TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pasangan mungkin sudah berpikir untuk memulai liburan bersama. Menurut terapis, Michelle Herzog, melakukan perjalanan bersama bisa menjadi tolak ukur hubungan pasangan di masa depan.
Dengan melakukan perjalanan bersama, pasangan dapat lebih mengenal kepribadian masing-masing. Mulai dari cara menangani situasi stres, tidak memiliki privasi penuh, hingga cara Anda biasanya bepergian. Lantas, kapan tepatnya harus melakukan perjalanan pertama bersama pasangan?
Menurt Herzog, hal ini akan bervariasi antara satu pasangan dan pasangan lainnya. Namun dari pengalamannya sebagai terapis pasangan, banyak kliennya merasa nyaman dan percaya diri dengan hubungan mereka sekitar enam bulan.
Hal senada juga dikemukakan, Omar Ruiz, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi. Dia merekomendasikan untuk mengemukakan rencana liburan setelah menjalin hubungan, sehingga akan memberi cukup waktu untuk merencanakan perjalanan dalam enam hingga tujuh bulan.
Para ahli juga membagikan beberapa tips liburan pertama kali bersama pasangan berikut ini
1. Komunikasi
Baca Juga:
Kunci utama merencanakan perjalanan dengan siapa pun termasuk dengan pasangan adalah komunikasi yang jelas dan terbuka. Diskusikan semua aspek proses perencanaan liburan, mulai dari memutuskan ke mana harus pergi hingga menyelesaikan reservasi dan aktivitas pemesanan.
Termasuk pertanyaan tentang: Pengalaman seperti apa yang ingin didapatkan bersama? Apa hal yang ingin dilakukan dalam perjalanan ini? Berapa banyak uang yang ingin dianggarkan untuk perjalanan ini?
2. Jujurlah tentang keuangan
Selain komunikasi, jujur tentang keuangan dengan pasangan selama perjalanan juga penting. Buatlah rincian biaya perjalanan dan diskusikan dengan tepat bagaimana Anda akan membagi biaya dan menetapkan anggaran. Ini adalah hal-hal penting untuk dibicarakan di awal proses perencanaan.
3. Bersikaplah fleksibel
Menurut Herzog, mempraktikkan fleksibilitas dapat meningkatkan atau menghancurkan pengalaman perjalanan Anda. “Ini berarti bersandar pada kompromi, berkomunikasi secara terbuka, dan memeriksa selama perjalanan Anda untuk memastikan Anda berdua mendapatkan apa yang Anda inginkan dari liburan tersebut," katanya.
4. Pahami gaya perjalanan masing-masing
Annalise Oatman, pekerja sosial klinis berlisensi, menyarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu apakah salah satu dari Anda lebih suka membuat rencana dibandingkan yang lain. Misalnya, jika salah satu dari Anda adalah seorang perencana dan yang lain lebih menyukai spontanitas, Oatman merekomendasikan untuk membuat rencana dalam perjalanan serta waktu yang terbuka dan fleksibel.
5. Rencana untuk mengelola stres dan kecemasan sendiri
Mulailah dengan mempertimbangkan taktik menghilangkan stres apa yang berhasil bagi Anda di masa lalu, dan pikirkan cara untuk menerapkannya. Selain itu,Anda dapat mempertimbangkan yoga, meditasi, pijat, dan waktu hanya untuk diri sendiri.
6. Rencana untuk mendukung pasangan
Kadang-kadang ada peristiwa, situasi, atau interaksi yang mungkin terjadi selama perjalanan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres. Omar Ruiz menyarankan agar setiap orang memiliki cara terbaik untuk mendukung pasangannya. Sementara Herzog mengingatkan untuk melatih empati dan saling memantau selama perjalanan. Bagaimanapun, pasangan yang baru menjalin hubungan akan gugup saat menjalani petualangan seperti ini.
TRAVEL+LEISURE
Pilihan editor: 6 Tips Menemukan Teman Perjalanan yang Tepat