Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Makna Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo

image-gnews
Masyarakat suku Tengger melarung ayam ke kawah Gunung Bromo saat perayaan Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur, 26 Juni 2021. Ritual ini tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. Foto: Aris Novia Hidayat
Masyarakat suku Tengger melarung ayam ke kawah Gunung Bromo saat perayaan Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur, 26 Juni 2021. Ritual ini tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. Foto: Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setiap tahun, masyarakat Suku Tengger di Gunung Bromo rutin melaksanakan ritual Yadnya Kasada yang pada tahun 2024 ini digelar selama empat hari dari tanggal 21 Juni 2024 pukul 00.00 WIB hingga 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB. Selama pelaksanaan ritual tersebut, seluruh tempat di Gunung Bromo ditutup dari akses publik. Selain dibersihkan dari sampah pengunjung, kawasan itu juga dipulihkan dari aktivitas wisatawan. Dikutip dari laman pasuruankab.go.id, ritual Yadnya Kasada disebut juga dengan istilah Larung Hasil Bumi ke kawah Gunung Bromo.

Yadnya Kasada bermakna setiap umat Hindu hidup berdampingan saling membantu, tidak sombong, tidak takabur, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan sang pencipta. Dalam puncak ritual itu, masyarakat melemparkan berbagai hasil bumi ke kawah Bromo, termasuk hewan ternak seperti ayam atau kambing. 

Sebelum melarung, ritual Kasada diawali dengan puja asisi bakti dukun pandita Tengger. Lalu dilakukan upacara mulunen atau dikenal dengan pengangkatan dukun baru.

Dukun baru dipilih dari 4 kabupaten yaitu Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo yang nantinya menggantikan dukun lama setelah melewati sembahyang dan ritual doa.

Dalam susunan ritual itu, sembahyang dan ritual doa dilakukan di Pura Luhur Poten Gunung Bromo hingga kegiatan larung sesaji berjalan lancar. Acara diawali dengan pembacaan kidung religi diiringi gamelan, menyucikan tempat persembahyangan, pembacaan Kitab Suci Weda, pembacaan sejarah Kasada, dan perkawinan Roro Anteng dan Jaka Seger.

Karena Yadnya Kasada diawali dengan legenda  dua manusia bernama Roro Anteng dan Jaka Seger yang setelah menikah tak jua dianugerahi keturunan. Jaka Seger adalah putra keluarga Brahmana sedangkan Roro Anteng putri keluarga Kerajaan Majapahit. Sepasang suami istri itu konsisten berdoa kepada dewa dan bernazar jika dikaruniai anak, alhasil dewa pun mengabulkan doa mereka dengan memberi 25 anak. Jaka Seger dan Roro Anteng lantas menepati janjinya dengan mengorbankan anak ke-14 mereka sebagai sesembahan kepada kawah Gunung Bromo yang dilakukan tepat saat Yadnya Kasada.

Pasca pembacaan sejarah Kasada, terdapat ritual adat Nglukat umat Hindu yang membagikan bija dengan ditempelkan di bagian wadah. Memberikan wewangian di sebelah kanan, membakar dupa, dan memercikkan air suci. Pada saat itulah penggantian dukun terpilih dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan acara inti larung hasil bumi.

Masyarakat Suku Tengger berangkat dari Pura Luhur Poten menuju kawah Gunung Bromo. Ritual ini ditutup dengan kegiatan selamatan masing-masing desa dengan dipimpin oleh dukut adat. Larung hasil bumi selain dilakukan di Bromo juga ada di Blitar, Magetan, dan Probolinggo dengan makna yang mirip.

MELINDA KUSUMA NINGRUM | NINIS CHAIRUNNISA 

Pilihan Editor: 2 Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara untuk Wisatawan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Netflix Diprotes Warga Hindu India

23 hari lalu

Logo Netflix. Sumber: Reuters
Netflix Diprotes Warga Hindu India

Tayangan di Netflix berjudul 'IC 814 - The Kandahar Hijack' mendapat protes karena sentimen nasional


Spot Wisata di Bromo Dikembalikan ke Nama Lokal, Bukit Teletubbies jadi Lembah Watangan

40 hari lalu

Bukit Teletubbies (Pusung Tumpeng) di kawasan wisata Gunung Bromo. (TEMPO.CO/Abdi Purmono)
Spot Wisata di Bromo Dikembalikan ke Nama Lokal, Bukit Teletubbies jadi Lembah Watangan

Pengembalian nama lokal spot wisata di Gunung Bromo merupakan wujud pelestarian adat dan budaya Tengger.


Destinasi Wisata Menarik Sekitar Bromo, Ada Bukit Teletubbies hingga Air Terjun Madakaripura

43 hari lalu

Pengunjung menyusuri tebing air terjun Madakaripura yang berada di kawasan Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (9/5). Air Terjun ini berketinggian 200 meter. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Destinasi Wisata Menarik Sekitar Bromo, Ada Bukit Teletubbies hingga Air Terjun Madakaripura

Bromo menawarkan beragam destinasi wisata menarik, mulai dari pegunungan, perbukitan, padang savana, lautan pasir, hingga air terjun, apa saja?


Top 3 Dunia; Umat Hindu di Bangladesh Jadi Sasaran Amuk Massa dan Sosok Shamima Begum

48 hari lalu

Korban kerusuhan di Dhaka, Bangladesh, Sabtu 4 Agustus 2018. [Mohammad Ponir Hossain/Reuters]
Top 3 Dunia; Umat Hindu di Bangladesh Jadi Sasaran Amuk Massa dan Sosok Shamima Begum

Top 3 dunia pada 10 Agustus 2024, diurutan pertama berita tentang umat Hindu di Bangladesh yang menjadi sasaran kerusuhan.


Ini Alasan Massa Mengamuk hingga Bakar Rumah Umat Hindu di Bangladesh

48 hari lalu

Para siswa meneriakkan slogan dalam protes atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah laki-laki dan perempuan, di Dhaka, Bangladesh, Ahad, 5 Agustus 2018. REUTERS
Ini Alasan Massa Mengamuk hingga Bakar Rumah Umat Hindu di Bangladesh

Ratusan umat Hindu di Bangladesh memilih melarikan diri karena mereka merupakan kaum minoritas di sana


Top 3 Dunia; Ratusan Umat Hindu Bangladesh Melarikan Diri ke India

49 hari lalu

Sejumlah umat Hindu duduk bersama di depan sejumlah lilin saat berdoa dalam acara keagamaan, Rakher Upabash, di Narayanganj di Dhaka, Bangladesh, 8 November 2016. REUTERS
Top 3 Dunia; Ratusan Umat Hindu Bangladesh Melarikan Diri ke India

Top 3 dunia pada 9 Agustus 2024, masih didominiasi pemberitaan buntut dari penggulingan Perdana Menteri Bangladesh, Hasina.


Amuk Massa Bidik Minoritas, Warga Muslim Jaga Kuil Hindu hingga Gereja di Bangladesh

50 hari lalu

Warga Muslim lindungi kuil Hindu dan gereja di Bangladesh. FOTO/X
Amuk Massa Bidik Minoritas, Warga Muslim Jaga Kuil Hindu hingga Gereja di Bangladesh

Kelompok HAM dan diplomat asing prihatin atas laporan serangan terhadap kaum minoritasm termasuk Hindu Bangladesh, setelah Sheikh Hasina mundur


Jadi Target Amuk Massa di Bangladesh, Umat Hindu Berusaha Melarikan Diri ke India

50 hari lalu

Jadi Target Amuk Massa di Bangladesh, Umat Hindu Berusaha Melarikan Diri ke India

Hal ini dilakukan setelah banyak rumah dan bisnis komunitas minoritas Hindu Bangladesh dirusak menyusul penggulingan Perdana Menteri Sheikh Hasina.


Eksotika Bromo Kembali Digelar, Simak Rangkaian Acaranya

28 Juli 2024

Sandiaga Uno di acara Eksotika Bromo yang digelar di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, 27 Juli 2024. ANTARA/Diskominfo Kabupaten Probolinggo
Eksotika Bromo Kembali Digelar, Simak Rangkaian Acaranya

Eksotika Bromo mengangkat tiga elemen kehidupan manusia, yaitu suku Tengger dan budayanya; Bromo dan alamnya; Jawa Timur dan keseniannya.


Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

26 Juli 2024

Tim BPK wilayah VIII Banten saat melakukan observasi temuan arca di TNUK Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPK Wilayah VIII Banten
Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

Kajian atas temuan objek diduga cagar budaya penting untuk menguak sejarah tentang Taman Nasional Ujung Kulon dulunya seperti apa.