Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Hari Pahlawan, Aksi Teater Satir Guru Riuhkan Taman Budaya Yogyakarta

image-gnews
Suasana gelaran event Ngkaji Pendidikan, Guru Sang Intelektual di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta Sabtu (4/10). (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Suasana gelaran event Ngkaji Pendidikan, Guru Sang Intelektual di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta Sabtu (4/10). (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suasana menyambut momentum Hari Pahlawan di Yogyakarta mulai tampak. Salah satunya di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Sabtu, 4 November 2023 yang menjadi perhelatan event Ngkaji Pendidikan, Guru Sang Intelektual.

Ribuan orang berlatar profesi pendidik se-Indonesia hadir dalam event yang ditujukan untuk mengenang guru-guru bangsa yang memberi teladan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. 

Kisah-kisah keseharian pendidik di kelas yang penuh satir dan menggelitik dari Kartini, Tan Malaka, Hos Tjokroaminoto, Agus Salim, Ahmad Dahlan, hingga Ki Hadjar Dewantara dalam event itu diangkat melalui berbagai acara.

Satu yang menarik misalnya ketika sekelompok orang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan, menampilkan pertunjukan teater mini. 

Mereka mengangkat kisah keseharian beban rutinitas yang harus dihadapi guru dan kepala sekolah. Aksi satire itu membuat ribuan guru yang menonton heboh.

Dalam aksi panggungnya, tokoh yang memerankan guru pria tampak datang paling pagi membawa setumpuk kertas ketika sekolah masih sangat sepi. 

Wajahnya tampak suram. Ia kepayahan karena malam sebelumnya harus begadang merampungkan setumpuk tugas-tugas administrasinya selain mengajar, seperti mengerjakan dokumen, Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS), persiapan supervisi, Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), program literasi numerasi, dan masih banyak lainnya.

Akibat setumpuk beban tersebut, guru itu saat waktunya mengajar di kelas sudah kepayahan. Ia pun hanya bisa meminta siswa membaca sendiri materi dari buku tanpa ada proses interaktif belajar mengajar. Sedangkan guru itu sendiri kembali sibuk merampungkan tugas administrasinya. Situasi seperti itu terulang setiap hari.

Tokoh yang memerankan guru pria lain mengisahkan cerita seorang guru yang datang hanya untuk membuat daftar hadir siswa lalu memberi tugas dari buku pelajaran yang dibawa siswa. Dengan wajah ketus, guru itu meminta jika siswa tak membawa buku pelajaran yang dimaksud maka langsung dikeluarkan dari kelas.

Adapun tokoh yang memerankan guru perempuan saat mengajar memilih tak berpatokan pada buku. Wajahnya tampak sumringah dan bersemangat. Guru perempuan ini mengajak siswa berdialog juga permainan interaktif sembari menyanyi bersama sehingga suasana kelas lebih hidup. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyelenggara acara itu Muhammad Nur Rizal, menuturkan dari event untuk memperingati Hari Pahlawan ini pihaknya ingin mengangkat guru sebagai sosok pahlawan bangsa.

"Seperti kisah HOS Tjokroaminoto, yang dulu mengajak para anak-anak muda kos di rumahnya untuk berdialog tentang perjuangan kemerdekaan, sehingga akhirnya lahir tokoh-tokoh besar seperti sang proklamator Soekarno," kata Rizal yang juga dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada itu.

Rizal yang juga pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan itu mengatakan satu kunci utama keberhasilan pendidikan adalah terbangunnya proses dialogis antara pendidik dan muridnya. Bagian yang dalam sistem pendidikan sekarang nyaris tergerus akibat beban administratif guru.

"Padahal hasil dialog (pendidik dan murid) itulah yang di masa kemerdekaan dulu, berhasil memantik kesadaran bangsa untuk berjuang menuju kemandirian," katanya.

Rizal menuturkan dari momentum Hari Pahlawan ini, ia mewanti wanti krisis belajar. Hal itu bisa ditengarai dari kebiasaan guru maupun siswa apakah mencintai proses belajar yang terjadi. 

"Proses belajar mengajar perlu beradaptasi, agar lebih menyenangkan," ujarnya.

Event itu mengajak guru bangkit menemukan sejarahnya sebagai kelompok intelektual yang dapat mengubah nasib bangsa. 

"Karena sejatinya pendidikan adalah bagian fundamental dari proses membangun peradaban bangsa dan guru aktor utamanya," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

3 jam lalu

Perayaan adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman pada 1-3 Mei 2024. Dok. istimewa
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.


Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

5 jam lalu

Benda berpendar cahaya kehijauan terekam melintasi langit Yogyakarta. Dok. Istimewa
Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.


17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders