Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Museum Radya Pustaka, Salah Satu Museum Tertua di Indonesia

image-gnews
Museum Radya Pustaka, Solo, Jateng. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Museum Radya Pustaka, Solo, Jateng. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara yang punya banyak museum, dilansir dari kemdikbud.go.id, saat ini terdapat 493 museum di Indonesia. Sejumlah museum bahkan telah berumur lebih dari satu abad. Salah satu museum tua tersebut adalah Museum Radya Pustaka.

Museum yang didirikan oleh Adipati Sosrodiningrat IV itu didirikan pada 18 Oktober 1890 dan terletak di Jalan Slamet Riyadi, tidak jauh dari Taman Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah. Dilansir dari buku Sejarah Daerah Jawa Tengah, karya Moh Oemar, Sudarjo dan Abu Suud, Museum Radya Pustaka awalnya merupakan kediaman seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar. Seiring berjalan waktu, bangunan itu memiliki nama lain yakni Loji Kadipolo.

Museum itu merupakan peninggalan sebuah lembaga bernama Radyapustaka, Di akhir abad ke-20, lembaga itu kerap jadi tempat membahas budaya dan kesusastraan Jawa. Lembaga itu juga menerbitkan majalah bulanan berbahasa Jawa yaitu Sosodoro dan Tjodrokanto. 

Aktivitas seni dan sastra di museum itu berlanjut hingga era perjuangan kemerdekaan. Tempat itu juga menjadi cikal bakal penyatuan cara menulis ejaan Jawa yang dikenal dengan ejaan Sri Wedari. Tempat itu juga menjadi tempat belajar dalang, gamelan, hingga kursus bahasa Kawi. 

Tempat ini dulunya merupakan tempat penyimpanan surat-surat kerajaan. Namun lama kelamaan, yang disimpan di dalam tempat ini tidak hanya surat, tetapi juga berbagai benda penting yang berhubungan dengan kerajaan. Selain itu, bangunan ini juga menambah koleksinya dan akhirnya menjadi museum.

Karena awalnya merupakan rumah hunian, tata ruang museum ini tidak seperti museum pada umumnya. Bentuk bangunan asli tetap dipertahankan dan hanya mengubah beberapa bagian, seperti menghilangkan kamar mandi agar ruang pameran lebih luas.

Lalu, di bagian halaman museum, terdapat patung Rangga Warsita, seorang pujangga besar yang hidup di Surakarta pada abad 19. Masuk ke dalam bangunan, ruang pertama yang dijumpai yakni ruang yang menyimpan berbagai jenis wayang. Tidak hanya berbagai jenis wayang dari dalam negeri, seperti wayang purwa, wayang gadog, wayang madya, wayang klithik, wayang sukat, dan wayang beber, berbagai wayang dari luar negeri pun menjadi bagian koleksi yang ditampilkan di ruang ini. Misalnya wayang nang dari Thailand.

Di dalam museum ini juga terdapat Ruang Tosan Aji atau ruang logam berharga. Di ruang tersebut, dipamerkan berbagai senjata yang terbuat dari logam, arca, serta miniatur-miniatur rumah joglo, rumah asli Jawa Tengah. Lalu, terdapat pula ruangan yangmenyimpan berbagai jenis keramik. Selain itu, sebelum masuk ke ruang ketiga, di antara ruang kedua dan ketiga, dapat dilihat sebuah orgel atau kotak musik. Orgel ini merupakan hadiah yang diberikan Napoleon Bonaparte kepada Paku Buwana IV (1788-1820).

Salah satu ruangan di Museum Radya Pustaka menyimpan berbagai jenis keramik. Mayoritas keramik yang disimpan di ruang ini merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda. Pada salah satu dinding ruang ini, dipajang aneka piring sewon. Piring sewon merupakan piring yang khusus dibuat untuk memperingati seribu hari meninggalnya seseorang, biasanya anggota kerajaan.

Museum Radya Pustaka juga memiliki perpustakaan. Buku-buku yang menjadi koleksi perpustakaan di sini mayoritas berbahasa Belanda dan Jawa, meskipun tetap ada sebagian kecil koleksi yang berbahasa Indonesia. Buku-buku di sini tertata dengan rapi dan cukup terawat. Semua koleksi yang ada di perpustakaan ini hanya boleh dibaca di dalam ruang perpustakaan.

Di kawasan museum ini, juga terdapat patung Johannes Albertus Wilkens. Johannes Albertus merupakan seorang ahli bahasa yang membuat kamus Jawa-Belanda. Museum ini juga memiliki ruangan khusus yang berisi berbagai koleksi yang dibuat dari bahan perunggu, seperti patung dan gamelan. Bahkan, tersimpan pula gamelan agung  milik Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV.

Selain itu, di dalam museum ini juga terdapat alat tenun tradisional dan gamelan genderan yakni satu set gamelan yang dirangkai menjadi seperti meja dan dapat dimainkan oleh satu orang yang merupakan sumbangan seorang anggota keluarga keraton. Museum ini juga memiliki ruangan bernama Ruang Rojomolo. Rojomolo merupakan tokoh legenda raksasa penguasa laut. Di sana terdapat Patung Rajamala merupakan hiasan bagian depan perahu yang digunakan untuk menjemput permaisuri Pakubuwono IV. Sedangkan, di bagian belakang museum terdapat maket makam raja-raja Imogiri dan berbagai arca.

Pilihan Editor: Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

2 jam lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

9 jam lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

Kalau traveling ke Korea dan ingin jauh dari suasana metropilitan seperti di Seoul, bisa mengunjungi Gwacheon


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Bareskrim Ungkap 50 WNI Dijadikan Pekerja Seks di Sydney

3 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Djuhandani Rahardjo Puro memberikan keterangan saat pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 4 April 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Ungkap 50 WNI Dijadikan Pekerja Seks di Sydney

Menurut Bareskrim, pelaku tidak memakai modus penipuan lowongan pekerjaan lantaran sedari awal para korban tahu akan menjadi pekerja seks di Sydney.


Ratusan Fotografer dari 22 Negara Diajak Abadikan Destinasi Hidden Gems di Empat Kota Pulau Jawa

3 hari lalu

Pameran fotografi internasional bertajuk My Homeland yang digelar di Galeri Katamsi ISI Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ratusan Fotografer dari 22 Negara Diajak Abadikan Destinasi Hidden Gems di Empat Kota Pulau Jawa

Para fotografer itu akan berburu objek hidden gems di Yogyakarta, Magelang, Solo, dan Probolinggo, termasuk kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur.


5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

6 hari lalu

Kota Bekasi kini memiliki destinasi wisata baru yang bisa disambangi, yakni wisata Hutan Bambu.
5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

Memiliki jarak yang dekat dengan Jakarta, Bekasi punya beragam destinasi wisata. Berikut rekomendasi 5 di antaranya.


Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

10 hari lalu

Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah selesai direvitalisasi selama tiga bulan terakhir, dari April hingga Juni 2024 lalu.


Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

16 hari lalu

Brewery-Museum Dortmund (dortmund.de)
Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Sebagai jantung budaya wilayah Ruhr, Dortmund terkenal dengan batu bara, baja, dan tentu saja bir.


Sepi Pengunjung, Museum di Indonesia Mesti Beradaptasi dengan Zaman agar Bisa Bertahan

16 hari lalu

Uncertain Journey, karya Chiharu Shiota yang dipamerkan di Museum MACAN, Jakarta
Sepi Pengunjung, Museum di Indonesia Mesti Beradaptasi dengan Zaman agar Bisa Bertahan

Sederet museum Indonesia yang bertahan pasca Covid-19 adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan zaman, dengan sasaran anak muda


Rayakan Hari Cokelat Sedunia dengan Pengalaman Wisata Bertema Cokelat di Swiss

18 hari lalu

Lindt Home of Chocolate. Instagram.com/@lindthomeofchocolate
Rayakan Hari Cokelat Sedunia dengan Pengalaman Wisata Bertema Cokelat di Swiss

Berikut ini beberapa destinasi wisata bertema cokelat di Swiss