TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyiapkan agenda sebelum upacara bendera untuk HUT RI ke-79 di IKN berikut hunian buat para petugas upacara dengan perkemahan konsep glamping.
Menurut Pratikno para presiden sebelumnya akan diundang untuk datang ke IKN menghadiri upacara bendera. Namun, dirinya menyampaikan jika memang tak semua bisa hadir di IKN. Beberapa akan tetap menghadiri upacara di Istana Negara, Jakarta.
Di sisi lain, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membeberkan rencana pemerintah untuk menyediakan perkemahan mewah atau glamping untuk para petugas upacara di IKN. Namun, Heru belum memerinci berapa unit glamping yang disiapkan pemerintah untuk kepentingan tersebut.
"Kalau upacara 17 Agustus, nanti kami persiapkan rumah tinggal ASN (aparatur sipil negara) ada beberapa hotel dan glamping perkemahan untuk peserta atau petugas," kata Heru yang juga Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024, dikutip dari Antara.
Mengenal Glamping
Istilah glamping bukan sesuatu yang baru. Istilah ini pernah menjadi tren wisata baru-baru ini. Dilansir dari laman Kemenkraf kata glamping berasal dari Glamorous camping yang artinya gaya liburan dengan kamping mewah. Liburan dengan jenis ini menawarkan sensasi wisata berkemah di alam terbuka dengan fasilitas seperti di hotel berbintang. Jika kegiatan kamping biasanya dilakukan dengan membangun tenda dan api unggun, glamping sedikit berbeda karena semua sudah tersedia dan wisatawan cukup menikmati fasilitas saja.
Dengan fasilitas mewah wisatawan dapat menikmati alam, namun tak harus repot untuk menyiapkan peralatan dan keperluannya karena telah disediakan oleh pengelola. Konsepnya dibuat berbeda di berbagai tempat mulai dari glamping di hutan, glamping di pegunungan, glamping di pinggir danau, hingga glamping di pantai.
Umumnya liburan dengan gaya glamping akan ditawarkan dengan perkemahan dengan gaya modern di alam terbuka. Fasilitas yang diberikan berupa tenda yang didalamnya sudah termasuk tempat tidur, lampu-lampu yang indah, peralatan memasak atau bisa pesan makanan langsung, kursi di luar tenda, dan masih banyak lagi.
Saat ini di Indonesia berbagai tempat wisata telah menawarkan konsep wisata glamping dengan berbagai fasilitas. Beberapa tempat tersebut diantaranya ada, Rancabali Glamping, The Highland Park Bogor, Glamping Songgolangit di Yogyakarta, Glamping De Loano di Purworejo, Sang Giri Mountain Glamping di Bali.
Sejarah Glamping
Dilansir dari Experience Freedom konsep perkemahan mewah mulai tren di dunia pada awal tahun 2000-an. Konsep berkembang dengan glamor ditujukan kepada orang-orang konglomerat yang ingin menikmati alam tanpa ingin mengeluarkan banyak tenaga.
Perkemahan mewah dalam hal ini glamping, sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lalu. Sejarah menyebutkan kerajaan zaman dahulu melakukan invasi dan perang yang memakan waktu berbulan-bulan. Mereka kemudian membangun perkemahan untuk beristirahat dan khusus untuk para petinggi atau jajaran keluarga kerajaan dibangun kemah yang mewah.
Konsep itu disebut sebagai “Yurt” yang dahulu telah ada dalam budaya nomaden pada abad ke-6. Sementara penguasa Mongolia Genghis Khan mengangkat dan mendorong Yurtnya di atas kereta, ditarik oleh lembu selama abad ke-13.
Pada abad ke-16 dan ke-17, Raja James V memiliki tempat berkemah mewah di dataran tinggi Skotlandia, dengan interior tenda yang dipenuhi peralatan dan perhiasan yang diambil dari istananya sendiri. Tenda safari menjadi pilihan populer bagi pelancong Amerika dan Inggris yang kaya pada abad ke-20, untuk menjelajah safari di gurun Afrika. Saat ini konsep wisata glamping semakin populer di dunia.
SAVINA RIZKY HAMIDA MAGANG PLUS| ANDIKA DWI | KEMENPAREKRAF
Pilihan editor: Wisatawan Bakal Bisa Menginap, Candi Ratu Boko Siapkan Fasilitas Ini