Kerja Sama Indonesia dan Malaysia
Sementara Hermono juga meminta dukungan dari Kerajaan Malaka agar event ini bisa berkelanjutan di masa depan. Tidak hanya mempromosikan persahabatan dua negara, tetapi juga nilai ekonomi yang besar bisa mengikutinya.
Hermono mengatakan misi budaya seperti Muhibah Budaya Jalur Rempah ini juga bisa menjadi pembuka kerja sama lain yang lebih besar lagi antara Indonesia dan Malaysia.
“Tidak hanya budaya, tapi juga di sektor-sektor lain seperti ekonomi dan pariwisata,” kata Hermono.
Exco Pelancongan, Warisan, Seni, dan Budaya Melaka, YB Datu Wira Abdul Razak bin Abdul Rahman, mengatakan Malaka memang merupakan pelabuhan terkenal dalam sejarah Jalur Rempah di dunia yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia.
“Sangat tepat dan menjadi sebuah kehormatan ketika Muhibah Budaya ini berlabuh pertama di Malaka dalam lawatan pelayaran internasional pertamanya,” ujar dia.
Abdul Razak berharap kedatangan misi budaya ini memperluas peluang kolaborasi bagi Indonesia dan Malaysia di masa depan. “Semoga kita bisa bekerja sama lebih jauh mempromosikan produk-produk kebudayaan Melaka, Malaysia, dan Indonesia,” kata dia.
Datuk Abdul Razak juga menggambarkan hubungan Indonesia dan Malaysia di masa lampau. Di mana mobilitas dan batas wilayah belum menjadi suatu masalah. Kedekatan kedua negara juga lahir dari budaya dan percampuran masyarakatnya. Dia dan wakil Exco Pelancongan, Warisan, Seni dan Budaya Negeri Datuk Zaidi Attan pun masih memiliki darah dari Minang dan Bugis.
Misi budaya yang bertema “Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu” diramaikan dengan Festival Budaya di Jalan Kota, Banda Hilir, yang menjadi pusat wisata. Di sana ada pameran arsip dan budaya tentang rempah dan gerai-gerai kuliner selama 30 Juni- 3 Juli 2024.
Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024
KRI Dewaruci sebelumnya bertolak dari titik singgah di Sabang. Sebelumnya KRI Dewaruci yang membawa rombongan laskar rempah berhenti di Dumai dan Belitung Timur setelah berangkat dari Jakarta 7 Juni lalu.
Misi pelayaran Jalur Rempah ini ditujukan untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya dengan melibatkan generasi muda sebagai agen perubahan melalui berbagai aktivitas. Selama di Melaka, Malaysia, Laskar Rempah akan mengikuti serangkaian acara berupa festival berbasis rempah dan budaya bahari, seminar serta lokakarya.
Sejumlah pakar dari Indonesia dan Malaysia tampil menjadi pembicara kunci dalam seminar yang membahas tentang konektivitas dan kerja sama budaya kedua negara lewat Jalur Rempah. Selain itu, KRI Dewaruci juga akan dibuka untuk kunjungan publik selama bersandar di Pelabuhan Tanjung Bruas, Malaka.
Pilihan Editor: Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Dimulai