TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan jarak jauh menghabiskan waktu yang cukup lama di pesawat. Sebab itu membutuhkan persiapan agar tidak bosan dan tetap bugar setelah turun dari pesawat. Namun banyak penumpang kerap melakukan kesalahan yang membuat penerbangan terasa tidak nyaman.
Berikut ini beberapa kesalahan yang kerap dilakukan penumpang penerbangan jarak jauh menurut mantan pramugari internasional, Tiffany Hawk, seperti dilansir dari laman Insider.
1. Bantal leher besar tidak terpakai
Beberapa orang kerap membawa bantal leher klasik berbentuk U. Bahkan ada yang membawa dalam ukuran besar. Dengan harapan bantal itu dapat menambah kenyamanan saat tidur di pesawat. Tapi sebelum membawa barang yang terlalu besar, sebaiknya coba dulu di rumah untuk memastikan ukurannya pas.
2. Anak-anak dibiarkan menonton berisiko jet lag
Mungkin kebanyakan orang tua melonggarkan aturan screen time saat penerbangan jarak jauh. Tapi jika terus menonton TV dan film sepanjang waktu, dan melewatkan waktu tidur, anak-anak berisiko jet lag keesokan harinya.
3. Berjalan di sekitar kabin tanpa alas kaki
Karpet pesawat tidak terlalu sering dibersihkan. Jika ingin berjalan-jalan tanpa mengenakan sepatu, siapkan sandal untuk menghindari kontak langsung dengan lantai. Kaus kaki tetap dipakai saat duduk.
4. Kegerahan atau kedinginan
Ada kemungkinan besar, suatu saat, kabin akan menjadi terlalu panas atau terlalu dingin sesuai keinginan. Saat itu terjadi bisa meminta pramugari untuk mengubah suhu, namun perlu diingat bahwa penumpang lain mungkin baru saja meminta perubahan ke arah sebaliknya. Jadi cobalah untuk tetap nyaman dengan mengenakan pakaian berlapis-lapis yang mudah ditumpuk atau dilepas.
5. Mengandalkan fasilitas hiburan
Penerbangan jarak jauh adalah kesempatan sempurna untuk menyaksikan rilis film baru atau serial TV yang disiarkan di saluran langganan di rumah. Tapi TV di belakang kursi bisa jadi rumit, ada kemungkinan tidak berfungsi dengan baik. Jika kesulitan tidur di pesawat, bisa membawa perangkat atau mendownload dari platform tertentu.
6. Tidak mengisi daya perangkat sebelum naik ke pesawat
Banyak penumpang mengira stopkontak di dekat kursi mereka akan berfungsi. Pastikan perangkat terisi penuh sebelum naik pesawat, karena tidak jarang stopkontak di kursi, baris, atau seluruh pesawat berhenti berfungsi. Bawa juga atau unduh beberapa podcast, yang tidak akan menguras baterai dan membantu agar tetap terhibur sepanjang malam.
7. Tidak minum cukup air
Udara kering dan ketinggian dapat menyebabkan dehidrasi, yang kemudian dapat memperburuk gejala jet-lag atau menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Pramugari sering menawarkan air, namun jika tidak, jangan ragu untuk meminta lebih.
8. Lupa membawa pelembap atau penutup telinga
Penumpang kabin premium, mungkin akan mendapat perlengkapan kecil. Sedangkan kelas lainnya harus membawa sendiri seperti lip balm atau lotion, agar kulit dan bibir tetap lembap. Selain itu, jangan lupa membawa barang-barang seperti headphone peredam bising, masker mata, atau pasta gigi dan sikat gigi untuk traveling.
9. Makanan mengandung gas dan minuman berkarbonasi
Sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung gas dan minuman berkarbonasi. Tekanan udara yang rendah pada ketinggian jelajah menyebabkan gas mengembang dan membuat perut kembung.
10. Sulit bangun setelah minum obat tidur
Beberapa obat tidur dapat menyebabkan rasa pening dan efek samping lainnya. Sementara Anda harus tetap terjaga dan waspada jika terjadi masalah mekanis atau keadaan darurat lainnya di pesawat. Sebaiknya, konsultasi dengan dokter sebelum minum obat resep saat menjalani penerbangan. Tapi jika menggunakan obat tidur yang dijual bebas, pastikan untuk mengikuti petunjuknya dengan cermat.
Pilihan editor: 6 Mitos dan Fakta Tetap Nyaman Selama Penerbangan Jarak Jauh