Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Sekilas Kehidupan 2071 di Museum Masa Depan Dubai

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Penampakan gedung Museum Masa Depan di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan berlantai tujuh ini disebut-sebut sebagai bangunan paling indah dan berteknologi tinggi di dunia. Dubai Future Foundation/Handout via REUTERS
Penampakan gedung Museum Masa Depan di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan berlantai tujuh ini disebut-sebut sebagai bangunan paling indah dan berteknologi tinggi di dunia. Dubai Future Foundation/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Dubai adalah Museum of The Future (MOTF) atau Museum Masa Depan. Museum yang didedikasikan untuk inovasi dan kemajuan teknologi ini menawarkan gambaran sekilas tentang masa depan sains dan teknologi. Keajaiban arsitektur ini, berdiri di ketinggian 77 kaki, diresmikan pada Februari 2022, dan kini telah menjadi salah satu tujuan wisata utama Dubai. Museum ini telah menarik lebih dari satu juta pengunjung dari 163 negara.

Salah satu bintang dari tempat ini adalah Ameca, robot humanoid yang disebut tercanggih di dunia saat ini. Robot ini melambangkan teknologi robotik manusia yang terdepan. Meskipun tidak memiliki kemampuan percakapan penuh, Ameca tetap banyak bicara, humoris, dan dapat terlibat dalam percakapan yang hampir bermakna.

Bentuk bangunan unik

Struktur bangunan Museum Masa Depan berbeda di tengah banyaknya gedung pencakar langit di Dubai. Meliputi hamparan luas seluas 30.000 meter persegi, tempat ini berfungsi sebagai keajaiban perintis. Fitur yang sangat mencolok adalah kaligrafi Arab yang menghiasi seluruh bagian luarnya, yang memuat kutipan dari Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Penguasa Dubai, dan berfungsi sebagai simbol perjalanan menuju masa depan.

Robot humanoid Ameca menyapa pengunjung saat diperlihatkan di Museum of the Future dalam pameran “Tomorrow Today” di Dubai, Uni Emirat Arab, 11 Oktober 2022. Robot Humanoid, Ameca dibuat oleh Engineered Arts, perusahaan yang berbasis di Cornwall, Inggris, mampu menjawab berbagai pertanyaan dan menunjukkan jalan di Museum of the Future. REUTERS/Amr Alfiky

Jika kebanyakan museum di dunia menyimpan benda bersejarah, museum ini berfokus pada masa depan. Dilansir dari Times of India, Majed Al Mansoori, Wakil Direktur Eksekutif MOTF, menjelaskan bahwa tujuan museum ini adalah sebagai pintu masuk ke dunia yang penuh dengan berbagai kemungkinan. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ini berfungsi sebagai pintu gerbang interaktif bagi pengunjung untuk menjelajahi masa depan, dan menawarkan mereka pengalaman menarik melalui serangkaian teknologi, diskusi, dan pameran yang bertujuan untuk mendorong pengunjung membentuk visi mereka sendiri tentang prospek masa depan dan memberdayakan mereka untuk berkreasi tentang masa depan yang ingin mereka temui.

Kehidupan pada 2071

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu konsep visioner yang dihadirkan di sini adalah OSS Hope, yang berfungsi sebagai representasi potensi habitat masa depan umat manusia di luar angkasa. Di sini, pengunjung dapat memperoleh wawasan tentang seperti apa kehidupan di stasiun luar angkasa raksasa pada 2071.

Fitur penting lainnya adalah The Heal Institute, sebuah institusi berwawasan ke depan yang beroperasi pada tahun 2071, yang berdedikasi untuk menggunakan teknologi canggih untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Keluarga dengan anak-anak dapat menjelajahi area Future Heroes, sebuah pameran yang dirancang khusus untuk melibatkan pengunjung muda dalam suasana yang menyenangkan. "Kami memandang museum ini sebagai laboratorium holistik untuk membayangkan kota-kota masa depan, seperti Dubai," kata Mansoori. 

Pilihan Editor: Mengunjungi Coffee Museum di Dubai dan Mencicipi Kopi ala Arab yang Kaya Rempah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

2 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

2 hari lalu

Museum of Islamic Art Qatar (Dok. Museum of Islamic Art)
Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.


Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

3 hari lalu

Burj Khalifa dilihat dari Sky Views Edge Walk Dubai, Emaar Square Area Downtown Dubai, pada Sabtu, 23 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

5 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

7 hari lalu

Hatta Falaj, Dubai, merupakan saluran irigasi bawah tanah yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Airnya mengalir ke sejumlah lahan pertanian di sekitarnya. Foto diambil 24 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

Hatta Falaj di Dubai mengalirkan air dari bawah pengunungan Hajar untuk kebutuhan pertanian dan minum warga di masa lalu.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

8 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

9 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

9 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

10 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

10 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.