TEMPO.CO, Jakarta - Bette Nash, pramugari terlama di dunia, meninggal di udia 88 tahun setelah hampir 70 tahun mengabdi di dunia penerbangan. Maskapai penerbangan tempatnya bekerja, American Airlines, mengunggah pernyataan di X.
"Kami berduka atas meninggalnya Bette Nash, yang menghabiskan hampir tujuh dekade dengan hangat merawat pelanggan kami di udara. Dia mulai bekerja pada 1957 dan memegang Guinness World Records untuk pramugari terlama. Bette menginspirasi generasi pramugari. Terbang tinggi, Bette."
Nash bekerja American Airlines selama 67 tahun dan tidak pernah secara resmi pensiun dari pekerjaaanya, menurut ABC News. Dia meninggal pada 17 Mei saat dalam perawatan rumah sakit setelah diagnosis kanker payudara baru-baru ini.
Mulai Berkarier di Usia 21 Tahun
Nash memulai karirnya saat berusia 21 tahun di Eastern Airlines, yang kemudian menjadi American Airlines. Dia mulai terbang ketika harga tiketnya hanya $12 atau sekitar Rp193 ribu dan jadwalnya ditulis di papan tulis. Nash biasa terbang bersama keluarga Kennedy dan menyajikan lobster serta daging berukir di piring-piring.
Pada 2022, ia memperoleh gelar Guinness World Records sebagai pramugari terlama di dunia. Dia paling lama bekerja di rute New York-Boston-Washington D.C supaya dia bisa pulang setiap malam untuk merawat putranya, yang menderita Down syndrome.
Dia pernah bercerita tentang kariernya di masa-masa awalnya bekerja. Hal paling tak terlupakan, kata dia, adalah tentang tinggi badan dan berat badan.
"Anda harus memiliki tinggi badan tertentu, Anda harus memiliki berat badan tertentu. Dulu itu sangat buruk. Berat badanmu bertambah beberapa kilogram, dan kamu harus terus menimbang dirimu sendiri. Dan kemudian, jika kamu tetap seperti itu, mereka akan mengeluarkanmu dari daftar gaji," kata Nash.
Ramah pada Pelanggan
Selama bertahun-tahun, Nash menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan pesawat. Salah satu pelanggan tetapnya, Simon Johnson, mengatakan kepada MailOnline pada 2017 bahwa hal yang menakjubkan dan mengesankan tentang Nash adalah cara dia menghangatkan seluruh pesawat.
"Anda berjalan, lalu bertemu dengannya, dia tahu namamu, dia ingat percakapannya denganmu kemarin atau minggu lalu atau sebulan yang lalu," kata dia.
Sepanjang karier sebagai pramugari, Nash melihat perubahan besar dalam industri penerbangan, termasuk dampak deregulasi, revolusi komputer, dan peningkatan langkah-langkah keamanan yang mulai berlaku setelah serangan teroris 11 September pada tahun 2001. Dia juga melihat penerbangan menjadi semakin mudah diakses setelah boomingnya perjalanan udara komersial pada tahun 1950-an. Dia juga jadi saksi layanan penumpang jet dimulai di AS dengan kedatangan pesawat Boeing 707 dan Douglas DC-8.
DAILY MAIL | INSIDER | ABC NEWS | PEOPLE
Pilihan Editor: Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?