TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pandemi berakhir, beberapa negara mulai menyambut wisatawan dari seluruh dunia. Meski kembali menghidupkan geliat perekonomian imbasnya adalah overtourism. Kondisi di mana jumlah turis terlalu banyak, seperti yang dialami warga San Sebastian, di Spanyol.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah San Sebastian menerapkan pendekatan yang lebih berkelanjutan. Termasuk larangan pembangunan hotel baru dan persewaan liburan, yang akan mulai berlaku tahun depan.
San Sebastian, yang sangat dipengaruhi oleh budaya Basque, menawarkan sekilas sejarah Eropa kuno sehingga menarik banyak pengunjung. Hal ini mengakibatkan masuknya wisatawan dalam jumlah besar sehingga kota ini mungkin kesulitan mengelolanya secara berkelanjutan. Larangan yang akan datang diperkirakan akan mengurangi tekanan ini secara signifikan.
Namun San Sebastian bukanlah kota pertama di Spanyol yang menerapkan tindakan tersebut. Pada tahun 2018, Palma de Mallorca menjadi kota Spanyol pertama yang melarang Airbnb untuk mengatur pariwisata. Tindakan serupa telah diambil oleh kota-kota Eropa lainnya, termasuk Florence dan Seville, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi masuknya wisatawan.
Eneko Goia, Walikota San Sebastian, mengatakan bagian tertentu dari kota tersebut akan ditetapkan sebagai saturasi. Dia juga menegaskan, kota ini sudah memiliki persediaan akomodasi liburan yang cukup.
Meskipun larangan tersebut tidak akan berdampak pada penginapan yang ada. Namun justru menyebabkan harga kamar lebih tinggi karena berkurangnya ketersediaan.
Lalu lintas wisatawan yang luas di San Sebastian juga menyebabkan penurunan kualitas masakan dan budaya lokal. Bahkan penduduk setempat dilaporkan mulai bosan dengan banyaknya pengunjung yang terus-menerus datang.
Destinasi wisata San Sebastian
San Sebastian, terletak di Basque Country di Spanyol utara. Dikenal sebagai Pearl of North atau mutiara dari utara, karena arsitekturnya yang menakjubkan, pantainya yang indah, dan kulinernya yang terkenal di dunia.
San Sebastian hampir hancur total pada tahun 1808 ketika pasukan Napoleon Bobaparte mengepung kota tersebut. Hanya satu jalan yang selamat, Jalan 31 Agustus seperti yang dikenal sekarang.
Kota ini mulai menjadi destinasi wisata pada awal abad ke-19 ketika sering keluarga kerajaan yang menghindari panasnya Spanyol tengah. Perpaduan unik antara budaya Basque dan Spanyol di kota ini menjadikannya tempat yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu desain perkotaannya mirip dengan Rio de Janeiro.
Salah satu destinasi utama kota ini adalah Pantai La Concha. Pantai berbentuk bulan sabit yang menarik para peselancar, perenang, dan pecinta berjemur. Di sepanjang pantai terdapat kawasan pejalan kaki Paseo de la Concha yang indah.
Wisatawan dapat berjalan-jalan sendirian menghadap Samudera Atlantik, menikmati pemandangan kota dan pegunungan sekitarnya yang menakjubkan. Selain pantai, wisatawan biasanya mengunjungi Kota Tua San Sebastian, atau Parte Vieja.
TRAVEL LEISURE ASIA | SPAIN GUIDE
Pilihan editor: Batasi Kunjungan Wisata, Kota di Spanyol Ini Larang Hotel Baru