TEMPO.CO, Jakarta - Setelah serangkaian kecelakaan yang dialami wisatawan, Venesia memasang kamera pengukur kecepatan di kanal-kanalnya yang ikonik. Kamera ini akan mengawasi gondola yang berlalu lalang di perairan itu. Jika ada yang melewati batas kecepatan, pengemudi akan dikenai denda.
Menurut Venice Insider Guide, amandemen tersebut mengizinkan penggunaan "barcavelox" untuk memantau kecepatan perahu dan gondola yang menavigasi kanal. Barcavelox adalah kamera pengukur kecepatan yang disesuaikan dengan lingkungan perairan yang dapat mendeteksi saat perahu melaju terlalu cepat.
“Jalanan [Venesia] adalah kanal laguna sehingga lalu lintas perahu harus dikontrol dengan lebih efektif,” kata anggota parlemen Martina Semenzato kepada media Italia, seperti dilansir The Telegraph.
Melindungi bangunan di sekitar kanal
Menurut MailOnline, pihak berwenang sudah mengatur kecepatan perahu di kanal-kanal Venesia, sekitar empat mil per jam di kanal utama dan sedikit di atas tiga mil per jam di kanal yang lebih kecil. Namun aturan tersebut sulit diterapkan karena infrastruktur yang kurang. Akibatnya, perahu masih banyak yang ngebut dan tidak dikenai hukuman.
Menurut The Telegraph, aturan tersebut dibuat untuk melindungi ekosistem laguna Venesia dan arsitektur kota yang rentan dari gerakan gelombang kapal yang melaju kencang. Gerakan gelombang mengikis dinding kanal dan merusak bangunan setempat.
Pada 2021, pihak berwenang Italia menyetujui larangan kapal pesiar memasuki pusat bersejarah Venesia. Hal ini sebagai tanggapan atas permintaan UNESCO yang menyatakan bahwa kapal pesiar mengikis fondasi kota.
Banyak insiden fatal
Selain melestarikan landmark Venesia, peraturan ngebut yang baru juga bertujuan untuk melindungi mereka yang bepergian di sepanjang kanal, yang telah menjadi lokasi beberapa insiden fatal selama bertahun-tahun, menurut Venice Insider Guide.
Pada 2013, seorang turis yang menaiki gondola tertabrak bus air, dan pada 2018 tiga orang tewas dalam dua kecelakaan perahu terpisah dalam satu akhir pekan. Setahun kemudian, pada tahun 2019, tiga orang tewas saat ingin memecahkan rekor perahu motor berkecepatan tinggi. Pada 2022, seorang turis Belgia kedapatan ngebut melewati Grand Canal dengan taksi air curian, akhirnya dihentikan oleh polisi dan dikenakan denda.
Pelanggaran terhadap aturan wisatawan di Venesia juga terjadi beberapa pekan lalu, ketika sekelompok wisatawan terjatuh ke perairan es setelah karena gondola terbalik. Disebutkan bahwa wisatawan di perahu tersebut mengabaikan peringatan pendayung supaya berhenti selfie dan duduk tenang di perahu.
Overtourism
Venesia merupakan salah satu destinasi wisata di dunia yang mengalami overtourism. Kota di Italia termasuk dalam daftar tujuan jutaan orang. Namun, turis yang berlebihan dianggap mengancam status kota tersebut sebagai situs warisan dunia UNESCO. Karena itu, selain membuat banyak aturan, Venesia juga menerapkan pajak turis mulai Januari 2024. Setiap turis yang datang tanpa menginap dikenakan biaya masuk sebesar 5 euro atau sekitar 85 ribu rupiah. Pejabat Venesia berharap dengan menerapkan langkah ini, mereka dapat mencapai keseimbangan sehingga kota tersebut dapat dinikmati oleh warga dan pengunjung.
BUSINESS INSIDER | TIMEOUT
Pilihan Editor: Mulai Pertengahan 2024, Venesia akan Batasi Jumlah Wisatawan dalam Rombongan