TEMPO.CO, Yogyakarta - Hampir seribuan pemudik mulai meninggalkan Yogyakarta menuju Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek pada H+4 Lebaran, Minggu, 14 April 2024. Para pemudik yang persisnya berjumlah 940 orang itu, sejak pagi berkumpul di halaman Balaikota Yogyakarta untuk berangkat menggunakan total 21 bus menuju sejumlah terminal pemberhentian.
Terminal pemberhentian itu antara lain Terminal Pulogadung untuk pemudik yang berdomisili di Bekasi, Terminal Kampung Rambutan untuk yang di Jakarta, Terminal Baranangsiang untuk yang di Bogor dan Terminal Poris Plawad untuk yang di Tangerang.
"Adanya balik bareng menggunakan puluhan bus ini akan turut mempengaruhi tingkat kepadatan arus lalu lintas di Yogyakarta yang masih sangat tinggi masa libur Lebaran ini," kata Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo saat melepas para pemudik itu di Balaikota Yogyakarta.
Mengurangi kemacetan perkotaan
Dalam balik bareng yang diinisiasi bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) itu, Singgih memprediksi satu unit bus bisa mengangkut penumpang setara enam hingga tujuh kendaraan pribadi roda empat. Jika ada 21 bus maka jumlahnya akan cukup efektif mengurangi kepadatan lalu lintas, terutama di area perkotaan Yogyakarta.
"Kami rasa akan efektif mengurangi kemacetan di jalan raya juga di arus balik, bayangkan kalau 1.000 orang ini menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati mengatakan pemudik yang diberangkatkan dalam balik bareng di Yogyakarta ini tak hanya berasal dari Yogyakarta, tapi juga Solo, Semarang, dan Surabaya.
"Total ada 21 bis yang diberangkatkan selama dua hari dari Yogyakarta," kata dia.
Syarat balik bareng
Sulistyowati menambahkan, balik bareng ini diperuntukkan bagi umum, namun yang telah memiliki pekerjaan tetap di tempat tujuannya di Jabodetabek. Jadi bukan bagi mereka yang sedang menganggur atau berencana mencari pekerjaan di Jakarta.
"Ketika mereka balik ke Jabodetabek, benar benar untuk kembali bekerja sesuai pekerjaan yang dimiliki sebelumnya," kata dia.
Menurutnya, balik bareng ini dibiayai dari nilai manfaat dana abadi umat, yang diperuntukkan bagi masyarakat muslim Indonesia. Total dana abadi umat sekitar 3,8 triliun dan tetap utuh tidak berkurang.
Nilai manfaat yang dimaksud dari dana abadi umat ketika dikelola melalui sukuk juga deposito yang jumlahnya berkisar Rp 230-250 miliar. Dana inilah yang dipakai untuk pelayanan ke masyarakat.
“Pemberangkatan balik bareng ini diambil dari nilai manfaat dana abadi umat, jadi sama sekali tidak menggunakan dana haji, dana haji tetap aman dan tidak terpakai untuk kegiatan kemaslahatan," kata dia.
Puncak arus balik
Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ni Made Dwipanti Indrayanti memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 di Yogyakarta mulai terjadi pada Sabtu, 13 April hingga Senin, 15 April.
"Pada periode 3 hingga 12 April ini rata-rata kendaraan masuk ke wilayah DIY ada 50 ribuan kendaraan, namun pada 11- 12 April meningkat sekitar 80-90 ribuan kendaraan yang masuk tiap hari," kata dia.
Adapun kendaraan yang keluar dari Yogyakarta pada periode itu rata-rata mencapai angka 60-80 ribu kendaraan dan mencapai puncaknya pada 11- 12 April dengan 90 hingga 100 ribu kendaraan. "Total sampai dengan 12 April kemarin ada 678.334 kendaraan masuk dan 784.182 kendaraan yang keluar dari DIY," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Wisatawan Tumplek Bleg di Yogyakarta H+2 Lebaran, Arus Lalin Tugu Hingga Malioboro Padat Merayap