Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

image-gnews
Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023. TEMPO/S. Dian Andryanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya dalam mengabadikan kebudayaan layang-layang di Indonesia, pada Sabtu sore, 23 Maret 2024.

Kegiatan dengan tema Panggung Seni dan Edukasi ini diselenggarakan bekerja sama dengan PAS Rekayasa, dalam kolaborasi dengan penggiat pantomim Joko Joker dan Azzam dari Teater Siluet, Bulungan, pembaca puisi Yayok Apfd dari sanggar Poetra Rama dan pemusik Ote Abadi dari Konser Rakyat Leo Kristi, serta edukasi tentang layang-layang oleh Sukania dari Pelangi, dan Goen WW dari Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya.

Endang Ernawati, Pendiri dan Kepala Museum menceritakan jatuh bangunnya mendirikan dan mengoperasionalkan Mueseum Layang-Layang yang terletak di Jalan H. Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Ia pun menyampaikan beberapa pencapaian Museum Layang-Layang di berbagai festival layang-layang dunia.

"Semoga semuanya bisa lebih mengenal layang-layang. Mohon doanya untuk kelanggengan museum ini. Karena museum ini adalah museum pribadi, " katanya. 

Kegiatan hari jadi Museum Layang-Layang Indonesia ke-21 itu menjadi serangkaian program klaborasi Museum Layang-Layang untuk keberlanjutannya, didukung program Dana Indonesiana dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek dan LPDP Kementerian Keuangan.

Anggota Pramuka melakukan swa foto di Museum Layang-Layang Indonesia, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 November 2020. Museum yang mempunyai koleksi ratusan layang-layang tersebut sudah membuka layanan kunjungan bagi masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan setelah sebelumnya sempat hanya melayani tur secara virtual akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Profil Museum Layang-Layang Indonesia

Museum Layang-Layang Indonesia diprakarsai Endang Ernawati yang memiliki ketertarikan khusus terhadap budaya layang-layang. Pendirian Museum ini dilatarbelakangi oleh kepedulian Endang akan budaya layang-layang yang mulai mengalami kemerosotan.

Dikutip dari laman museum.kemdikbud.go.id, bermula pada 1980, Endang mulai berkecimpung dalam dunia layang-layang dan mulai mengoleksi berbagai jenis layangan. Kemudian, pada 1985 Endang mendirikan Merindo Kite and Gallery

Berangkat dari sana, pada 21 Maret 2003 Endang mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia yang diresmikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Gede Ardika, musium ini didirikan untuk memberikan informasi mengenai layang-layang dari seluruh nusantara hingga mancanegara, termasuk mengabadikan layang-layang tradisional dan modern.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa Penjuru Dunia

Bangunan museum bergaya asritektur Bali dan Jawa yang berdiri di atas lahan seluas 2.750 meter persegi ini di antara pepohonan rindang yang memberikan suasana asri di tengah kota. Museum ini mengabadikan berbagai layang-layang, mulai dari yang tempo dulu hingga layangan modern. Selain itu pengunjung dapat melihat bagimana rupa layang-layang karya seniman nusantara hingga manca negara, dari yang terkecil berukuran 2 cm hingga yang paling besar mencapai 5x3 meter, dari layangan konvensional hingga layangan tiga dimensi.

"Museum Layang-Layang ini juga menyimpan layang-layang dari luar negeri seperti Turkey, Belanda, Korea Selatan, Philipina, Kamboja, India, Jepang, China, Thailand, Malaysia, Srilangka, Swedia dan juga ada dari Perancis,” ujar Asep Irawan, Pemandu wisata Museum Layang-Layang, melansir dari Antara, 1 Juli 2022.

Menariknya lagi, museum ini juga memiliki replika layangan pertama yang ada di Indonesia, layang-layang tersebut terbuat dari daun kalope dan memiliki bentuk berlian yang berasal dari daerah Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.

Museum ini merekam setiap cerita dari mainan yang lekat dengan kehidupan anak-anak, juga memberikan informasi seputar layang-layang, baik berupa tulisan, gambar, maupun video.

Selain mengamati berbagai koleksi layang-layang dari para seniman nusantara dan mancanegara, pengunjung Museum Layang-Layang dapat melakukan berbagai aktivitas lainnya, seperti melukis payung dan kaos, melukis wayang mini, membatik hingga membuat dan mewarnai layang-layang.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI  I  SDA

Pilihan Editor: Menikmati Koleksi Museum Layang-Layang di Akhir Pekan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

1 jam lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

2 jam lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

9 jam lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

Kalau traveling ke Korea dan ingin jauh dari suasana metropilitan seperti di Seoul, bisa mengunjungi Gwacheon


5 Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

1 hari lalu

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
5 Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Perbedaan Kurikulum Merdeka yang mulai berlaku pada tahun ajaran 2024/2025 dengan Kurikulum 2013.


Apa itu Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Nasional? Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Apa itu Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Nasional? Ini Penjelasannya

Mengenal Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional 2024.


Dishub Bali Usul Helikopter Juga Diatur, Bukan Hanya Layangan. Ini Sebabnya....

1 hari lalu

Kondidi baling-baling helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation dalam kondisi terlilit tali layangan setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat 19 Juli 2024. Helikopter tur wisata dengan nomor registrasi PK-WSP tersebut melakukan upaya pendaratan darurat dan mengalami kecelakaan karena terlilit tali layangan yang mengakibatkan seorang pilot dan empat penumpangnya terluka. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Dishub Bali Usul Helikopter Juga Diatur, Bukan Hanya Layangan. Ini Sebabnya....

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengusulkan ke pemerintah pusat agar helikopter wisata yang terbang rendah juga diatur.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

1 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Hilmar Farid Dorong Pemenuhan Hak Jaminan Sosial Pelaku Budaya

2 hari lalu

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid (tengah), didampingi Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin (kiri), menyerahkan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia, yaitu Oen Sin Yong (kanan), Abdul Rachman (kedua dari kanan), serta Anitawati (kedua dari kiri), di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Dok. BPJS Kesehatan.
Hilmar Farid Dorong Pemenuhan Hak Jaminan Sosial Pelaku Budaya

Kemendikbudristek memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan dari Mendikbudristek.


Pegiat Pendidikan Ingatkan Penghapusan Jurusan di SMA Bisa Jadi Bumerang

2 hari lalu

Peniadaan jurusan di SMA membuat siswa tidak fokus. Sudah diterapkan di beberapa negara, tapi dengan infrastruktur yang memadai.
Pegiat Pendidikan Ingatkan Penghapusan Jurusan di SMA Bisa Jadi Bumerang

Kemendikbud mengklaim sekitar 90-95 persen satuan pendidikan di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK mulai menerapkan program Kurikulum Merdeka.