Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Pramugari Selalu Tersenyum saat Ada Turbulensi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi pramugari. Huffpost.com
Ilustrasi pramugari. Huffpost.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turbulensi menjadi salah satu kekahawatiran banyak wisatawan yang menggunakan pesawat terbang akhir-akhir ini, setelah penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura bulan lalu mengalami insiden yang tak terduga. Pesawat turun tiba-tiba dari ketinggian 7.000 kaki, penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman terlempar dari tempat duduknya, menuju lorong dan kepala terbentur atap. Seorang kakek asal Inggris, Geoffrey Ralph Kitchen, 73, yang dikatakan akan memulai 'perjalanan seumur hidup' meninggal dalam insiden tersebut.

Turbulensi ekstrem seperti ini jarang terjadi, meskipun akhir-akhir ini terjadi beberapa kali. Meryl Love, 37, yang merupakan pramugari sebuah maskapai penerbangan internasional, mengatakan bahwa penumpang tidak perlu terlalu khawatir saat harus naik pesawat lagi.

“Seluruh kru mendapat pengarahan keselamatan sebelum setiap penerbangan,” ujar Meryl, seperti dilansir dari Metro.co.uk, Kamis, 12 Juni 2024. “Pilot akan melihat radar dan memberi tahu kami kapan kemungkinan terjadi. Tanda sabuk pengaman akan terus menyala, dan kami memeriksa seluruh kabin untuk memeriksa apakah semua orang mengenakan sabuk pengaman dan aman. Bahkan jika turbulensi tidak terduga, pilot tahu apa yang harus dilakukan, dan sepenuhnya fokus pada keselamatan pesawat,” dia menambahkan.

Perbedaan yang harus diperhatikan penumpang saat akan terjadi turbulensi adalah pramugari akan berhenti menyajikan minuman panas, dan mereka tidak dapat meninggalkan tempat duduknya.

“Sebaiknya menganggap sebagian besar turbulensi seperti melewati polisi tidur di dalam mobil.”

Selalu tersenyum

Agar penumpang tidak panik, Meryl punya trik yang menurutnya bisa membantu menenangkan. Di tahu ketika ada guncangan, penumpang akan melihat ke arahnya, untuk mengetahui bagaimana reaksinya, terutama jika turbulensinya cukup parah sehingga awak kabin harus duduk.

"Jadi, aku memasang senyum palsu lebar di wajahku. Saya akan berpura-pura menertawakan sebuah lelucon, dan pada dasarnya saya terlihat sangat bahagia. Ini merupakan rutinitas, dan tampaknya berhasil. Saat tanda sabuk pengaman berbunyi, itu pertanda dari pilot bahwa keadaan sudah kembali normal, dan awak kabin dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa," kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama delapan tahun terbang, Meryl hanya mengalami dua kasus turbulensi ekstrem. “Yang pertama terjadi dalam penerbangan dari Johannesburg, sekitar enam tahun lalu. Pesawat itu masuk ke aliran udara pesawat lain. Itu cukup kejam dan adrenalin saya terpacu, tetapi semua orang baik-baik saja. Yang kedua sedang dalam perjalanan ke Santiago, di Amerika Selatan. Sebuah troli makanan jatuh menimpa dua kru, mereka mengalami beberapa luka dan memar. Mereka tidak bisa bekerja selama sisa penerbangan dan harus duduk di kelas satu, tapi mereka berdua pulih sepenuhnya.”

Kapan harus pasang sabuk pengaman dalam penerbangan jarak jauh?

Pada penerbangan jarak jauh, penumpang disarankan untuk berjalan kaki setiap dua hingga tiga jam. Selain itu, untuk menjaga diri seaman mungkin, Meryl menyarankan untuk tetap duduk, dengan sabuk pengaman terpasang.

"Jika terjadi turbulensi dan Anda tertidur, kami akan membangunkan Anda untuk memastikan Anda melakukannya, dan penumpang tidak suka itu," katanya.

Ada juga tren baru, penumpang melakukan yoga di dapur, tapi itu tidak direkomendasikan.

Meryl mengimbau penumpang untuk mengingat bahwa kasus turbulensi ekstrem jarang terjadi. “Perjalanan udara adalah perjalanan yang paling aman,” katanya.

Pilihan Editor: Emirates Pasang Pengamanan Ekstra untuk Cegah Turbulensi Ekstrem

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bikin Lelucon Bom di Bandara, Pria Malaysia Dihukum Kerja Sosial 360 Jam

2 jam lalu

Ilustrasi bandara (Pixabay)
Bikin Lelucon Bom di Bandara, Pria Malaysia Dihukum Kerja Sosial 360 Jam

Ancaman bom di bandara atau pesawat menjadi perhatian dunia akhir-akhir ini.


Pramugari Bantah Tips Naik Pesawat Paling Terakhir Bisa Bebas Pilih Kursi

7 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Pramugari Bantah Tips Naik Pesawat Paling Terakhir Bisa Bebas Pilih Kursi

Ada banyak tips yang beredar tentang perjalanan dengan pesawat terbang, namun pramugari memiliki pendapat berbeda


7 Cara Menghindari Biaya Bagasi Terdaftar saat Naik Pesawat

2 hari lalu

Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock
7 Cara Menghindari Biaya Bagasi Terdaftar saat Naik Pesawat

Banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia menaikkan biaya bagasi yang membuat perjalanan terasa lebih mahal.


Kenapa Ada Tirai Pembatas di Pesawat?

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Kenapa Ada Tirai Pembatas di Pesawat?

Tirai di kabin pesawat dirancang untuk memisahkan kelas yang berbeda, seperti kelas ekonomi dan bisnis atau first class. Tapi kenapa setipis kelambu


10 Maskapai Penerbangan Terbaik Menurut Telegraph, Emirates Pertama

2 hari lalu

Warga menyaksikan pendaratan pesawat Airbus A380 milik maskapai penerbangan Emirates di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 1 Juni 2023. Pendaratan pesawat komersial terbesar di dunia dengan nomor penerbangan EK368 dari Dubai menuju Bali tersebut menjadi penerbangan komersil pesawat A380 pertama di Indonesia. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
10 Maskapai Penerbangan Terbaik Menurut Telegraph, Emirates Pertama

Peringkat maskapai penerbangan didasarkan pada lebih dari 30 kriteria, termasuk ketepatan waktu, jatah bagasi, hingga kebaruan armada.


Mengapa Pesawat Tidak Melewati Tibet? Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Gunung Kailash, Tibet (Pixabay)
Mengapa Pesawat Tidak Melewati Tibet? Ini Penjelasannya

Beberapa maskapai memiliki alasan mengapa pesawatnya tidak terbang melalui Tibet. Salah satu faktornya adalah kondisi medan yang ekstrem.


Bagaimana Cara Memakai Bantal Leher yang Benar Selama Penerbangan?

2 hari lalu

Ilustrasi memakai bantal leher. Freepik.com/kues1
Bagaimana Cara Memakai Bantal Leher yang Benar Selama Penerbangan?

Bantal leher dianggap salah satu item penting saat bepergian dengan pesawat. Apakah sudah memakainya dengan benar?


Mengintip Kabin Bisnis Cathay Pacific dengan Fitur Mewah dan Privasi Penuh

3 hari lalu

Maskapai Cathay Pacific. Instagram.com/@cathaypacific
Mengintip Kabin Bisnis Cathay Pacific dengan Fitur Mewah dan Privasi Penuh

Cathay Pacific meluncurkan Aria Suite, kabin kelas bisnis mewah dengan privasi penuh, galeri seni udara, layar TV 24 inci, dan fitur canggih


Profil PT Sam Air, Maskapai Perintis yang Alami Kecelakaan di Hari Pelantikan Prabowo Subianto

3 hari lalu

Logo SAM Air. Instagram
Profil PT Sam Air, Maskapai Perintis yang Alami Kecelakaan di Hari Pelantikan Prabowo Subianto

Profil Sam Air, maskapai yang mengalami kecelakaan di dekat di dekat Bandara Panua, Pahuwato, Gorontalo.


Pesawat Perintis PT Sam Air Kecelakaan di Bandara Panua Pohuwato, 4 Penumpang Tewas

3 hari lalu

Kondisi pesawat SAM Air yang jatuh di tambak warga yang berada di sekitar Bandara Panua di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu, 20 Oktober 2024. Pesawat perintis milik PT. SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) mengalami kecelakaan. ANTARA FOTO/HO-Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Pesawat Perintis PT Sam Air Kecelakaan di Bandara Panua Pohuwato, 4 Penumpang Tewas

Pesawat perintis milik PT Sam Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) mengalami kecelakaan di Bandara Panua, Pahuwato pada Senin, 20 Oktober 2024