TEMPO.CO, Jakarta - Liburan dengan kapal pesiar merupakan pengalaman yang luar biasa. Namun bagi yang menderita mabuk laut tentu menjadi tantangan tersendiri. Jangan khawatir, ada tips untuk wisatawan yang tidak bisa tidur nyenyak selama di kapal pesiar.
Pakar tidur Winstons Beds, Rebecca Swain, mengatakan kalau pertama kali libuan dengan kapal pesiar kemungkikan akan kesulitan tidur pada beberapa malam pertama.
“Kapal pesiar dirancang agar Anda merasakan gerakan seminimal mungkin, tetapi pemikiran untuk tidur di perairan terbuka bagi sebagian orang dapat memengaruhi seberapa banyak waktu istirahat yang mereka dapatkan,” ujarnya seperti dilansir dari laman Express UK.
Terutama buat yang takut mabuk laut, disarankan tidak memilih kamar balkon. Kamar jenis ini biasanya salah satu jenis kabin termahal karena memiliki area luar ruangannya sendiri.
“Kamar dengan balkon memang cantik, tetapi jika Anda takut tidur di perairan terbuka, sebaiknya pilih kabin di dalam sehingga Anda tidak bisa melihat air di malam hari," katanya,
Selain ruangan mana yang harus dihindari, Rebecca juga memberikan saran lain untuk memastikan tidur malam yang nyenyak di laut. Pertama buat tempat tidur senyaman mungkin. Tanyakan kepada awak kapal pesiar apakah dapat menyediakan tambahan untuk membuat kamar tidur lebih nyaman.
Buatlah tempat tidur Anda senyaman mungkin untuk memastikan tidur malam yang nyenyak. Mungkin kedengarannya jelas, tetapi ada baiknya meminta staf di kapal untuk menyediakan bantal, selimut, dan pelapis kasur tambahan jika diperlukan," katanya.
Setelah memastikan tempat tidur nyaman, luangkan wkatu untuk menyesuakan diri dengan gerakan kapal. Meski lapal pesiar dirancang agar penumpang merasakan pergerakan seminimal mungkin; namun, terkadang, cuaca dapat menimbulkan beberapa tantangan.
“Meskipun pergerakan di kapal besar sangat minim, penting bagi Anda untuk memberikan waktu satu atau dua malam untuk membiasakan diri dengan tempat tidur baru Anda," ujar Rebecca.
Pilihan editor: Kapal Pesiar Disney Adventure Berlayar dari Singapura 15 Desember 2025