dilakukan pemerintah sejak jauh hari, terutama melalui Kementerian Pariwisata lewat branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.
Kementerian Pariwisata mengajak masyarakat mengabadikan fenomena gerhana matahari total ini melalui lomba video, foto, dan tulisan. Ajang ini digagas untuk mengapresiasi fotografer, videografer, dan penulis yang telah berhasil merekam fenomena GMT serta menyebarluaskannya kepada khalayak di dalam dan luar negeri.
Peserta dapat mengeksplorasi area gerhana matahari dengan seluas mungkin karena obyek yang dilombakan tidak hanya terbatas seputar gerhana, tapi juga dapat mengenai pesona alam, budaya, dan kuliner daerah yang dilalui GMT.
Provinsi yang dilewati oleh gerhana matahari total adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Gerhana antara lain terjadi di Kepulauan Pagai (Sumatera Barat), Kota Muko-muko (Bengkulu), Sarolangun (Jambi), Palembang dan Lubuklinggau (Sumatera Selatan), Koba (Bangka), Tanjung Pandan dan Manggar (Belitung), Kendangwangan (Kalimantan Barat), Palangkaraya, Sampit, dan Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah), Amuntai (Kalimantan Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur), Pasangkayu (Sulawesi Barat), Palu, Poso dan Luwuk (Sulawesi Tengah), serta di Tenate, Tidore, Sofifi, dan Maba (Maluku Utara).
Daerah-daerah yang dilalui GMT akan mengalami kegelapan sempurna seperti malam.