TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kurang menyenangkan datang dari salah satu Youtuber Tanah Air Jerome Polin. Ketika mengunjungi Paris, salah seorang dari ketiga sahabatnya, Yusuke Sakazaki, jadi korban pencopetan begitu menginjakkan kaki di ibu kota Prancis itu. Jerome menceritakan pengalaman itu dalam video di akun Youtube Nihongo Mantappu, Sabtu, 17 Februari 2024.
“KONNIJIWA! Kita sampai ke negara berikutnya yaitu Paris!! tapi baru sampe paris, langsung ada musibah ke Yusuke, yaitu kena copet. serem bgttt! Kalian kalo ke Paris harus hati2 yaa!! Mantappu Jiwa,” tulisnya pada kolom deskripsi video berdurasi 26 menit tersebut.
Pelaku pencopetan itu tampaknya memang menargetkan turis yang sering kali sibuk dengan barang bawaan besar seperti koper, sehingga tidak begitu memperhatikan barang-barang berharga berukuran kecil seperti dompet.
Aksi pencopetan itu ternyata terekam melalui kamera yang dipegang temannya yang lain. Dalam unggahan reels Jerome Polin di Instagram pada 18 Februari, diketahui bahwa pencopetan terjadi di pintu keluar stasiun bawah tanah.
Yusuke, korban dalam musibah tersebut ikut berkomentar, “Ini udah lapor dan dompetku gak balik so far,” tulisnya.
Selain itu, ia juga ikut memberi peringatan untuk senantiasa berhati-hati di manapun berada. “Bukan paris aja sih… dimana2 WAJIB HATI HATI,” tulisnya.
Kasus Pencopetan Tertinggi Kedua di Eropa
Tingginya aksi pencopetan di Paris bukan hal baru. Dilansir dari euronews, Prancis merupakan negara kedua dengan jumlah kasus pencopetan tertinggi di kawasan Eropa setelah Italia. Sampai Oktober 2023 tercatat kurang lebih 283 pengaduan pencopetan per satu juta turis yang berkunjung ke Paris.
Modus Pencopetan
Selain mengandalkan kelengahan turis yang baru sampai dan kelelahan, para pencopet juga biasa melakukan aksinya di destinasi-destinasi ikonik yang ramai pengunjung. Keindahan dan kemegahan yang disajikan tempat wisata seperti Menara Eiffel, Museum Louvre, atau Katedral Notre-Dame de Paris mampu membuat para turis lengah dengan barang bawaan mereka. Situasi inilah yang biasa dimanfaatkan para pencopet untuk melakukan aksinya.
Para pencopet biasanya menggunakan trik mendekati calon korban untuk berbasa-basi seperti meminta rokok atau meminta dipinjamkan korek, atau bahkan sekadar menanyakan arah. Aksi ini bisa dilakukan perorangan atau bahkan kelompok. Para calon korban juga biasanya didekati oleh orang yang pura-pura mabuk atau pura-pura menabrakkan diri. Biasanya itu dilakukan pelaku untuk mengecek lokasi barang-barang berharga yang dibawa korban. Setelah itu, pencopet bisa menjalankan aksinya dengan mudah.
HANIN MARWAH NURKHOIRANI | YOUTUBE | EURONEWS | EXPRESS.CO.UK
Pilihan Editor: Inilah Kota Paling Romantis untuk Bersepeda Bersama Pasangan di Hari Valentine