TEMPO.CO, Jakarta - TikToker Vietnam Hua Quoc Anh bakal dikenai hukuman berupa larangan memasuki Kamboja karena mencemarkan kuil Angkor Wat, yang dianggap suci oleh banyak orang Kamboja. Hukuman itu dijatuhkan setelah Hua Quoc Anh memposting video di akun TikTok miliknya, yang memiliki 700.000 pengikut, bulan lalu. Video itu menampilkan seorang gadis mengenakan kostum tradisional Thailand berjalan di sekitar kuil.
Wakil Sekretaris Negara Kementerian Pariwisata Kamboja Prak Chandra mengatakan kepada VnExpress bahwa video yang dibuat Anh di kompleks kuil Angkor Wat memiliki dampak negatif pada citra pariwisata Kamboja. Pihak berwenang Kamboja sedang mempertimbangkan hukuman terhadapnya, kemungkinan larangan masuk selama lima hingga 10 tahun, kata Prak.
TikToker tersebut juga memasukkan gambar bendera dan raja Thailand, disertai dengan suara "Halo Thailand," ke dalam videonya. Video itu pun memicu kritik dari netizen Vietnam dan Kamboja.
Berdampak serius pada budaya dan warisan Kamboja
Pada 12 November, Otoritas Konservasi Warisan Dunia Angkor Wat (Apsara) mengumumkan bahwa video tersebut berdampak serius pada budaya dan warisan Kamboja. Pihak berwenang Kamboja meminta jejaring sosial TikTok untuk memblokir kontennya, menurut Aspara. Video tersebut kemudian dihapus dari platform TikTok.
Menurut pengacara yang berbasis di Hanoi, Do Minh Hien, tindakan TikToker tersebut dilakukan di wilayah Kamboja, sehingga tidak tunduk pada hukum Vietnam. Oleh karena itu, TikToker hanya dapat dihukum berdasarkan hukum Kamboja.
TikToker itu sudah meminta maaf kepada masyarakat Kamboja. “Sekarang saya tahu saya salah, saya tahu kesalahan saya, jadi saya dengan tulus meminta maaf kepada teman-teman Kamboja. Hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi,” katanya dalam video yang diposting di halaman Facebook-nya.
TikToker tersebut menolak membagikan alasan pembuatan video tersebut di Kamboja dan menyisipkan gambar serta suara terkait Thailand.
Situs warisan dunia UNESCO
Angkor Wat dianggap sebagai jantung dan kebanggaan masyarakat Kamboja. Kompleks candi ini menarik jutaan pengunjung setiap tahun dari seluruh dunia, dan dinyatakan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1992.
Kim Phalet, pemandu wisata internasional di Kamboja, mengatakan Kamboja dan Thailand pernah berselisih terkait Kuil Preah Vihear di perbatasan dengan Thailand. Oleh karena itu, tindakan memasukkan gambar Thailand ke dalam video yang diambil di Kuil Angkor Wat membuat marah masyarakat Kamboja.
Menurut The Diplomat, Kamboja dan Thailand juga pernah memperebutkan kuil ini di masa lalu. Pada akhir abad ke-18, Kerajaan Siam yang kini bernama Thailand memperluas kekuasaanya ke sebagian wilayah barat Kamboja, termasuk kota kuil besar dan reruntuhannya. Tapi pada awal abad ke-20, wilayah tersebut dikembalikan ke Kamboja atas tekanan Prancis yang memerintah Kamboja saat itu. Persoalan ini merupakan perselisihan yang sudah berlangsung lama antara kedua negara, meskipun masyarakat internasional selalu mengakui Angkor Wat sebagai milik Kamboja, jauh dari perbatasan Thailand.
VNEXPRESS.NET | THE DIPLOMAT
Pilihan Editor: Rekomendasi 7 Destinasi Wisata Favorit Kamboja Selain Angkor Wat