Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Lagi Disarankan Pakai Pita sebagai Penanda Koper, Berikut Alternatif lainnya

image-gnews
Ilustrasi conveyor belt koper. Dok. Freepik
Ilustrasi conveyor belt koper. Dok. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa petugas bandara tidak lagi menyarankan pemasangan pita pada koper penumpang pesawat. Pita pada koper penumpang pesawat bertujuan sebagai tanda pengenal sehingga dapat dengan mudah mengenali koper masing-masing saat sudah sampai dan berada di conveyor belt.

Salah satu petugas bandara di Bandara Dublin mengungkapan bahwa dengan adanya pita sebagai tanda pengenal dapat membuat koper para penumpang tidak dibawa ke penerbangan. Hal ini dikarenakan pita dapat menghambat proses pemindaian koper di ruang bagasi sehingga akan diperiksa secara manual.

“Pita yang diikatkan orang ke koper mereka untuk membantu mengidentifikasi mereka dapat menyebabkan masalah saat tas dipindai di ruang bagasi. Jika tas tidak dapat dipindai secara otomatis, tas tersebut dapat diproses secara manual, yang berarti tas Anda tidak dapat dibawa ke penerbangan," kata John, seorang petugas bagasi di Dublin Airport, seperti dilansir dari Manchester Evening News, Ahad, 2 Juni 2024. 

Tidak hanya itu, dilansir dari Birmingham Live, salah seorang penumpang mengalami kerusakan pada handle kopernya karena menggunakan pita sebagai penanda. Penyebabnya adalah pita penanda tersangkut di peralatan lainnya sehingga merusak pegangan koper tersebut.

Tampaknya pitanya tersangkut di beberapa peralatan dan pegangannya benar-benar robek. Saya sering melakukan ini (memasang pita) dulu dan pernah tidak ada masalah," kata seorang anggota forum perjalanan. 

Banyak pilihan lain untuk menandai koper Anda agar mudah dikenali saat pengambilan bagasi. Salah satu cara yang umum adalah memasang stiker yang mudah Anda kenali sehingga memudahkan saat melakukan pencarian koper. Pemberian tag berupa tulisan, gantungan, dan lainnya juga umum dilakukan oleh sebagian besar penumpang pesawat.

Pemilihan bentuk dan warna koper juga dapat menjadi sebuah pilihan bagi Anda yang ingin bepergian melancong secara lokal ataupun mancanegara. Koper dengan bentuk dan warna yang unik akan memudahkan Anda menemukan koper di conveyor belt.

Seorang influencer dan pakar travelling dengan akun tiktok Melanie the Travel Girl juga menyarankan untuk membawa sesuatu yang menonjol dari segi bentuk maupun warna agar mudah mengenal koper saat bepergian. 

"Jadikan koper Anda menonjol dengan tas berwarna cerah atau penutup yang cerah atau bahkan label koper yang cerah. Lakukan saja sesuatu untuk membuat barang bawaan Anda menonjol dari yang lain," ujarnya. 

Pada zaman yang modern ini juga banyak pilihan teknologi yang dapat Anda gunakan untuk menandai koper Anda agar mudah dicari. Salah satu alatnya adalah Smart Tag atau Tag pintar yang dapat mendeteksi keberadaan barang kita. Tidak hanya mudah dikenali, kemudahan pencarian juga sangat dibutuhkan saat di bandara ataupun tempat umum lainnya.

Sudah ada beberapa merek dagang elektronik yang menjual Smart Tag seperti apple dengan Airtag nya dan Samsung dengan Galaxy SmartTagnya. Dengan adanya smart tag tersebut, Anda dapat memonitor pergerakan benda yang disematkan bersama dengan smart tag.

Smart Tag ini dapat disematkan pada benda elektronik ataupun non elektronik seperti koper. Dengan begitu, risiko koper Anda hilang karena tertinggal ataupun lainnya semakin kecil karena Anda dpaat melihat pergerakannya melalui ponsel pintar Anda.

ADINDA ALYA IZDIHAR I  RINI KUSTIANI  I  MILA NOVITA  I  YUNIA PRATIWI

Pilihan Editor: Petugas Bandara Tidak sarankan Pasang Pita untuk Menandai Koper, Kenapa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kesalahan Utama yang Sering Dilakukan Wisatawan Kapal Pesiar

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang kapal pesiar. Unsplash.com/Stephani Kalecki
Kesalahan Utama yang Sering Dilakukan Wisatawan Kapal Pesiar

Biasanya yang baru pertama kali naik kapal pesiar melakukan hal ini, namun tak sedikit juga yang berpengalaman melakukan hal yang sama


10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?

1 hari lalu

Pesawat Boeing 777-300 dicat dalam desain retro dari Qatar Airways (ANTARA/HO)
10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?

Daftar maskapai penerbangan terbaik di dunia pada 2024, pertama Qatar Always


Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

1 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

Tidak semua koper bisa dibawa ke kabin karena keterbatasan ruang. Selain ukuran, berat barang bawaan juga dibatasi.


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Kemenparekraf: Maskapai Internasional Buka Rute Langsung ke Indonesia

3 hari lalu

Petugas beraktivitas di dekat pesawat maskapai Super Air Jet nomor penerbangan IU-763 tujuan Jakarta di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, 4 Desember 2021. Super Air Jet resmi membuka rute penerbangan Jakarta-Lombok (CGK-LOP) pulang-pergi sejak 18 November lalu. TEMPO/Nita Dian
Kemenparekraf: Maskapai Internasional Buka Rute Langsung ke Indonesia

Kemenparekraf menyampaikan ada sejumlah maskapai penerbangan yang siap menghadirkan rute penerbangan internasional baru ke Indonesia.


Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

BRIN menyatakan bahwa kelapa non-standar sudah diakui kelayakannya oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.


Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket Pesawat 80 Persen, Dibuka 22 hingga 31 Juli

3 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG dengan tema Pikachu Pokemon. garuda-indonesia.com
Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket Pesawat 80 Persen, Dibuka 22 hingga 31 Juli

Garuda Indonesia bersama Bank Mandiri menggelar Garuda Indonesia "Sales Office Travel Fair" (SOTF) 22-31 Juli 2024. Diskon tiket hingga 80 persen.


3 Maskapai Buka Penerbangan Langsung ke Indonesia, Ada dari Korea ke Bali

3 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
3 Maskapai Buka Penerbangan Langsung ke Indonesia, Ada dari Korea ke Bali

Penerbangan langsung dari luar negeri dinilai akan memudahkan wisatawan mancanegara mengakses destinasi wisata Indonesia.


Cerita Penumpang Menginap di Bandara selama Empat Hari karena Penerbangan Delay

3 hari lalu

 Vienna Skye, 25 menginap di bandara Rio de Janeiro, Brasil, selama empat hari setelah penerbangannya ditunda pada Mei 2024 (Instagram/@viennaskye)
Cerita Penumpang Menginap di Bandara selama Empat Hari karena Penerbangan Delay

Penumpang itu mengaku tidak bisa keluar bandara karena maskapai terus-menerus membatalkan penerbangan selama empat hari berturut-turut.


Alasan Layangan Bisa Mengganggu Penerbangan

4 hari lalu

Petugas memeriksa helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat 19 Juli 2024. Helikopter tur wisata dengan nomor registrasi PK-WSP tersebut melakukan upaya pendaratan darurat dan mengalami kecelakaan karena terlilit tali layangan yang mengakibatkan seorang pilot dan empat penumpangnya terluka. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Alasan Layangan Bisa Mengganggu Penerbangan

Helikopter yang jatuh di Bali diduga akibat benang layangan yang melilit mesin. Ini alasan layangan berbahaya bagi penerbangan.