TEMPO.CO, Jakarta - Setelah proses renovasi lebih dari dua tahun, Museum Olimpiade Beijing atau Beijing Olympic Museum dibuka kembali untuk umum pada Sabtu, 3 Februari 2024, dikutip dari Antara. Letaknya di sebelah selatan National Stadium yang juga dikenal sebagai Bird's Nest. Museum Olimpiade Beijing didirikan pada 2009. Itu mencakup area seluas 26 ribu meter persegi.
Tentang Beijing Olympic Museum
Dengan lebih dari seribu benda pameran, museum ini menunjukkan warisan Beijing sebagai kota penyelenggara dua Olimpiade. Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach menyampaikan harapannya untuk Festival Musim Semi yang akan datang kepada seluruh masyarakat Cina.
"Seluruh masyarakat Cina patut berbangga, Beijing menjadi kota pertama di dunia yang pernah menjadi penyelenggara Olimpiade musim panas maupun musim dingin," katanya.
Museum Olimpiade Beijing dengan tampilan baru telah ditingkatkan. Bach mengatakan, ini menjadi contoh dari warisan yang hidup dan menginspirasi setiap pengunjung. "Dengan nilai-nilai Olimpiade yang tak lekang oleh waktu," kata Bach.
Dalam acara tersebut, sejumlah atlet Cina, yakni Ye Qiaobo, Deng Yaping, Tong Wen, Wu Dajing, dan Han Xiaopeng juga menyumbangkan koleksi mereka. Koleksinya seperti bet tenis meja, sepatu seluncur es, dan alat ski.
Wu Dajing, juara Olimpiade Musim Dingin, mengatakan, "Setiap koleksi menceritakan kisah yang tak terlupakan bagi kami. Saya yakin pameran ini memotivasi lebih banyak orang untuk menggemari olahraga dan merasakan semangat Olimpiade."
Dikutip dari Olympics, sejak tahun 2014, Museum Olimpiade Beijing telah menyelenggarakan rangkaian program dan lokakarya berbasis komunitas untuk masyarakat setempat untuk mempromosikan pendidikan olimpiade di kalangan generasi muda. Tak hanya menampilkan koleksi obor, medali, seragam, perlengkapan, dan barang warisan lainnya melalui pameran.
Dalam museum banyak menampilkan berbagai artefak, foto, dan memorabilia yang terkait dengan acara olahraga tersebut. Seiring waktu, Museum Olimpiade Beijing menjalani proses renovasi besar-besaran. Merenovasi museum untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan memberikan paparan terbaik koleksi. Setelah ditutup selama proses renovasi yang berlangsung lebih dari dua tahun, museum kembali dibuka.
Pilihan Editor: 5 Atraksi Baru di Tokyo yang Bisa Jadi Destinasi Wisatawan