TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemandu wisata di Cina mengunci 37 turis di dalam toko kasur dan memaksa mereka untuk membeli produk. Jika tidak, mereka tidak diizinkan keluar dari tempat itu.
Insiden ini diketahui setelah sebuah video yang dibagikan di Weibo, saluran media sosial terbesar di Cina, pada 26 Maret 2024 menjadi viral. Video tersebut menunjukkan sekelompok wisatawan berbaring di kasur untuk memprotes tour guide mereka yang memaksa mereka membeli produk di toko yang berada di di Provinsi Yunnan.
Menurut turis yang mengunggah video tersebut, mereka telah membeli paket wisata yang berangkat dari Liaoning ke Yunnan tetapi dipaksa masuk ke toko kasur oleh pemandu wisata yang telah bekerja sama dengan pemilik toko, demikian laporan Sohu yang dikutip Vn Express, Sabtu, 6 April 2024.
Salah satu turis merekam video sebagai bukti, sementara yang lain memprotes dengan berbaring di kasur yang dipajang.
Setelah video tersebut viral di media sosial, pihak berwenang setempat turun tangan untuk menyelidiki insiden tersebut. Setelah penyelidikan, pihak berwenang mengenakan denda sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp22,4 juta kepada pemandu wisata, yang ternyata tidak memiliki izin kerja. Perusahaan perjalanan yang terlibat dalam insiden ini juga sedang diselidiki.
Netizen Tiongkok menilai hukuman tersebut terlalu ringan. Seorang netizen menulis, “Dendanya terlalu kecil dan tidak cukup untuk mencegah kejadian serupa.”
“Ini memalukan bagi industri pariwisata,” tulis yang lain.
Dipaksa keluar bus karena tolak beli perhiasan
Pemandu wisata yang memaksa turis untuk berbelanja bukan pertama kali terjadi di Tiongkok tahun ini. Pada Februari, seorang pemandu wisata didenda 20.000 yuan atau sekitar Rp44,8 juta dan diskors selama tiga bulan setelah memaksa sebuah keluarga turis Tiongkok turun dari bus karena menolak membeli gelang di toko perhiasan seharga 50.000 yuan atau sekitar Rp112 juta.
Disebutkan bahwa turis dari Provinsi Hebei itu membeli paket wisata seharga 17.000 yuan bersama dengan keluarganya yang beranggotakan lima orang untuk mengunjungi Kota Lijiang di Provinsi Yunnan, Cina, selama Festival Musim Semi. Dia menolak membeli perhiasan itu karena dianggap terlalu mahal. Pemandu tersbeut kemudian didenda 20.000 yuan dan diskors dari pekerjaannya selama tiga bulan.
Pilihan Editor: Banyak Tempat Bersejarah, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Cina dan Hongkong