Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Fair dari Masa ke Masa, Semula Pasar Malam Gambir dan Pekan Raya Jakarta

image-gnews
Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Lapangan Monas era 1970-an. Wikipedia
Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Lapangan Monas era 1970-an. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ), adalah pameran tahunan terbesar di Indonesia yang diadakan untuk memperingati hari ulang tahun Jakarta. Acara ini telah menjadi simbol perayaan yang kaya akan sejarah dan tradisi, serta menjadi ajang bagi promosi produk lokal dan budaya Indonesia. 

Sejarah Jakarta Fair tidak dapat dipisahkan dari Pasar Malam Gambir yang digelar pertama kali pada 31 Agustus 1898. Acara ini diadakan sebagai perayaan penobatan Ratu Wilhelmina dari Belanda dan berlangsung dari akhir Agustus hingga pertengahan September setiap tahunnya. Pasar Malam Gambir diadakan di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Pada masa kolonial Belanda, Pasar Malam Gambir menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh masyarakat Batavia (nama lama Jakarta). Selain menawarkan berbagai produk dan kuliner khas, acara ini juga menjadi tempat bagi berbagai hiburan, termasuk pertandingan tinju yang mempertemukan petinju pribumi dengan orang Belanda. Pertandingan ini tidak hanya diadakan di Pasar Gambir tetapi juga di lokasi lain seperti Deca Park (sekarang lapangan Monas), Varia Park (Krekot), dan Princen Park (Lokasari).

Melansir dari laman resmi Jakarta Fair, pada tahun 1968, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin mengusulkan untuk menyatukan berbagai pameran dan pasar malam di Jakarta menjadi satu event besar bernama Jakarta Fair. Ide ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk lokal dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Jakarta Fair pertama kali diadakan di kawasan Monas dan dibuka secara simbolis oleh Presiden Soeharto dengan pelepasan burung merpati pos, menandakan dimulainya era baru dalam pameran dan festival di Jakarta.

Pada dekade ini, Jakarta Fair mulai berkembang pesat dengan meningkatnya partisipasi dari berbagai perusahaan dan komunitas. Acara ini menjadi platform utama bagi promosi produk lokal, mulai dari industri otomotif, elektronik, hingga kerajinan tangan. Selain pameran produk, Jakarta Fair juga menjadi ajang untuk berbagai hiburan seperti konser musik, pertunjukan tari, dan berbagai lomba, menarik ribuan pengunjung setiap harinya.

Pada 1992, lokasi Jakarta Fair dipindahkan ke Arena Pekan Raya Jakarta atau PRJ Kemayoran yang lebih luas. Kepindahan ini memungkinkan pameran untuk tumbuh lebih besar dan menampung lebih banyak pengunjung serta peserta pameran. Arena PRJ Kemayoran yang memiliki fasilitas lebih modern dan luas memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung. Relokasi ini juga membawa modernisasi dalam penyelenggaraan acara, termasuk peningkatan fasilitas pameran dan hiburan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memasuki era 2000-an, Jakarta Fair mulai mengadopsi teknologi modern dalam penyelenggaraannya. Sistem tiket elektronik, promosi melalui media sosial, dan aplikasi mobile mulai digunakan untuk memudahkan pengunjung. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran produk, tetapi juga sebagai tempat hiburan keluarga dengan hadirnya wahana permainan, konser musik dari artis lokal dan internasional, serta berbagai kuliner khas dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada 2020, Jakarta Fair menghadapi tantangan besar akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembatalan acara untuk pertama kalinya dalam sejarah. Tahun berikutnya, meskipun pandemi masih berlangsung, Jakarta Fair kembali diadakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan adaptasi digital untuk tetap mengakomodasi pengunjung. Setelah pandemi mereda, Jakarta Fair kembali dengan semangat baru, fokus pada kebangkitan ekonomi lokal dan inovasi produk menjadi salah satu highlight acara.

Jakarta Fair telah menjadi bagian integral dari budaya Jakarta dan Indonesia. PRJ juga menjadi platform penting bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Pilihan Editor: Jakarta Fair dari masa ke Masa, Presiden AS Richard Nixon Pernah Hadir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ridwan Kamil-Suswono Pakai Pin Berlogo Monas saat Kampanye, Ini Alasannya

2 hari lalu

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024. RK menjelaskan bahwa ia memilih ziarah ke makam MH Thamrin sebagai langkah awal kampanyenya karena menganggap sosok tersebut sebagai tokoh penting dalam sejarah Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ridwan Kamil-Suswono Pakai Pin Berlogo Monas saat Kampanye, Ini Alasannya

Pin monas berwarna oranye ini digunakan oleh Ridwan Kamil-Suswono saat berziarah ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Rabu, 25 September 2024.


Erick Thohir Dukung Penataan Ulang Kawasan Monas

11 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pidatonya pada acara peresmian Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di gedung Menara Danareksa, Jakarta, Selasa 17 September 2024. Jokowi menilai adanya kawasan tersebut dapat mendorong perkembangan ekonomi syariah, sehingga akan mendorong industri halal mulai dari fesyen hingga wisata halal. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Erick Thohir Dukung Penataan Ulang Kawasan Monas

Erick Thohir mendukung penataan ulang kawasan Monas. 20 aset BUMN siap ditata ulang.


Pemerintah Kaji Perubahan Kawasan Monas Menjadi Zona Komersial

22 hari lalu

Suasana wisata Monumen Nasional (Monas) pada Lebaran hari kedua, Jakarta, Kamis, 11 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pemerintah Kaji Perubahan Kawasan Monas Menjadi Zona Komersial

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pemerintah Provinsi Jakarta sedang kaji perubahan konsep kawasan Monas menjadi zona komersial.


Antisipasi Unjuk Rasa, KAI Daop 1 Jakarta Sesuaikan Pola Keberangkatan: Khusus Hari Ini Kereta Juga Berhenti di Stasiun Jatinegara

37 hari lalu

Suasana Halte Jatinegara 2 di Jakarta Timur, Rabu, 4 Januari 2022. Halte Transjakarta Jatinegara 2 yang terintegrasi langsung dengan Stasiun Jatinegara ini diresmikan hari ini, Rabu (4/1). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Antisipasi Unjuk Rasa, KAI Daop 1 Jakarta Sesuaikan Pola Keberangkatan: Khusus Hari Ini Kereta Juga Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Daerah Operasi 1 Jakarta melakukan penyesuaian pola operasi keberangkatan kereta api jarak jauh untuk mengantisipasi dampak aksi unjuk rasa.


Polri Terjunkan 783 Personel Amankan Kirab Bendera Merah Putih untuk Perayaan HUT RI ke-79

49 hari lalu

Tangkapan layar personel Purna-Paskibraka Kachina Ozora (kiri) dan Keyla Azzahra Purnama (kanan) memangku replika bendera Merah Putih dan teks proklamasi di mobil Maung Pindad dalam prosesi kirab dari kawasan Monas menuju Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 10 Agustus 2024. ANTARA/Andi Firdaus)
Polri Terjunkan 783 Personel Amankan Kirab Bendera Merah Putih untuk Perayaan HUT RI ke-79

Polri mengerahkan 783 personel untuk mengamankan prosesi Kirab Bendera Merah-Putih dan Teks Proklamasi dari Monas menuju IKN.


Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Tiket Sepanjang Agustus

50 hari lalu

Ilustrasi Kereta Api Indonesia. Getty Images
Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Tiket Sepanjang Agustus

Daop 3 Cirebon memberlakukan promo tiket yang diberi nama "Gocher Tarif Merdeka".


Wacana Monas akan Dibuka Hingga Malam Hari, Bagaimana Respons Kemenparekraf?

51 hari lalu

Ilustrasi Monas (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Wacana Monas akan Dibuka Hingga Malam Hari, Bagaimana Respons Kemenparekraf?

Wacana kawasan Monas dibuka hingga malam hari, hal ini disetujui Menparekraf Sandiaga Uno, tapi begini kata PJ Gubernur Jakarta Heru Budi.


Heru Budi dan Erick Thohir Bertemu Bahas Penataan Ruang di Sekitar Monas

57 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat meninjau sembako murah saat berkunjung ke Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat, 2 Agustus 2024. Dalam kunjungannya Heru Budi meninjau pembagian sembako murah di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. TEMPO/ILHAM BALINDRA
Heru Budi dan Erick Thohir Bertemu Bahas Penataan Ruang di Sekitar Monas

Heru Budi Hartono bertemu dengan Erick Thohir membahas tentang sinkronisasi tata ruang wilayah pusat di Jakarta menuju kota global.


PJ Gubernur DKI Masih Kaji Jam Operasional Monas hingga Malam

57 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat meninjau sembako murah saat berkunjung ke Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat, 2 Agustus 2024. Dalam kunjungannya Heru Budi meninjau pembagian sembako murah di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. TEMPO/ILHAM BALINDRA
PJ Gubernur DKI Masih Kaji Jam Operasional Monas hingga Malam

Heru Budi Hartono masih mempertimbangkan perubahan jam operasional Monumen Nasional atau Monas di Jakarta Pusat yang kini hanya dibuka sampai sore.


Sandiaga Uno Setuju Monas Buka sampai Pukul 10 Malam pada Akhir Pekan

30 Juli 2024

Suasana wisata Monumen Nasional (Monas) pada Lebaran hari kedua, Jakarta, Kamis, 11 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sandiaga Uno Setuju Monas Buka sampai Pukul 10 Malam pada Akhir Pekan

Saat ini pengelola Monas masih membatasi jam operasional dari pukul 08.00 hingga 16.00 setiap hari.