Mengintip Tradisi Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara, Ada yang Lompat di Tujuh Ombak

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap negara memiliki tradisi tahun baru sendiri. Dari terjun di air sedingin es di sungai-sungai Skotlandia hingga turunnya bola berkilauan di New York, penduduk di seluruh dunia bersatu dalam semangat yang sama untuk meninggal tahun yang lama dan menyambut tahun baru. 

Berikut beberapa tradisi msayarakat di seluruh dunia merayakan pergantian tahun. 

1. Brasil dan Chili

Di Brasil, perayaan pantai menjadi pusat perhatian. Setelah tengah malam, penduduk setempat melakukan ritual unik, melompati tujuh ombak sambil mengucapkan tujuh permohonan. Mereka melakukan penghormatan pada Yemanja, dewi air, dalam pakaian serba putih yang melambangkan kesucian. 

Chili memiliki tradisi pesisir serupa, yang berakar pada adat istiadat imigran Italia. Saat jam menunjukkan pukul dua belas, kacang lentil, yang diyakini menarik kemakmuran karena bentuknya yang seperti koin, menjadi titik fokus di meja makan. Hal yang aneh terjadi setelah menikmati lentil, para peserta naik ke tempat yang lebih tinggi dan mengonsumsi tujuh garpu  makanan. Kebiasaan ini dianggap dapat mengamankan kekayaan finansial sepanjang tahun mendatang.

2. Jepang

Di Negeri Matahari Terbit, awal tahun baru dapat ditandai dengan praktik Hatsuhinode. Penduduk lokal dan pengunjung untuk menyambut fajar tahun baru dengan menyaksikan matahari terbit pertama. Orang-orang bangun pagi dan berkumpul di pantai atau bukit untuk menyambut simbol awal tahun yang makmur. Setelah Hatsuhinode, jutaan orang memulai kunjungan ke kuil selama tiga hari berikutnya, Fushimi Inari Taisho di Kyoto adalah salah satunya. 

Tradisi lainnya adalah menikmati semangkuk mie soba hangat yang menjadi pusat perhatian, yang berasal dari zaman Kamakura. Tradisi ini terkait dengan sikap welas asih sebuah kuil Buddha yang membagikan mie kepada mereka yang kurang beruntung, tradisi ini menandakan pelepasan diri dari tahun lalu.

3. New York, AS

Jantung Kota New York adalah tujuan wisata yang menarik di mana orang-orang berkumpul dengan antisipasi untuk melihat ikon bola dijatuhkan di Times Square. Tradisi perayaan tahun baru ini sudah berlangsung sejak tahun 1907. Satu menit sebelum tengah malam, ribuan orang baru warga York berkumpul di Times Square untuk menyaksikan bola besar turun dengan perlahan, menandai dimulainya tahun baru.

4. Edinburgh, Skotlandia

Skotlandia merayakan tahun baru dengan meriah selama tiga hari. Pada 30 Desember, perayaan dimulai dengan prosesi cahaya lilin. Penduduk lokal dan pengunjung berparade melalui jalan-jalan bersejarah, menciptakan sungai cahaya yang mengalir menuju Kastil Edinburgh yang ikonik. Saat malam tiba, langit di atas kastil menampilkan pertunjukan kembang api yang cemerlang. Pada malam tahun baru, jalanan dipenuhi ribuan orang yang bersuka ria, ikut bersorak dan menyanyikan lagu "Auld Lang Syne" yang tak lekang oleh waktu saat jam menunjukkan tengah malam.

5. Yunani

Podariko, tradisi tahun baru Yunani dapat diartikan sebagai serangkaian ritual simbolis yang melibatkan buah delima, simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kesuburan. Saat tengah malam makin dekat, rumah-rumah menjadi gelap dan kosong. Seseorang yang dipilih akan memasuki kembali rumah dengan kaki kanannya, diyakini membawa berkah bagi keluarga. Upacara dilanjutkan saat peserta kedua menggendong buah delima dan membenturkannya ke pintu. Banyaknya biji yang berair mengukur keberuntungan, menjanjikan rejeki yang lebih besar bagi rumah tangga di tahun baru.

6. Belanda

Di Belanda, ada tradisi Nieuwjaarsduik atau New Year's Dive setiap tahun baru. Orang-orang akan berenang di Laut Utara yang sangat dingin di pantai Scheveningen di Den Haag. Para perenang dihadiahi secangkir sup musim dingin Belanda yang mengepul, biasanya sup kacang kental dengan sosis asap.

HINDUSTAN TIMES | THE SPRUCE EATS

Pilihan Editor: Sejarah Tradisi Penurunan Bola pada Malam Tahun Baru di Times Square New York