TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tempat mulai berbenah diri menyambut Natal. Dekorasi meriah dan pohon Natal menghiasi sudut-sudut kota di seluruh dunia. Salah satunya di Stasiun St Pancras, London, Inggris. Di stasiun ini berdiri pohon Natal yang unik.
Pohon Natal di gedung Victoria, Stasiun St Pancras terbuat dari buku-buku yang dilukis dengan tangan setinggi 12 meter. Pohon ini merupakan kolaborasi kreatif dengan Hatchards, toko buku terkenal yang terletak di St Pancras. Hatchards bahkan diyakini sebagai toko buku tertua di London.
Menurut House and Garden, pohon tersebut bertujuan untuk menghidupkan kembali kegembiraan membaca. "Natal telah menjadi inspirasi bagi banyak penulis, dan seperti halnya perjalanan kereta api, kata-kata mereka membawa pembaca ke tempat-tempat baru yang menarik," bunyi keterangan di laman Instagram St Pancras.
Ada bentuk tangga berkelok-kelok yang mengundang pengunjung menjelajahi hingga 270 rak buku yang berisi lebih dari 3.800 buku yang dilukis dengan tangan. Termasuk karya klasik seperti A Christmas Carol karya Charles Dickens dan The Lion, The Witch, and the Wardrobe karya CS Lewis.
Sudut audiobook di bagian bawah hiasan pohon Natal di Stasiun St Pancras, London, Inggris. Pohon ini terbuat dari buku yang dilukis dengan tangan. Instagram.com/@stpancrasinternational
Sudut audiobook
Di bagian bawah pohon Natal itu ada 12 sudut, di mana wisatawan dapat menikmati kutipan lima menit dari buku audio. "Untuk pertama kalinya, duduklah di dalam pohon dan biarkan suara-suara terkenal membawa Anda ke dunia sastra yang menakjubkan dengan kutipan dari buku audio baru atau terkenal dari Penguin Books," lanjut keterangan di Instagram tersebut.
Beberapa buku versi audio itu termasuk Charles Dickens, Beatrix Potter, Zadie Smith, Robin Stevens, Gabrielle Zevin, Alice Winn, Rick Riordan, Michael Morpurgo, Richard Osman dan Tom Fletcher. Setiap sudu memiliki dua pilihan dan para pengunjung dapat memilih dari enam belas audio yang berbeda.
Di zaman serba modern dan digital ini Hartcards ingin pohon Natal ini menjadi pengingat kegembiraan membaca. Terutama pada saat banyak orang terpaku pada ponsel mereka.
Selain itu, di tengah hiruk pikuk stasiun saat musim liburan, pohon Natal itu dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bersantai. Baik untuk menikmati bacaan yang bagus atau sekadar menikmati beberapa saat mendengarkan buku audio yang menawan.
TRAVEL LEISURE ASIA | TIMEOUT
Pilihan editor: Begini Sejarah Pohon Natal yang Muncul dari Jerman