TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tren liburan diperkirakan semakin digemati tahun 2024. Termasuk picklecore, sportcations, boomerang tourism, solo-moon, dan liburan relaktif.
Tren ini diperkirakan oleh perusahaan liburan aktif, Neilson Beach Clubs. Perusahaan melakukan penelitian survei dan menganalisis data liburan pelanggannya dari data pemesanan musim panas 2023. Survei dilakukan oleh OnePoll terhadap 2000 orang dewasa di Inggris.
David Taylor, CEO Neilson Beach Clubs, mengatakan tren ini ditemukan dengan cara mencermati data pelanggan. “Masyarakat semakin banyak yang menggunakan waktu istirahat tidak hanya untuk mengisi ulang tenaga mereka secara mental, namun juga untuk tetap bugar secara fisik," katanya.
Tren liburan baru
Dari hasil sruvei muncul tren Picklecore, yang mengacu pada olahraga Pickleball. Olahraga ini menggabungkan tenis, pingpong, dan bulu tangkis. Sebanyak 38 persen akan melakukan Pickleball selama liburan. Hal ini dipengaruhi beberapa selebriti seperti Emma Watson, George Clooney dan Kim Kardashian.
Sportcation juga diperkirakan akan meningkat pesat. Jenis liburan ini memungkikan seseorang untuk mempelajari olahraga baru. Sebanyak 42 persen ingin mempelajari olahraga baru. Hal ini karena mereka tidak bisa melakukannya di rumah.
Hampir dua pertiga responden atau sekitat 65 persen mengatakan setiap destinasi liburan harus memiliki aktivitas yang sesuai dengan minat setiap generasi. Terutama jika liburan bersama keluarga. Sebab itu, tren fami-e-rides sedang meningkat, seiring dengan meningkatnya perjalanan dengan e-bike.
Selain itu, 35 persen merasa perlu untuk beraktivitas selama liburan. Hal ini yang menginspirasi tren liburan relaktif, di mana seseorang merasa relaks jika tetap aktif selama liburan.
Ada juga tren retret berulang, di mana wisatawan memesan perjalanan berikutnya ke tempat yang sama. Sebanyak 34 persen kemungkinan akan memesan liburan segera setelah kembali dari liburan. Cara ini untuk menghilangkan rasa sedih saat liburan usai.
Tren lainnya adalah solo-moon dimana 52 persen wisatawan mempertimbangkan untuk pergi sendiri untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Diketahui juga bahwa sebanyak 54 persen akan pergi ke luar negeri bersama orang tua mereka pada tahun 2024, yang disebut boomerang tourism.
David Taylor mengatakan liburan memberikan kesempatan untuk beristirahat dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Sebab itu, banyak orang memandang liburan adalah kebutuhan. Di mana seseorang memiliki kesempatan untuk memulihkan tenaga dan menghabiskan waktu melakukan hal yang disukai.
DAILY MAIL | GETSURVEY
Pilihan editor: Long Stay di Vila Kini Jadi Tren Liburan Baru Setelah Staycation