TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, tradisi mudik lebaran menjadi momen yang dinanti-nantikan bagi jutaan orang di Indonesia untuk berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman. Akan tetapi ditengah musim penghujan saat ini, tak jarang para pemudik harus melintasi daerah-daerah rawan banjir. Di Indonesia, terdapat banyak sekali jalur mudik yang rawan banjir, utamanya ketika musim hujan tiba, risiko tersebut semakin meningkat.
Salah satu jalur mudik utama di Jawa yang rawan banjir adalah jalur pantura timur. Menurut keterangan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno daerah pantura timur seperti Demak sampai Grobogan memang rentan terhadap banjir.
Menurut Djoko, kerusakan jalan di sepanjang jalur Pantura seringkali disebabkan oleh truk-truk pengangkut barang berukuran besar. Pengiriman logistik yang mayoritas menggunakan jalur darat juga turut memperburuk kondisi jalan tersebut. Oleh karena itu, Djoko mengusulkan agar pemerintah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi kerusakan jalan dan potensi banjir di jalur ini, terutama mengingat akan adanya arus mudik lebaran tahun 2024 yang diperkirakan akan semakin padat.
Menghadapi ancaman ini, penting bagi para pemudik untuk mempersiapkan dengan baik, tidak hanya dalam hal perencanaan perjalanan, tetapi juga dalam menghadapi kondisi jalan yang mungkin tergenang air. Berikut adalah beberapa tips penting untuk berkendara aman melewati genangan air banjir.
1. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik
Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi yang baik sebelum berangkat. Periksalah rem, lampu, kaca, dan sistem pengapian untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
2. Cari jalan alternatif
Jika menghadapi genangan air yang terlalu tinggi, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk menerobosnya. Lebih bijaksana untuk mencari rute alternatif. Menyadari tingkat air yang terlalu tinggi adalah langkah pertama untuk menghindari genangan yang bisa menyumbat selokan dan mengakibatkan kendaraan terperosok, serta untuk mengurangi risiko kerusakan pada mesin kendaraan. Menghindari situasi ini akan membantu menghindari pengeluaran tambahan untuk perbaikan kendaraan di kemudian hari.
3. Perhatikan tinggi genangan air
Jika terpaksa harus melalui jalanan yang tergenang air tanpa opsi lain, langkah yang perlu dilakukan adalah memperhatikan tinggi genangan air tersebut. Anda dapat melakukan observasi melalui kendaraan lain yang mungkin telah melewati area tersebut sebelumnya. Tanda bahwa sebuah jalanan yang tergenang air dapat dilalui atau tidak adalah jika tinggi air mencapai setengah ban kendaraan. Jika melewati titik tersebut, disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan lebih baik menunggu hingga kondisi jalan menjadi lebih aman untuk dilalui.
4. Perlambat laju kendaraan
Meskipun genangan air telah dianggap aman untuk dilalui, bukan berarti pengendara bisa melaju dengan cepat. Pasalnya, air yang tercebur oleh kendaraan dapat memengaruhi komponen-komponen penting, seperti busi atau pompa bensin, yang berpotensi menyebabkan kendaraan mogok secara tiba-tiba di tengah genangan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengemudikan kendaraan dengan kecepatan yang rendah dan hati-hati.
5. Jangan khawatir jika air masuk knalpot
Bagi banyak pengemudi, kekhawatiran selalu muncul saat melewati genangan air yang tinggi, karena ada kemungkinan air bisa masuk ke dalam knalpot dan mengakibatkan kendaraan mogok. Namun, pada praktiknya, jika mesin kendaraan tetap menyala, kemungkinan tersebut tidak akan terjadi. Oleh karena itu, penting untuk tetap fokus agar mesin tetap menyala dengan menjaga kecepatan kendaraan tetap stabil dan mengatur momentum dengan baik.
6. Hindari jalur berarus
Hindari melintasi jalur yang mengalir atau memiliki arus air yang deras, karena hal ini dapat menyebabkan kendaraan tergelincir atau bahkan terbawa arus, meningkatkan risiko kecelakaan atau kerusakan kendaraan.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | FANI RAMADHANI | DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Melihat Penanganan Kecelakaan Saat Mudik di Jalur Pantura