TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan mekanisme pengawasan dan pengamanan untuk menyambut libur Lebaran 2024. Setidaknya ada 33 titik destinasi yang akan ditempatkan petugas dan relawan untuk monitoring lebih ekstra, selama 24 jam.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DIY Noviar Rahmad mengatakan, dari 33 titik destinasi populer di DIY itu, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan, baik pantai di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, juga Kulon Progo.
"Pantai-pantai masih akan jadi destinasi favorit, kunjungan per hari diprediksi bisa mencapai 20 ribu orang, ini tentu butuh pengawasan ekstra," katanya, Rabu, 27 Maret 2024
Pengawasan area pantai, ujar Noviar, mulai dari ujung timur seperti Pantai Sadeng-Wediombo di Kabupaten Gunungkidul, lalu di bagian tengah seperti Pantai Parangtritis-Parangkusumo-Goa Cemara di Kabupaten Bantul hingga di sisi barat seperti Pantai Congot-Pantai Glagah di Kabupaten Kulon Progo.
Di sejumlah titik pantai, petugas akan memasang bendera warna merah sebagai tanda bahaya adanya palung di pantai tersebut, seperti di Parangtritis.
"Kalau di pantai melihat bendera merah tandanya potensi bahaya, jadi tolong wisatawan yang berkunjung memperhatikan," kata dia. "Tentu saja tak hanya pantai yang kami tempatkan petugas dan relawan untuk pengawasan ekstra, tapi juga objek wisata seperti Waduk Sermo sampai Gunung Merapi bakal kami jaga," katanya.
Adapun petugas dan relawan yang terlibat dalam monitoring destinasi libur Lebaran meliputi Satpol PP, Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda DIY, Badan SAR Nasional (Basarnas), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa.
"Pada tanggal 3 April mendatang atau sepekan sebelum masa cuti bersama libur Lebaran semua unsur petugas pengamanan akan apel siaga di Pantai Trisik untuk memetakan potensi kerawanan dan antisipasinya," ujar dia.
Total personel Satlinmas Rescue Istimewa dari Satpol PP DIY yang diterjunkan mencapai 328 orang, relawan Jaga Warga total seluruhnya 102 ribu orang, Satlinmas ada 27.524 orang.
"Dari jumlah personel Jaga Warga dan Satlinmas tidak semuanya pengawasan destinasi, namun juga pengamanan wilayah berdasar masing masing kelurahan/desa, seperti monitoring wilayah yang warganya banyak mudik dan rumahnya kosong," dia menambahkan.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memprediksi jumlah pergerakan wisatawan selama periode libur lebaran atau 5–15 April 2024 di Kabupaten Sleman DIY bakal mencapai ratusan ribu orang. Adapun peredaran uang selama masa libur Hari Raya Idul Fitri di Sleman diperkirakan antara Rp 600 miliar hingga Rp 2,8 triliun.
"Prediksi jumlah pergerakan wisatawan selama periode libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini di Sleman berkisar 300.000–450.000 wisatawan," ujar Danang.
Adapun perkiraan length of stay (masa tinggal) para periode libur Lebaran kali ini antara 2–2,5 hari dengan okupansi hotel pada periode tersebut berada diantara 75–100 persen.
"Dengan kondisi itu kami memprediksi rata rata belanja wisatawan masa libur Lebaran antara Rp1 juta–Rp 2,5 juta per orang, mencakup akomodasi, makan minum, tiket masuk objek wisata, dan belanja oleh-oleh," kata Danang.
Selama cuti bersama, kegiatan pariwisata di Sleman Yogyakarta bakal tetap buka, sedangkan untuk Hari Raya Idul Fitri destinasi itu akan mulai beroperasi tengah hari Lebaran hari pertama. "Wisata candi yang dikelola Taman WIsata Candi (Candi Prambanan dan Ratu Boko) juga mukai dibuka pada siang hari saat hari raya pertama Idul Fitri," kata Danang.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Ada Jalur Alternatif Baru, Wisatawan ke Yogyakarta Lebih Mudah Akses Destinasi di Gunungkidul