Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis di Cina nyaris jatuh di tebing saat ingin mengambil konten foto di tempat wisata. Insiden tersebut terjadi pada 18 Maret alu di puncang Gunung Paiya, Guang Dong. Dia ditemani oleh beberapa orang yang merekam insiden tersebut, lalu mengunggahnya di Douyin, salah saru saluran media sosial terbesar di Cina. 

Dalam video terlihat turis wanita yang mengenakan kemeja merah muda itu meletakkan tangannya ke belakang di tebing, lalu mengangkat kakinya ke udara supaya tubuhnya  bisa berbentuk "L", sementara dua temannya mengambil foto. Ia terlihat cukup kesulitan dengan postur tubuhnya, mencoba berkali-kali namun tidak berhasil mebentuk postur yang diinginkan.

Pada percobaan terakhir, dia tidak mampu berpegangan pada batu tersebut, sehingga terjatuh ke dasar yang banyak terdapat bebatuan bergerigi dan berbahaya. Namun, untungnya seorang pria yang menemaninya berhasil menahannya. Dia hanya menderita luka cakaran dan merawat luka itu sendiri di rumah.

Dilarang mendaki

Ini bukan insiden pertama di tempat itu. Karena dianggap berbahaya, pihak berwenang di Kota Shenzhen mengatakan di kawasan itu sudah dipasang tanda peringatan yang melarang pendakian. Namun, banyak wisatawan mengabaikan peringatan tersebut, menurut VnExpress yang mengutip Jiupai News, Selasa, 26 Maret 2024.

Gunung Paiya berada 707 meter di atas permukaan laut dan merupakan puncak tertinggi keenam di Shenzhen. Gunung ini dikelilingi laut di tiga sisinya dan memiliki bebatuan terjal. 

Dikritik netizen

Video viral di media sosial Cina tersebut mendapatkan banyak tanggapan dari warganet. Banyak yang menyayangkan sikap turis tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saat ini, orang-orang melakukan apa saja untuk mendapatkan 'like' dengan mengambil foto. Itu berbahaya sekali,” tulis seorang warganet menanggapi video tersebut.

"Bertanggung jawablah atas tindakanmu sendiri, jangan membuat kesalahan dan tuntut tempat pemandangan itu karena gagal mengikuti instruksi dan peringatan keselamatan," tulis yang lain.

Masih di Cina, sekelompok turis terekam saling mendorong dan berkelahi di dek observasi gunung salju untuk memperebutkan tempat selfie terbaik. Perkelahian antara pasangan dengan wanita lain terjadi di puncak Gunung Salju Naga Giok di Provinsi Yunnan Tiongkok pada ketinggian 5.596 meter di atas permukaan laut pada tanggal 24 Maret, menurut The Mirror.

Pilihan Editor: Tips Bikin Konten Wisata di Instagram dari Travel Blogger Trinity

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terbangkan Drone di Marina Bay Singapura, Turis Cina Kena Denda Rp146 Juta

46 menit lalu

Marina Bay Sands, hotel dan resor ikonik Singapura (TEMPO/Mila Novita)
Terbangkan Drone di Marina Bay Singapura, Turis Cina Kena Denda Rp146 Juta

Turis Cina itu ingin mengambil foto udara Marina Bay Singapura, tempat banyak gedung pencakar langit, hotel mewah, dan pusat perbelanjaan mewah.


ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

14 jam lalu

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)
ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Teleskop radio hibah dari Cina itu berdiameter 13 meter. ITB akan alihkan teleskop radio yang lama diameter 6 meter untuk praktikum dan riset.


Jerman minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

16 jam lalu

Foto udara bangunan hancur di Mariupol, Ukraina, 24 Desember 2022. Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Akibat peperangan tersebut, ribuan orang tewas dan jutaan warga Ukraina meninggalkan negaranya. REUTERS/Pavel Klimov
Jerman minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

Jerman mendesak Cina untuk mengakhiri dukungannya terhadap Rusia dalam perang Ukraina demi perdamaian


Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

19 jam lalu

Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

Jenderal tertinggi Angkatan Udara AS mengatakan sejauh ini tidak banyak detail yang dapat dilihat dari rencana pascaperang Israel di Gaza.


Mendagri Tito Karnavian Berharap Indonesia seperti Cina

21 jam lalu

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama wakil ketua KPK, lexander Marwata, memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti Rakornas Penguatan Komitmen Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Dalam Pemberantasan Korupsi, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024. KPK, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan berkomitmen untuk memperkuat peran dan kapasitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) meningkatkan kapasitas, penguatan kelembagaan, pengendalian dan pengawasan serta koordinasi pencegahan korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Mendagri Tito Karnavian Berharap Indonesia seperti Cina

Indonesia bisa mencapai tingkat yang sama seperti Cina dengan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan konsisten.


Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

Retno Marsudi mengingatkan kemitraan ASEAN-Cina yang sudah lebih dari tiga dekade, harus saling memberikan manfaat.


Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

1 hari lalu

Pemandangan umum kamp kelompok pemberontak etnis Myanmar Front Nasional Chin terlihat di sisi Myanmar perbatasan India-Myanmar dekat desa Farkawn di India di negara bagian timur laut Mizoram, India, 13 Maret 2021 REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

Kelompok etnis MNDAA mengklaim berhasil merebut markas besar junta militer Myanmar di kota Lashio, dekat perbatasan dengan Cina.


Zelensky Yakin Cina Tak Akan Beri Senjata ke Rusia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Yakin Cina Tak Akan Beri Senjata ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia telah mendapat konfirmasi bahwa Cina tidak akan memasok senjata ke Rusia.


Hamas dan Fatah Bersekutu, Apa Perbedaan Dua Faksi Politik Palestina Ini?

2 hari lalu

Kepala delegasi Hamas Saleh Arouri berjabat tangan dengan pemimpin Fatah Azzam Ahmad saat mereka menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir, 12 Oktober 2017. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Hamas dan Fatah Bersekutu, Apa Perbedaan Dua Faksi Politik Palestina Ini?

Dua faksi politik utama Palestina, Hamas dan Fatah sepakat menandatangani perjanjian rekonsiliasi mengakhiri persaingan politik selama ini.


Hamas-Fatah Capai Kesepakatan, Menlu Retno: Langkah Maju bagi Palestina

2 hari lalu

Mahmoud al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral organisasi Palestina dan partai politik Fatah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan Mussa Abu Marzuk, anggota senior gerakan Islam Palestina Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada  23 Juli 2024. PEDRO PARDO/Pool via REUTERS
Hamas-Fatah Capai Kesepakatan, Menlu Retno: Langkah Maju bagi Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan persatuan Hamas-Fatah merupakan kunci untuk mewujudkan perdamaian dan masa depan Palestina.