TEMPO.CO, Jakarta - Plaza de Espana di Sevilla, Spanyol, akan menerapkan tiket masuk berbayar untuk pengunjung. Tempat tersebut semakin ramai dikunjungi wisatawan sejak digunakan sebagai lokasi syuting film Star Wars. Pemerintah kota mengatakan biaya masuk akan digunakan untuk melindungi alun-alun bersejarah tersebut.
“Kami berencana menutup Plaza de Espana dan membebankan biaya kepada wisatawan untuk membiayai konservasi dan memastikan keamanannya,” tulis Wali Kota Sevilla, José Luis Sanz, di X awal pekan ini.
Ia menyertai pemberitaan tersebut dengan video yang menunjukkan ubin dan langkan pecah, sampah dibuang sembarangan, dan penjual suvenir dengan dagangannya dipajang di tangga. Ada kekhawatiran kunjungan wisata yang berlebihan membuat bangunan ini semakin rusak.
Sanz tidak mengungkapkan berapa biaya yang harus dikeluarkan namun mengatakan bahwa pendapatan tersebut akan membantu membayar pengawasan 24 jam di alun-alun bangunan bersejarah itu.
Restorasi besar-besaran dari 2007 hingga 2010 memakan biaya melebihi 11 juta dolar bagi kota tersebut.
Sejarah Plaza de Espana
Plaza ini awalnya dibangun untuk Pameran Ibero-Amerika pada 1929 dan dirancang untuk menampilkan yang terbaik dari Spanyol melalui arsitektur dan keramiknya. Ruang luas ini di satu sisinya didominasi oleh arcade setengah lingkaran dari batu merah dengan dua menara sudut mewah bergaya neo-Moor. Empat jembatan dengan langkan yang dilapisi ubin keramik yang memukau melintasi parit di depan gedung.
Ruang spektakuler ini berfungsi ganda sebagai lokasi Istana Theed di planet Naboo dalam film Star Wars: Episode II - Attack of the Clones pada 2002. Sejak itu, Ribuan pengunjung internasional kini berduyun-duyun ke alun-alun ini setiap hari, baik berjalan kaki atau naik kereta kuda.
Plaza ini juga merupakan jantung kehidupan kota, menjadi tempat konser, peragaan busana, dan pertunjukan bagi penduduk Sevilla.
Memicu kritik
Pengumuman yang disampaikan pada X itu menuai kritik dari warga dan politisi. Wali kota Sanz mengklarifikasi di media sosial bahwa penduduk Sevilla, mereka yang tinggal di provinsi tersebut dan mereka yang lahir di kota Andalusia, masih dapat mengunjungi alun-alun dengan bebas dan tanpa biaya. Namun pengumumannya tetap menuai kritik.
“Pajak pariwisata untuk semua pengunjung akan mengurangi perdebatan dan menghasilkan lebih banyak pendapatan. Dengarkan masyarakatnya, bukan pelaku bisnis perhotelannya,” tulis salah satu pengguna X.
“Yang diinginkan masyarakat dari Anda adalah pajak pariwisata dan peraturan umum pariwisata massal yang menghancurkan kota kami,” jawab yang lain.
Pemimpin oposisi Antonio Munoz menyebut usulan Sanz sebagai pencurian ruang publik. "Tidak seorang pun akan berpikir untuk menutup Lapangan San Marco di Venesia atau Plaza de Mayor di Madrid," dia menambahkan dengan membandingkan dua ruang publik lain di negara itu.
Sevilla adalah kota ketiga yang paling banyak dikunjungi di Spanyol dan menyambut lebih dari tiga juta wisatawan pada 2023. Kota ini bukan yang pertama mengenakan biaya pada monumen yang paling banyak dikunjungi. Roma sekarang mengenakan biaya €5 atau sekitar Rp85 .000 untuk mengunjungi Pantheon kuno sementara Venesia akan membebankan biaya untuk masuk ke pulau bersejarah itu pada beberapa hari di musim semi ini.
EURONEWS | TRAVEL AND LEISURE
Pilihan Editor: Kota di Spanyol Ini Batasi Turis Bikin Pesta Lajang, Ganggu Warga Lokal