TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis mengembalikan batu yang dicuri dari situs kuno Pompeii, Italia. Dia juga mengaku didiagnosis kanker payudara akibat kutukan mencuri dari situs tersebut.
Wanita yang tidak menyebutkan namanya itu, mengirimkan tiga batu kecil dan sepucuk surat. Dalam suratnya, dia meminta maaf telah mencuri artefak tersebut. Dia juga mengaku tidak mengetahui kutukan Pompeii.
Memang ada mitos yang beredar jika mencuri dari situs tersebut membawa nasib buruk. Atas pemikiran tersebut dia mengira diagnonis kanker payudara adalah kutukannya.
"Saya tidak tahu bahwa saya tidak boleh mengambil batu apa pun. Dalam setahun, saya terkena kanker payudara. Saya seorang wanita muda dan sehat, dan dokter mengatakan itu hanya nasib buruk. Mohon terima permintaan maaf saya dan potongan-potongan ini," tulisnya.
Di bagian akhir suratnya, wanita itu menutupnya dengan kalimat Mi dispiace, yang berarti "Saya minta maaf" dalam bahasa Italia.
Tanggapan pihak Pompeii
Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi Pompeii, membagikan foto surat dan batu tersebut dalam akun X atau Twitter. Dia memberikan ucapan semoga sukses kepada wanita pengirim surat itu.
"Pengirim surat ini tanpa nama yang terhormat… batu apung telah tiba di Pompeii… sekarang semoga sukses untuk masa depan Anda & di bocca al lupo, seperti yang kami katakan di Italia," tulisnnya.
Banyak pencurian di Pompeii
Ternyata ini bukan pertama kalinya seorang turis mengembalikan artefak yang mereka curi dari Pompeii, dengan alasan kutukan sebagai alasannya. Di tahun 2020, seorang wanita bermana Nicole dari Kanada, mengirim paket berisi dua ubin mosaik dari amphora dan sepotong keramik yang dia curi dari Pompeii.
Alasannya karena ingin memiliki bukti sejarah yang tidak dimiliki orang lain. "Tolong, ambil kembali, itu membawa nasib buruk," katanya.
Nicole mencuri artefak tersebut pada tahun 2005. Dia mengembalikan artefak tersebut setelah mengalami nasib buruk selama 15 tahun. Dalam suratnya, dia merinci nasib buruk yang dialaminya, termasuk kanker payudara dan kesulitan keuangan.
Gabriel Zuchtriegel mengatakan pihaknya telah menerima ratusan surat permintaan maaf dari wisatawan yang telah mencuri artefak dari situs kuno tersebut. Banyak di antaranya menyebutkan alasan mengembalikan artefak karena kutukan. Beberapa bahkan mencoba menjual bagian-bagian Pompeii secara online.
Sementara terkait kasus pencurian terbaru dia mengingatkan mencuri barang dari situs arkeologi adalah kejahatan dan harus melaporkan kepada pihak berwajib. "Kami menanggapi wanita yang menulis surat kepada kami karena suratnya sangat menyentuh tetapi saya ingat: mencuri barang dari situs arkeologi adalah kejahatan dan kami harus melaporkan semuanya kepada pihak berwenang," katanya kepada RaiNews Italia.
DAILY NEWS
Pilihan editor: Pompeii Dibuka Lagi, Lebih Banyak Pramuwisata Daripada Turis