TEMPO.CO, Boyolali - Pemerintah Desa Sari Mulyo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali mendapat dukungan dari Fuel Terminal (FT) Boyolali Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah dalam pengembangan potensi wisata di desa tersebut. Kawasan desa mina wisata yang diberi nama Sari Mulyo Puncak Patra itu pun diresmikan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Kepala Desa Sari Mulyo, Suyatno mengemukakan pengembangan potensi wisata Puncak Patra di desa itu adalah menggabungkan sektor perikanan (mina) dan pariwisata (wisata).
"Dengan bantuan CSR Pertamina ini, ada tiga kegiatan (pengembangan Mina wisata) yaitu satu, rintisan desa wisata, dua, kelompok UMKM pengolahan ikan Jajanan Iwak atau Jawak di Kadus 2, dan tiga, bengkel nelayan," ujar Suyatno, ketika ditemui wartawan seusai peresmian Desa Mina Wisata Sari Mulyo Puncak Patra, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Suyatno mengungkapkan konsep pengembangan kawasan desa mina wisata itu berawal dari keinginan masyarakat yang salah satunya ingin mengembalikan fungsi hutan di desa tersebut.
"Kami ingin mengembalikan kawasan hutan seperti dulu zaman saya masih kecil di mana kondisi hutannya lebat sumber-sumber air di wilayah sekitar desa melimpah. Berbeda kondisinya dengan saat ini. Kita bisa lihat bersama bahwa kondisinya sangat kering kerontang, begitu panasnya sehingga sumber air tidak ada. Itu alasan utamanya. Alasan kedua, tentu kami berharap upaya tersebut akan berimbas terhadap peningkatan perekonomian warga," katanya.
Sejumlah anak memberi makan kepada rusa yang ada di kawasan Desa Mina Wisata Sari Mulyo Puncak Patra yang berlokasi di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 31 Agustus 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Rangkaian acara peresmian Desa Sari Mulyo Puncak Patra diawali dengan karnaval dengan masyarakat memanfaatkan barang bekas atau sampah anorganik sebagai ajakan untuk menjaga kelestarian alam.
Selain itu, FT Boyolali dan masyarakat juga mengenalkan fasilitas unggulan yang ada ada di Desa Mina Wisata yang meliputi bengkel nelayan untuk perawatan dan perbaikan alat tangkap, UMKM Jawak yang memasarkan berbagai olahan ikan lokal, dan kawasan eco edu wisata Puncak Patra, yang menjadi kawasan konservasi Rusa Timor dan berbagai satwa serta permainan ramah anak.
Turut hadir mewakili Bupati Boyolali, M Said Hidayat, Waluyo Jati selaku Staf Ahli Bupati Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Waluyo mengungkapkan keyakinannya setelah adanya kerja sama bersama PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah melalui FT Boyolali dengan mengangkat potensi Desa Sari Mulyo bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kita bisa meningkatkan ekonomi khususnya di Desa Sari Mulyo dan sekitarnya karena saya yakin dengan pemandangan yang indah kemudian menawarkan beberapa mungkin nanti didukung di bisa berkembang lebih baik,” ujar Waluyo.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho berharap dengan adanya Desa Mina Wisata Sari Mulyo Puncak Patra itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dan sebagai bentuk dorongan Pertamina yang berfokus dalam pembangunan berkelanjutan.
“Jadi ini merupakan integrasi antara program peningkatan perekonomian dan juga program wisata jadi bisa mendukung untuk Sustainable Development Goals (SDGs), atau tujuan pembangunan berkelanjutan untuk pengawasan kemiskinan termasuk juga untuk kelestarian lingkungan,” kata Brasto.
Pilihan editor: Sleman Poles Desa-desa Potensial Menjadi Mina Wisata Tahun Ini