TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat dan wisatawan yang melakukan perjalanan melalui Stasiun Tugu Yogyakarta bakal menemukan adanya pengerjaan bangunan di pintu timur stasiun pada pertengahan Februari ini. Pengerjaan itu merupakan Proyek Beautifikasi Stasiun Yogyakarta yang bakal digarap dalam waktu kurang lebih lima bulan ke depan atau sampai Juni 2024.
"Proyek beautifikasi ini visinya mempercantik Stasiun Yogyakarta, berupa renovasi untuk menjaga nilai heritage dari stasiun ini," kata Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro pada Jumat, 16 Februari 2024.
Sejarah StasiunTugu
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat Stasiun Tugu mulai dibuka pada 1887 seiring dengan berkembangnya alat transportasi kereta api di Jawa.
Tujuan awal Staats Spoorwegen membangun Stasiun Tugu kala itu untuk kebutuhan pengangkutan hasil bumi dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya yang menghubungkan kota-kota Yogyakarta — Solo — Semarang.
Pada awalnya Stasiun Tugu dibangun dengan model arsitektur klasik. Pada 1925 stasiun ini mengalami revovasi pada bagian pintu masuk utama atau entrance hall yaitu penambahan tiang persegi berjumlah delapan buah di bagian tengah bangunan. Kemudian pada 1927 hall stasiun diperluas dan fasad direnovasi menjadi bergaya Art Deco dengan bentuk-bentuk geometris dan garis-garis lurus yang memberikan kesan modern dan mewah.
Dinilai perlu beautifikasi
Krisbiyantoro mengatakan proyek Beautifikasi Stasiun Yogyakarta ini dinilai perlu mengingat aktivitas transportasi antarkota yang sangat tinggi di stasiun itu. Hal itu diperkirakan dapat membuat adanya desakan akan kebutuhan ruang yang dapat mengakibatkan nilai heritage stasiun menjadi tergerus.
"Untuk menghindari adanya desakan yang dapat mengakibatkan kemungkinan berkurangnya nilai heritage atau terjadinya kerusakan, diperlukan revitalisasi,"
"Tidak hanya pada skala bangunan, namun juga skala kawasan, maka KAI memberikan ubahan pada Stasiun Yogyakarta untuk terus mempertahankan nilai historis stasiun," ujar dia.
Penyesuaian alur penumpang
Dengan adanya kegiatan renovasi ini, Daop 6 pun melakukan penyesuaian terhadap alur (flow) penumpang KA di Stasiun Yogyakarta khususnya di pintu timur yang lokasinya diakses melalui Jalan Pangeran Mangkubumi. Penyesuaian ini mulai dilakukan sejak Kamis, 15 Februari 2024.
Penyesuaian pertama yaitu dengan memindahkan area boarding gate manual dan pencetakan tiket di Pintu Timur Stasiun Yogyakarta yang semula berada di tengah, menjadi digeser ke area samping memanfaatkan pintu keluar darurat.
Kemudian untuk sementara Face Recognition Boarding Gate di pintu timur juga ditiadakan karena keterbatasan area. Untuk kemudahan proses boarding dan lainnya, Daop 6 mengimbau agar pelanggan dapat mengakses pintu selatan yang berada di Jalan Pasar Kembang.
Penyesuaian kedua yaitu area drop zone timur hanya dapat digunakan untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil kecil. Untuk dropzone kendaraan besar dapat menggunakan akses masuk pintu selatan.
Pada proyek ini selain memperhatikan faktor estetika, Daop 6 juga sangat memperhatikan faktor keselamatan. Daop 6 mengimbau agar pelanggan di Stasiun Tugu Yogyakarta selalu mengikuti arahan dari petugas di stasiun serta selalu perhatikan petunjuk-petunjuk arah untuk pengaturan flow pelanggan KA di stasiun.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Terowongan Berusia 64 Tahun di Stasiun Tugu Dibuka Lagi, Penumpang Lebih Aman dan Nyaman