Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkunjung ke Kota Tambang Masa Lalu di Sawahlunto, Kini Jadi Cagar Budaya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Lubang bekas tambang batu bara di Museum Mbah Soero, Sawahlunto, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Lubang bekas tambang batu bara di Museum Mbah Soero, Sawahlunto, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Dalam catatan sejarah, Sumatera Barat yang dulu disebut dengan Sumatra Westkust pernah menjadi pusat pertambangan batu bara terbesar di Asia Tenggara. Bimbi Irawan mencatat dalam Buku Dari Luhak Ke Rantau : Kronik Pemekaran Nagari, Sawahlunto saat pertama kali ditemukan Belanda memiliki cadangan batu bara yang besarnya mencapai 250 ton.

Untuk menguras emas hitam dari perut bumi Afdeling Sawahlunto, Pemerintah Kolonial Belanda mendatangkan tahanan dari Pengadilan Batavia sebagai pekerja paksa. Fatris MF menulis dalam buku Merobek Sumatera bahwa kota yang pernah jaya di masa lalu itu dihidupkan oleh 11.000 pekerja multi etnis dengan status yang beragam, termasuk orang rantai.

Tidak sedikit orang rantai yang menghabiskan hidupnya di lubang tambang batu bara Sawahlunto. Beberapa nisan bertuliskan angka ditemukan tergeletak di Museum Goedang Ransoem Kota Sawahlunto. Museum Goedang Ransoem dulunya digunakan sebagai dapur untuk para pekerja tambang. Fatris juga menyebutkan dalam bukunya bahwa Sawahlunto masa lalu juga punya sejarah sebagai tempat perjudian dan pelacuran.

Kawasan lubang tambang di Museum Mbah Soero, Sawahlunto, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)

Batubara tinggal cerita

Namun kejayaan masa lalu Sawahlunto hanya tinggal cerita. PT Bukit Asam sebagai pelanjut warisan Belanda dalam mengelola tambang sudah tidak beroperasi lagi di Sawahlunto. Salah satu penjaga Homestay Ismail yang pernah bekerja di perusahaan tersebut menjelaskan bahwa emas hitam di perut bumi Sawahlunto sudah tidak ada lagi. Jika ada tentu sudah sangat berbahaya karena kadar gas yang banyak. "Banyak dari kawan saya yang pensiun dini," katanya.

Saat ini kekejaman dan masa keemasan hanya menjadi cerita dan tontonan bagi para wisatawan. Jika berkunjung ke Sawahlunto, pengunjung akan menyaksikan bangunan-bangunan tua ditempel label cagar budaya.

Museum Mbah Soero

Beberapa situs wisata di buka untuk menarik para wisatawan berkunjung ke Kota Sawahlunto, salah satunya adalah Museum Mbah Soero. Museum yang dibuka di atas lubang tambang itu menampilkan foto-foto masa lalu Sawahlunto dan alat-alat pertambangan. Selain itu juga ada beberapa foto orang rantai yang dipekerjakan secara paksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke museum tersebut akan dikenakan tarif 10 ribu rupiah sudah termasuk dengan pemandu. Pengunjung juga dapat menikmati sensasi berada di dalam lubang tambang tanpa biaya tambahan. Pemandu biasanya akan mengarahkan pengunjung ke sebuah ruangan yang berisikan helm dan sepatu bot sebelum masuk ke lubang tambang.

Salah Seorang Pemandu Museum Dio Nofrianto menjelaskan, lubang itu memiliki dalam 285 meter lebih dengan 6 level. Lubang tersebut masuk dalam area Kompleks Museum Lubang Mbah Soero. "Lubang ini tidak beroperasi lagi karena masuk air ke dalam lubang tambang," katanya sambil mengajak pengunjung untuk masuk ke dalam lubang tambang tersebut. 

Nofri juga menjelaskan, jika Sawahlunto juga memiliki beberapa situs cagar budaya yang dibuka untuk umum yakni Museum Goedang Ransoem dan Museum Kereta Api.

FACHRI HAMZAH

Pilihan Editor: Wisata Tambang Kota Sawahlunto, Bukti Sejarah Revolusi Industri di Sumatera Barat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

7 jam lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

13 jam lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

Kalau traveling ke Korea dan ingin jauh dari suasana metropilitan seperti di Seoul, bisa mengunjungi Gwacheon


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Sri Mulyani Sebut Simbara Tingkatkan PNBP Minerba, Tahun Lalu 18 Persen di Atas Target

4 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Menteri ESDM Arifin Tasrif (kedua kanan), Menkeu Sri Mulyani (kedua kiri), Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (kanan) berfoto bersama usai peluncuran dan sosialisasi implementasi komoditas nikel dan timah melalui Sistem Informasi Mineral dan Batubara antara Kementerian dan Lembaga (Simbara) di Jakarta, Senin 22 Juli 2024. Pemerintah resmi meluncurkan implementasi nikel dan timah melalui Simbara untuk mendongkrak perekonomian nasional yang berasal dari melimpahnya cadangan dua komoditas tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Simbara Tingkatkan PNBP Minerba, Tahun Lalu 18 Persen di Atas Target

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keberadaan Simbara meningkatkan penerimaan negara bukan pajak batu , tahun lalu mencapai 18 persen di atas target. Tahun ini Simbara diluncurkan untuk nikel dan timah


Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi Luncurkan Simbara untuk Komoditas Nikel dan Timah

5 hari lalu

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, resmi memperkenalkan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan yang baru di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis sore, 18 Juli 2024. TEMPO/Ilona
Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi Luncurkan Simbara untuk Komoditas Nikel dan Timah

Beberapa menteri kabinet Jokowi hadir meresmikan peluncuran Simbara untuk komoditas nikel dan timah, ada Luhut Binsar Pandjaitan hingga Sri Mulyani.


5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

7 hari lalu

Kota Bekasi kini memiliki destinasi wisata baru yang bisa disambangi, yakni wisata Hutan Bambu.
5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

Memiliki jarak yang dekat dengan Jakarta, Bekasi punya beragam destinasi wisata. Berikut rekomendasi 5 di antaranya.


Rencana Suntik Mati PLTU Batu Bara, 3 Kementerian Akan Keluarkan Keputusan dalam Waktu Dekat

7 hari lalu

Semburan asap dari pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih terlihat dari pesisir pantai Kelurahan Bungus Selatan, Kota Padang. Foto: Fachri Hamzah/Tempo.
Rencana Suntik Mati PLTU Batu Bara, 3 Kementerian Akan Keluarkan Keputusan dalam Waktu Dekat

Kementerian ESDM menyebut akan ada Keputusan Menteri mengenai pemberhentian proyek-proyek batu bara dalam waktu dekat ini. T


Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

10 hari lalu

Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah selesai direvitalisasi selama tiga bulan terakhir, dari April hingga Juni 2024 lalu.


Nilai Ekspor di Juni 2024: Komoditas Besi dan Baja Turun, CPO Naik

11 hari lalu

Plt Kepala Badan Pusat Statistik atau kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis berita resmi statistik pada di kantor pusat Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat. Senin, 03 Juni 2024. Tempo/Firly Fajrian
Nilai Ekspor di Juni 2024: Komoditas Besi dan Baja Turun, CPO Naik

BPS mencatat dua komoditas unggulan Indonesia, batu bara dan besi, mengalami penurunan nilai ekspor selama Juni 2024. Secara tahunan, nilai ekspor dua komoditas tersebut juga merosot


Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

16 hari lalu

Brewery-Museum Dortmund (dortmund.de)
Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Sebagai jantung budaya wilayah Ruhr, Dortmund terkenal dengan batu bara, baja, dan tentu saja bir.