Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bette Nash, Pramugari Pemegang Rekor Karier Terlama di Dunia, Meninggal pada Usia 88 Tahun

Editor

Mila Novita

image-gnews
Bette Nash, pemegang rekor pramugari yang berkarier paling lama di dunia setelah hampir 70 tahun bekerja, meninggal di usia 88 tahun (Instagram/@americanair)
Bette Nash, pemegang rekor pramugari yang berkarier paling lama di dunia setelah hampir 70 tahun bekerja, meninggal di usia 88 tahun (Instagram/@americanair)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Bette Nash, pramugari terlama di dunia, meninggal di udia 88 tahun setelah hampir 70 tahun mengabdi di dunia penerbangan. Maskapai penerbangan tempatnya bekerja, American Airlines, mengunggah pernyataan di X.

"Kami berduka atas meninggalnya Bette Nash, yang menghabiskan hampir tujuh dekade dengan hangat merawat pelanggan kami di udara. Dia mulai bekerja pada 1957 dan memegang  Guinness World Records untuk pramugari terlama. Bette menginspirasi generasi pramugari. Terbang tinggi, Bette."

Nash bekerja American Airlines selama 67 tahun dan tidak pernah secara resmi pensiun dari pekerjaaanya, menurut ABC News. Dia meninggal pada 17 Mei saat dalam perawatan rumah sakit setelah diagnosis kanker payudara baru-baru ini.

Mulai Berkarier di Usia 21 Tahun

Nash memulai karirnya saat berusia 21 tahun di Eastern Airlines, yang kemudian menjadi American Airlines. Dia mulai terbang ketika harga tiketnya hanya $12 atau sekitar Rp193 ribu dan jadwalnya ditulis di papan tulis. Nash biasa terbang bersama keluarga Kennedy dan menyajikan lobster serta daging berukir di piring-piring. 

Pada 2022, ia memperoleh gelar Guinness World Records sebagai pramugari terlama di dunia. Dia paling lama bekerja di rute New York-Boston-Washington D.C supaya dia bisa pulang setiap malam untuk merawat putranya, yang menderita Down syndrome. 

Dia pernah bercerita tentang kariernya di masa-masa awalnya bekerja. Hal paling tak terlupakan, kata dia, adalah tentang tinggi badan dan berat badan. 

"Anda harus memiliki tinggi badan tertentu, Anda harus memiliki berat badan tertentu. Dulu itu sangat buruk. Berat badanmu bertambah beberapa kilogram, dan kamu harus terus menimbang dirimu sendiri. Dan kemudian, jika kamu tetap seperti itu, mereka akan mengeluarkanmu dari daftar gaji," kata Nash.

Ramah pada Pelanggan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama bertahun-tahun, Nash menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan pesawat. Salah satu pelanggan tetapnya, Simon Johnson, mengatakan kepada MailOnline pada 2017 bahwa hal yang menakjubkan dan mengesankan tentang Nash adalah cara dia menghangatkan seluruh pesawat.

"Anda berjalan, lalu bertemu dengannya, dia tahu namamu, dia ingat percakapannya denganmu kemarin atau minggu lalu atau sebulan yang lalu," kata dia. 

Sepanjang karier sebagai pramugari, Nash melihat perubahan besar dalam industri penerbangan, termasuk dampak deregulasi, revolusi komputer, dan peningkatan langkah-langkah keamanan yang mulai berlaku setelah serangan teroris 11 September pada tahun 2001. Dia juga melihat penerbangan menjadi semakin mudah diakses setelah boomingnya perjalanan udara komersial pada tahun 1950-an. Dia juga jadi saksi layanan penumpang jet dimulai di AS dengan kedatangan pesawat Boeing 707 dan Douglas DC-8.

DAILY MAIL | INSIDER | ABC NEWS | PEOPLE 

Pilihan Editor: Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

17 jam lalu

Acara bedah buku
Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia.


Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

19 jam lalu

Putri Titian memanfaatkan diskon akomodasi dan transportasi agar bisa berlibur hemat bersama keluarha. Foto: @bebeclub
Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

Traveloka menggelar diskon penerbangan dan hotel.


10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?

1 hari lalu

Pesawat Boeing 777-300 dicat dalam desain retro dari Qatar Airways (ANTARA/HO)
10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?

Daftar maskapai penerbangan terbaik di dunia pada 2024, pertama Qatar Always


Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

1 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

Tidak semua koper bisa dibawa ke kabin karena keterbatasan ruang. Selain ukuran, berat barang bawaan juga dibatasi.


Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Presiden Israel, Isaac Herzog. SAUL LOEB/Pool via REUTERS
Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

Presiden Israel Isaac Herzog dan delegasinya ditahan selama 40 menit saat mendarat bandara Paris Charles de Gaulle karena masalah keamanan


Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

2 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta merilis pengungkapan sindikat penyelundupan paspor  Malaysia ke Indonesia, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

Pelaku diduga mencuri 12 paspor itu.


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

Kelapa dapat diolah dengan menghasilkan minyak kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.


Kemenparekraf: Maskapai Internasional Buka Rute Langsung ke Indonesia

3 hari lalu

Petugas beraktivitas di dekat pesawat maskapai Super Air Jet nomor penerbangan IU-763 tujuan Jakarta di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, 4 Desember 2021. Super Air Jet resmi membuka rute penerbangan Jakarta-Lombok (CGK-LOP) pulang-pergi sejak 18 November lalu. TEMPO/Nita Dian
Kemenparekraf: Maskapai Internasional Buka Rute Langsung ke Indonesia

Kemenparekraf menyampaikan ada sejumlah maskapai penerbangan yang siap menghadirkan rute penerbangan internasional baru ke Indonesia.


Pengamat Wanti-wanti Pemerintah soal Ketersediaan Bioavtur Minyak Kelapa untuk Pesawat

3 hari lalu

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021.  PTDI
Pengamat Wanti-wanti Pemerintah soal Ketersediaan Bioavtur Minyak Kelapa untuk Pesawat

Pengamat penerbangan Gerry Soejatma menyoroti wacana pemanfaatan minyak kelapa menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.