TEMPO.CO, Jakarta -Maroko, sebuah negeri yang kaya akan sejarah dan budaya, tidak hanya menawarkan pemandangan eksotis, tetapi juga kekayaan kuliner yang lezat dan unik.
Dari hidangan rumahan hingga sajian khas Ramadhan, Maroko memiliki beragam kuliner yang memanjakan lidah siapapun yang mencobanya dengan citarasa yang berbeda.
Dari berbagai macam makanan khas Maroko, berikut adalah daftar 5 kuliner Maroko yang wajib dicoba.
- Couscous
Couscous adalah makanan khas Maroko yang terbuat dari tepung gandum atau jagung dalam bentuk butiran kecil. Kuliner ini tergolong makanan yang paling dikenal di Maroko. Cara memakannya bisa menggunakan sendok atau langsung pakai tangan.
Couscous dimasak menggunakan uap yang diberi tambahan daging, sayuran, mentega, kacang hijau, susu, dan gula halus. Perpaduan itu bisa menyesuaikan selera. Hidangan ini juga diberi campuran terong, lobak dan labu merah.
Couscous tergolong makanan rumahan di Maroko. Versi yang paling populer kuliner ini menggunakan tujuh sayuran. Saat acara besar, biasanya couscous disantap bersama dalam satu piring besar. Couscous juga merupakan makanan yang sangat bergizi karena mengandung karbohidrat, protein, dan serat.
- Msemen
Msemen adalah roti pipih tradisional khas Maroko. Roti ini dibuat dengan mencampurkan tepung, semolina, ragi, gula, air hangat, garam, minyak dan mentega. Adonan diremas-remas sampai menjadi kedap udara. Potongan adonan dibuat pipih.
Sesudah adonan dilipat dan dibentuk, msemen dimasak di atas griddle, dipanggang atau digoreng sampai menjadi renyah di luar dan kenyal di dalam. Walaupun umumnya msemen disantap sebagai pendamping kopi atau teh, makanan ini juga bisa diisi dengan beragam daging dan sayuran.
Msemen bisa disajikan sebagai sarapan atau camilan. Ketika disajikan sebagai sarapan, msemen biasanya disajikan dengan saus madu dan mentega yang panas. Versi msemen yang gurih sering diisi dengan berbagai bahan seperti daging cincang (biasanya daging sapi atau domba), bawang, rempah-rempah, dan sayuran.
- Harira
Harira adalah sup tradisional Maroko yang dibuat dari tomat, kacang-kacangan, dan daging sapi, domba, atau ayam. Seperti kebanyakan makanan tradisional, ada beragam variasi resep dan bahan khusus. Biasanya harira disantap sebagai menu pembuka makan siang yang hangat. Saat Ramadhan, makanan ini termasuk menu favorit berbuka puasa.
Harira terasa menghangatkan, karena perpaduan bumbu kunyit, safron dan jahe. Makanan ini sering dihidangkan dengan telur rebus. Harira juga sangat bergizi karena mengandung protein, serat, dan vitamin.
- Chebakia
Chebakia adalah kue kering khas Maroko yang digoreng dalam minyak dan terbuat dari adonan wijen yang diberi sirup madu dan air bunga jeruk. Kue ini terkenal dengan bentuknya yang unik seperti bunga. Chebakia biasanya disajikan selama bulan Ramadhan.
Untuk membuat chebakia, adonan wijen yang telah dibumbui digulung menjadi bentuk bunga dan digoreng sampai kecoklatan. Kemudian, kue ini dicelupkan ke dalam sirup madu dan air bunga jeruk dan ditaburi biji wijen.
Chebakia terlihat sederhana, tetapi melipat adonan menjadi bentuk yang tepat bisa memakan waktu yang lama. Biasanya, wanita Maroko bekerja sama untuk membuat banyak chebakia yang kemudian dibagi-bagikan di antara mereka untuk bertahan selama Ramadhan.
- Sellou
Sellou adalah makanan penutup khas Maroko yang terbuat dari tepung panggang yang dicampur dengan mentega, madu, almond goreng, biji wijen panggang, dan rempah-rempah. Untuk membuatnya, bahan-bahan tersebut dicampur hingga membentuk pasta yang kental dan kemudian dibentuk menjadi piramida dan dihiasi dengan almond. Bagian-bagian individu kemudian dipotong dari piramida dan disajikan di atas piring.
Karena sellou sangat bergizi dan kaya kalori, makanan ini dianggap sebagai obat alami dan sering diberikan kepada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI. Oleh karena itu, wanita Maroko yang sedang menyusui disarankan untuk mengonsumsi sellou selama minimal tiga puluh hari setelah melahirkan.
M RAFI AZHARI | IDRIS BOUFAKAR
Pilihan editor: Eksplorasi 5 Destinasi Wisata Maroko yang Memukau