TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini, solo traveling atau bepergian seorang diri akan menjadi tren. Ini karena semakin banyak orang yang ingin merasakan serunya traveling sendirian. Wisatawan memiliki kebebasan tanpa batas dan sering kali mengarah pada jalur penemuan diri.
Namun, solo traveling bukannya tanpa risiko. Karena itulah penting untuk selalu berhati-hati untuk memastikan perjalanan yang berkesan dan menyenangkan.
Berikut beberapa hal yang harus dihindari saat solo traveling.
1. Mengabaikan tindakan pencegahan keselamatan
Keselamatan harus menjadi prioritas utama saat bepergian sendirian. Hindari daerah terpencil, terutama pada malam hari, dan berhati-hatilah dengan lingkungan sekitar. Teliti dan ikuti pedoman keselamatan setempat, dan terus dapatkan informasi tentang potensi risiko di destinasi.
2. Packing berlebihan
Bepergian dengan ringan adalah kuncinya saat traveling sendirian. Tahan godaan untuk membawa barang-barang tidak penting yang dapat membebani selama perjalanan. Cukup bawa barang-barang penting dan pakaian serbaguna, dan cari tahu iklim tujuan supaya barang yang dibawa efisien.
3. Jangan abaikan riset tentang budaya setempat
Biasakan dengan adat istiadat, budaya, dan hukum setempat. Jika kurang riset, kemungkinan akan banyak kejutan yang tidak menyenangkan. Cari tahu tentang kebiasaan penduduk setempat, simpan nomor darurat di panggilan cepat, dan waspadai segala nasihat atau batasan perjalanan. Berpakaianlah yang sopan jika diperlukan, pelajari frasa dasar dalam bahasa lokal, dan perhatikan nuansa budaya untuk berinteraksi secara hormat dengan penduduk setempat.
4. Kehilangan komunikasi
Jaga komunikasi teratur dengan teman dan keluarga. Bagikan rencana perjalanan, check in secara berkala, informasikan tentang hal-hal sehari-hari seperti hotel tempat menginap atau taksi yang digunakan untuk perjalanan lokal. Hal ini memastikan orang-orang terdekat mengetahui keberadaan Anda dan dapat memberikan bantuan jika diperlukan.
5. Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi
Meskipun teknologi adalah teman perjalanan yang berharga, ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi dapat menimbulkan masalah. Jangan hanya bergantung pada ponsel pintar atau GPS. Bawalah peta fisik, ketahui landmark penting, dan miliki rencana cadangan jika terjadi gangguan teknis.
6. Mengabaikan etika transportasi lokal
Setiap tujuan memiliki norma transportasinya masing-masing. Ikuti etika transportasi, baik menggunakan transportasi umum, taksi, atau layanan lain. Hal ini membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan perjalanan lebih lancar.
7. Mengabaikan pencegahan kesehatan
Kesehatan adalah hal paling berharga ketika sendirian. Hindari jajanan pinggir jalan jika memiliki perut sensitif, tetap terhidrasi, dan membawa obat-obatan yang diresepkan. Teliti fasilitas kesehatan di tempat tujuan dan miliki asuransi perjalanan untuk menanggung biaya pengobatan yang tidak terduga.
Tidak mengikuti rencana keuangan Perencanaan keuangan yang meleset dapat membuat perjalanan menjadi penuh tekanan. Bawalah uang tunai dan kartu, dan waspadai nilai tukar mata uang untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
8. Ragu mengikuti kegiatan kelompok
Jangan ragu mencari kegiatan berkeompok, bisa sesama turis di destinasi itu atau dengan penduduk lokal. Situs web seperti Meetup dan Fun JetSetter dapat membantu menemukan orang lain yang memiliki minat yang sama. Ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, misalnya memesan makan malam dengan penduduk lokal dan wisatawan lain. Temukan sesama pecinta alam melalui kelompok lokal seperti Alaska Outdoors, di Anchorage, yang menyelenggarakan pendakian.
9. Mengabaikan insting
Naluri adalah panduan yang kuat. Jika ada sesuatu yang terasa aneh, lebih baik percaya pada insting. Hindari tempat atau individu yang berisiko, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan.
TIMES OF INDIA | NEW YORK TIMES
Pilihan Editor: 9 Tips Aman saat Solo Traveling ke Tempat Baru