Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berpotensi Membahayakan, Yogyakarta Gencar Pangkas Pohon Tua di Kawasan Wisata

image-gnews
Pemangkasan pohon tua di kawasasan wisata heritage Kotabaru Kota Yogyakarta. Dok. istimewa
Pemangkasan pohon tua di kawasasan wisata heritage Kotabaru Kota Yogyakarta. Dok. istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Intensitas hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai Januari 2024 terus meningkat. Hujan lebat disertai angin kencang telah membuat masyarakat di sejumlah wilayah di DIY terdampak. 

Salah satu kejadian yang jadi sorotan akibat hujan angin itu adalah sebuah andong wisata remuk dan kusirnya terluka ketika tertimpa pohon tumbang di dekat kawasan wisata sentra gudeg, Wijilan, Kota Yogyakarta awal Januari lalu.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta pun belakangan makin gencar menyisir berbagai kawasan, termasuk yang padat lalu lalang wisatawan, seperti kawasan Kotabaru, Alun-alun Utara, Alun-alun Selatan hingga ruas Jalan Malioboro seperti Pasar Sore dekat Pasar Beringharjo.

"Pemangkasan pohon perindang itu tidak lantas menebang habis sampai akar, hanya sebagian atau mengurangi dahan dan daun yang rimbun, juga mempertimbangkan aspek estetika," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto pada Rabu, 17 Januari 2024.

Menurutnya upaya pemangkasan dan pengawasan utama difokuskan pada pohon-pohon berusia tua di atas 25 tahun, seperti yang banyak terdapat di kawasan heritage Kotabaru juga alun-alun Keraton.

DLH Kota Yogyakarta menyiapkan petugas-petugas seperti pengawas pohon, verifikasi dan eksekusi pemangkasan pohon. Sugeng menjelaskan, ketiga petugas itu berdampingan. Ketika petugas pengawas memberikan informasi setelah dari pengawasan, nanti ada petugas verifikasi yang tugasnya menandai penggal-penggal jalan mana untuk dipangkas. Setelah itu petugas melakukan eksekusi pohon-pohon yang sudah ditandai petugas verifikasi. 

“Pohon-pohon yang posisinya berimpitan dengan kabel, rumah atau dengan bangunan fisik juga kami sasar," kata dia. “Seperti di kawasan heritage Kotabaru, pohon-pohon di trotoar yang di pot atau bis beton yang kondisinya sudah pecah tinggal akarnya, kami pertimbangkan tebang habis lalu diganti dengan tanaman lain," imbuh Sugeng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sub Koordinator Kelompok Subtansi Pertamanan dan Perindang Jalan DLH Kota Yogyakarta, Pramu Haryanto menyebut total ada sekitar 20.381 pohon yang ditangani DLH Kota Yogyakarta. 

Pohon tersebut berada di tepi jalan yang tersebar di wilayah Kota Yogyakarta. Beberapa ruas jalan yang menjadi pengawasan karena banyak pohon perindang besar antara lain Kotabaru, Jalan Kusbini, Kenari, Hayam Wuruk, Veteran, Panjaitan, Gambiran, dan Sagan. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan hingga 19 Januari 2024, Kota Yogyakarta masuk kategori wilayah waspada hujan lebat dan angin kencang. Wilayah ini meliputi kawasan Umbulharjo, Kotagede, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, Keraton, Ngampilan, Wirobrajan, dan Mantrijeron.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Badai Anggrek, BMKG Yogyakarta Peringatkan Hujan Lebat Tiga Hari ke Depan di Wilayah Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

4 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


UNOCHA Menduga Korban Tewas dalam Tanah Longsor di Ethiopia Tembus 500 Orang

18 jam lalu

Ilustrasi tanah longsor. Tempo/Imam Hamdi
UNOCHA Menduga Korban Tewas dalam Tanah Longsor di Ethiopia Tembus 500 Orang

UNOCHA menduga jumlah korban tewas dalam musibah tanah longsor di Gofa wilayah selatan Ethiopia kemungkinan tembus 500 orang


BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG Peringatkan Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang dan Lebat Sepekan Mendatang

Dalam sepekan ke depan terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.