Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Bersiap Pilkada, Ini Desakan para Pelaku Wisata

image-gnews
Kalangan pelaku wisata dari berbagai unsur menyoroti sejumlah kebijakan jelang Pilkada Yogyakarta Selasa, 4 Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kalangan pelaku wisata dari berbagai unsur menyoroti sejumlah kebijakan jelang Pilkada Yogyakarta Selasa, 4 Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seperti daerah lainnya, bulan November 2024 mendatang, Yogyakarta bakal turut menggelar pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak. Kalangan pelaku wisata di Yogyakarta pun belakangan ramai menyoroti sejumlah kegamangan yang selama ini menjadi ganjalan terkait daerah berjuluk Kota Wisata itu. 

Salah satunya dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta atau GIPI DIY. "Sebagai lokomotif perekonomian, industri pariwisata di Yogyakarta saat ini sebenarnya bukan dalam keadaan baik-baik saja," kata Ketua GIPI DIY, Bobby Ardiyanto, di sela forum Rembug Warga Jogja, Selasa, 4 Juni 2024.

Kehilangan momentum pasca Covid-19

Bobby mengatakan, meski pemerintah daerah juga pusat mengklaim Yogyakarta sebagai provinsi paling cepat bangkit dan pulih pasca dihajar pandemi Covid-19 lalu, namun ada fakta yang tak bisa diabaikan terkait kondisi pariwisata. "Momentum pasca Covid-19 tersebut tidak dimanfaatkan pemerintah untuk merawat dan mengembangkan potensi industri pariwisata," ujar dia.

Kehilangan momentum saat pariwisata bangkit itu, kata Bobby, salah satunya dapat dilihat dari minimnya belanja paket wisata Yogyakarta yang ditawarkan di berbagai forum. Salah satunya forum  Travel Exchange atau TRAVEX yang merupakan forum bisnis bagi para pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN.

"Dalam ajang Travex pasca Covid-19 itu pernah tercatat ada transaksi belanja wisata Rp 800 miliar, namun paket wisata yang dibeli bukan Yogyakarta melainkan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya," kata dia. "Produk (paket wisata) Yogya ternyata tidak menarik bagi buyer, namun hal seperti ini tidak pernah dibahas, padahal seharusnya pemerintah ikut bertanggungjawab menemukan penyebabnya." 

Tak tuntasnya persoalan itu ditambah situasi potensi wisatawan yang berpaling mencari alternatif destinasi lain. Terutama saat momen momen libur panjang dan hari raya keagamaan. "Misalnya okupansi hotel yang drop saat libur lebaran tahun ini, yang tak sesuai ekspektasi (tercapai 90 persen lebih)," ujar dia.

Menurut Bobby, kalangan pelaku wisata sudah kerap mengingatkan hal ini. Saat industri wisata Kota Yogyakarta seolah bergerak sendiri, bersaing dengan pertumbuhan pariwisata di empat kabupaten di DIY.

"Pariwisata jadi ajang saling menjatuhkan antar daerah, saling berebut pasar, main sendiri sendiri tanpa kerjasama, sampai grafik wisata semakin turun," kata dia.

Tanpa adanya kerjasama antara Kota Yogyakarta dan 4 kabupaten DIY lain, GIPI DIY khawatir sektor wisata Yogyakarta hanya tinggal menunggu waktu. "Apalagi setelah antara daerah terkoneksi tol yang melintasi Yogya, kalau masih jalan sendiri sendiri bakal habis kita (industri wisata di Yogya)," kata dia.

Kerja sama dengan kawasan penyangga

Bobby mendesak, siapapun kepala daerah terpilih di Yogyakarta, baik kota maupun kabupaten, bisa saling bekerja sama menjaga iklim wisata. Selain itu, tidak menlanjutkan ego sektoral yang berpotensi mematikan pariwisata yang cakupannya luas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yogya tidak akan pernah bisa hidup sendiri, apalagi wisatawan mancanegara tidak bisa lepas dari Candi Borobudur (di Magelang) yang menjadi anchor," kata dia. "Jadi (Borobudur) sebagai anchor itu mustinya bisa mendorong wisatawan manca tak hanya mengunjungj Jawa Tengah, tapi juga ke Yogyakarta."

Dia menambahkan pemerintah daerah harus bekerjasama membangun kawasan penyangga, Yogya-Solo -Semarang untuk menjaring wisatawan mancanegara. Seperti  Bali yang berkolaborasi dengan NTT dan NTB, sehingga kunjungan tetap tinggi. 

Sementara itu, salah satu pendiri wahana wisata populer di Yogya, HeHa Ocean View, Herry Zudianto menuturkan, satu faktor penghambat wisata berkembang di suatu daerah diduga karena politik anggaran yang dijelankan pemerintah daerah.

"Misalnya pajak yang dibayarkan pelaku wisata ke pemerintah tiap tahun miliaran rupiah, tapi anggaran untuk promosi yang dikeluarkan hanya puluhan juta, ini politik anggaranya," kata dia.

Padahal, kata Herry, promosi sangat berpengaruh pada kemanjuan wisata daerah itu. DIa juga berahap siapa pun yang terpilih sebagai kepala daerah di Yogya benar benar bisa memberikan pelayanan nyata masyarakat, termasuk pelaku wisata.

"Pejabat publik itu pelayan bukan penguasa, bukan berbuat untuk kekuasaan, tapi melayani. Yogya harus tetap nyaman dihuni, ekonomi menggerakan masyarakat, kesenjangan tidak tinggi," kata dia.

Adapun Wakil Ketua Umum Kantor Dagang Indonesia atau Kadin DIY, Wawan Harmawan, menuturkan 90 persen lebih UMKM di Yogyakarta mengandalkan pariwisata. Namun tanpa campur tangan pemerintah, UMKM itu dinilai tak bisa mendapatkan keuntungan dari tingginya kunjungan wisata.

"Misalnya Kotagede yang pusat perajin perak, sekarang kondisinya sayup sayup, ini juga tugas pemerintah membantu membangkitkan potensi itu kembali. Pemimpin di Yogya harus mau jadi seperti sales yang mempromosikan produk UMKM - nya, langkahnya harus konkret," kata dia.

Pilihan editor: Yogyakarta Peringati Hari Lahir Pancasila dengan Parade Budaya dan Pembagian Seribu Bendera

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

1 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Ajukan Cuti, Kadis PUPR Kota Bogor Rena Da Frina Pastikan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina (ANTARA/HO-pribadi)
Ajukan Cuti, Kadis PUPR Kota Bogor Rena Da Frina Pastikan Maju Pilkada 2024

Kadis PUPR Kota Bogor mengatakan, sudah mengajukan cuti untuk dapat mengikuti Pilkada Kota Bogor sebagai calon Wali Kota.


Politikus Golkar Sebut Ada Gesekan di KIM soal Pilkada

1 hari lalu

Politikus Partai Golkar dan mantan Menteri Sosial, Idrus Marham, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Suap tersebut diduga berhubungan dengan pengurusan Administrasi Hukum Umum di Kementerian Hukum dan HAM RI. TEMPO/Imam Sukamto
Politikus Golkar Sebut Ada Gesekan di KIM soal Pilkada

Menurut politukus Golkar, perbedaan dalam KIM juga dikehendaki oleh presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


PDIP-PKB Yakin Menang Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, Singgung Perolehan Suara dan Elektabilitas

1 hari lalu

Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kanan) seusai menerima surat rekomendasi PKS untuk Pilkada Jawa Timur di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi memberikan rekomendasi dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilkada Jawa Timur 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
PDIP-PKB Yakin Menang Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, Singgung Perolehan Suara dan Elektabilitas

PDIP menjajaki koalisi dengan PKB untuk mengusung Risma dan Marzuki Mustamar dalam menghadapi duet Khofifah-Emil Dardak yang diusung koalisi besar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.