TEMPO.CO, Yogyakarta - Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan. Jumlah itu terdiri dari 268.690 wisatawan lokal atau nusantara dan 9.306 wisatawan mancanegara.
Pejabat Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo menuturkan, secara kuantitas, kunjungan tahun ini lebih tinggi dalam periode yang sama Lebaran 2023 lalu yang total angkanya 240.674 wisatawan.
“Hanya saja, untuk libur Lebaran ini tingkat length of stay (lama tinggal) memang agak singkat (turun) dibanding tahun lalu,” kata Singgih Jumat 19 April 2024.
Kepadatan kendaraan di kawasan Tugu Yogyakarta, Jumat, 12 April 2024.. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Singgih menuturkan, Lebaran 2023 lalu, lama tinggal wisatawan di kota Yogyakarta bisa mencapai rata-rata 2,1 hari. Sedangkan libur Lebaran tahun ini lama tinggal wisataan itu hanya 1,81 hari." Jadi ini yang kita catat oleh Dinas Pariwisata," ujarnya.
Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Singgih menduga, turunnya lama tinggal wisatawan pada libur Lebaran tahun ini bisa dipicu berbagai faktor. Salah satunya justru karena aksesibilitas ke Kota Yogyakarta yang makin mudah sehingga pergerakan wisatawan lebih dinamis. “Artinya di hari ini wisatawan masih di Kota Yogyakarta, namun besoknya sudah berpindah," ujarnya.
Wisatawan masih memadati kawasan wisata Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta pada Sabtu (13/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Adapun untuk uang yang dibelanjakan wisatawan selama libur Lebaran ini, kata Singgih, rata-rata setiap wisatawan nusantara mengeluarkan Rp 2,1 juta untuk belanja per kunjungan. Sedangkan wisatawan mancanegara menghabiskan Rp 5,1 juta.
“Untuk spending money (uang yang dibelanjakan) wisatawan masih lebih tinggi libur Lebaran ini dibanding tahun lalu,tapi hanya sedikit kenaikannya karena tahun lalu Rp. 2,096 juta,” kata dia.
Pilihan editor: Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta