TEMPO.CO, Palembang - Perjalanan mudik dalam rangka libur Lebaran 2024 makin berkesan bila menyempatkan diri untuk mampir ke beberapa destinasi wisata yang ada di sepanjang perjalanan. Selain untuk meregangkan persendian, aktivitas ini dapat memperkaya pengetahuan akan budaya lokal nusantara.
Kalau dalam perjalanan mudik kali ini berkendara melalui jalan lintas tengah atau Jalinteng Sumatera baik dari arah Lampung maupun dari arah Jambi, ada banyak objek wisata yang akan dijumpai. Terutama ketika sudah masuk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU, Muara Enim dan Lahat.
Goa Putri dan Harimau OKU
Di antaranya Goa Putri dan Harimau, yang berada di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji yang berjarak hanya beberapa menit saja dari jalan lintas. “Sekitar 30 menit perjalanan dari kota Baturaja (arah Tanjung Enim),” kata Alfarizi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan OKU, Jumat, 5 April 2024.
Objek wisata Goa Putri dan Harimau di kelilingi oleh hutan alam yang sejuk, perbukitan dengan batu-batuan yang indah, di dalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit yang menjuntai indah dan tegak begitu gagah. Begitu tiba di parkiran, maka bisa memilih apakah berkunjung lebih dulu ke Goa Putri ata Goa Harimau.
Dari pengalaman sebelumnya, sebaiknya mengintip Goa Harimau terlebih dulu lalu kemudian menuju Goa Putri. Karena untuk mencapai Goa Harimau dibutuhkan tenaga ekstra karena harus menaiki anak tangga yang lumayan banyak.
Museum Sipahit Lidah dan Goa Putri menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Padang Bindu, Ogan Komering Ulu. TEMPO/Parliza Hendrawan
Alfarizi menerangkan Goa Putri yang merupakan objek wisata andalan Kabupaten OKU diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 150 meter, ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 20-30 meter. Masing-masing bagian dikaitkan dengan legenda Si Pahit Lidah dan Putri Dayang Merindu.
Tak heran mulai dari pintu masuk, pengunjung akan berjalan menuju sebuah pelataran luas, setelah itu akan mendapati sebuah tempat tidur putri, batuan yang menyerupai harimau penjaga, panggung, dan sebagainya. Pada saat keluar, akan dijumpai pula sebuah batu menyerupai singgasana raja, pedapuran, dan lumbung padi.
Masih di dalam satu hamparan yang sama, maka Goa Harimau bisa menjadi pilihan dalam rangkan mengenal khasanah budaya leluhur tempo dulu. Goa Harimau disebut sebagai situs yang berasal dari ribuan tahun lalu. Para arkeolog berhasil menemukan berbagai artefak berupa sisa fauna, alat bantu, pecahan tembikar, dan kerangka manusia prasejarah.
Selain itu juga ditemukan sedikitnya tujuh individu manusia di kotak-kotak penggalian hanya antara kedalaman 50-100 cm dari permukaan tanah. Dengan orientasi rangka ke arah timur (kepala) barat (kaki). Di sini juga masih bisa di saksikan dengan mata telanjang lukisan cadas berjumlah sekitar 50 lukisan dengan sejenis kapur berwarna merah.
Bagi yang ingin menggali lebih jauh tentang manusia purba, pelancong dapat mampir di Museum Sipahit Lidah dan Goa Putri. Lokasinya berada persis di halaman parkir Goa Harimau dan Goa Putri. Museum ini terbilang museum arkeologi pertama di Sumatera Selatan. Di dalamnya terdapat koleksi arkeologi berupa artefak yang melalui penggalian di sekitar Gua Putri dan Gua Harimau.
Keindahan alam di pagi hari di Desa Mendingin, Ogan Komering Ulu (OKU). Mendingin menawarkan wisata alam berupa camping ground, rafting hingga susur sungai. TEMPO/Parliza Hendrawan
Mampir di Mendingin
Destinasi wisata ini berupa susur sungai yang masih berada tidak terlalu jauh dari Jalinteng Sumatera. Lokasinya di Desa Mendingin Kecamatan Ulu Ogan, OKU. Kalau punya waktu yang agak panjang maka pemudik bisa bermalam di camping ground yang sudah disiapkan oleh perangkat desa dan karang taruna setempat.
Wahyu Candra Saputra, Ketua Karang Taruna desa Mendingin mengatakan pada pagi harinya usai bermalam pengunjung bisa bermain arung jeram dan menikmati pemandangan di air terjun Ayakh Lintang. “Kalau saat ini untuk rafting sedang ada masa perbaikan sampai waktu yang di tentukan pemerintah Desa,” katanya, Sabtu, 6 April 2024.
Baturaja-Mendingin jaraknya sekitar 65 kilometer arah Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim. Untuk menuju ke desa Mendingin, diperlukan waktu sekitar 30 menit lagi dari Jaliteng Sumatera persisnya dari Simpang Iman. Simpang Iman bisa dibilang sebagai patokan bagi pelancong untuk menghentikan laju kendaraan sebelum lanjut ke Mendingin. Sebelum desa Mendingin akan dijumpai juga objek wisata River Tubbing atau Belanting.
Pilihan editor: Mudik Lebaran Menggunakan Feri Penyeberangan Antar Pulau, Bagaimana Caranya?