Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurus Sleman Kopi Kembali Jadi Primadona di Kaki Gunung Merapi

image-gnews
Bibit kopi ditanam di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Bibit kopi ditanam di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tanaman kopi pernah menjadi primadona komoditas yang dibudidayakan para petani di lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta  atau DIY.

Ada sedikitnya tiga kecamatan kaki Gunung Merapi di Kabupaten Sleman yang di masa silam merupakan penghasil kopi terbesar, yaitu Kecamatan Cangkringan, Pakem, dan Turi. "Sebelum erupsi Merapi 2010 silam, lahan kopi di Sleman masih sekitar 800 hektar lebih," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Ahad 29 Oktober 2023.

Tetapi setelah erupsi, lahan kopi di Sleman mengalami penurunan signifikan akibat banyak yang hancur tersapu lontaran material vulkanik. "Sampai saat ini, lahan kopi yang tersisa sekitar 400 hektar," lanjut Danang.

Padahal kopi Merapi banyak memiliki peminat. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman mencatat, jenis kopi yang ditanam para petani di lereng Gunung Merapi terdiri dari dua jenis kopi, Arabika dan Robusta. Pada 2021, hasil panen kopi selama setahun kopi Arabika sebanyak 19,2 ton sedangkan  kopi Robusta sebanyak 108 ton.  

Kopi Merapi juga dikenal sebagai bio coffee karena sistem penanaman yang diterapkan secara organik. Pecinta kopi pun tidak perlu khawatir akan tercemari bahan kimia.

Upaya mengangkat potensi tanaman kopi

Dengan menggeliatnya kembali tren minum kopi dan banyaknya coffee shop yang tumbuh di Yogya saat ini, Danang menuturkan perlu ada upaya mengangkat potensi tanaman kopi di kaki Gunung Merapi. Hal ini agar produktivitas kembali naik. 

Salah satunya melalui event Merapi Kopi Festival yang digelar di Kecamatan Cangkringan, Sleman Sabtu, 28 Oktober 2023. "Dari event ini kami mengajak petani dan pelaku usaha kopi di lereng Merapi aware lagi tentang potensi kopi di sini. Bahwa kopi lereng Merapi bisa menjadi unggulan dan melegenda, sebagai kekhasan lokal dari Sleman," kata Danang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Danang membeberkan, wisatawan yang datang dari penjuru nusantara dan mancanegara ke lereng Merapi, diharapkan bisa mendapatkan dan merasakan legitnya produk kopi Merapi itu. Terlebih suhu lereng Merapi yang senantiasa sejuk, kopi pun bisa menjadi sajian nikmat untuk bersantai. "Permintaan pasar kopi tak pernah surut, selalu ada, ini yang harus dirawat dan dikembangkan," kata dia. 

Peningkatan produksi dan kualitas kopi

Lurah Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Danang Sulistya Haryana mengatakan peningkatan produksi dan kualitas kopi di wilayah lereng Merapi terus dipulihkan pasca erupsi dashyat 2010 silam. Hal ini agar tanaman kopi kembali gencar dibudidayakan para petani sesuai musim tanamnya.

"Adanya festival seperti Merapi Kopi Festival ini bisa menjadi pemicu bangkitnya lagi kegiatan budidaya kopi secara intens dari para petani," kata dia.

Sulistya mengatakan kalangan petani kopi di lereng Merapi belakangan memang mulai menggeliat. Terutama ketika melihat pasar penikmat kopi semakin meluas dan banyak coffee shop bertumbuh. "Termasuk saat ada gerakan tanam kopi di lereng Merapi pada 2022 lalu," kata dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto menuturkan wilayah Sleman utara terutama kaki Gunung Merapi disiapkan kembali menjadi sentra tanaman kopi. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kopi, yang baru tercapai 10 persen dari kebutuhan dan konsumsi kopi masyarakat di provinsi itu. 

Pilihan editor: Mengunjungi Coffee Museum di Dubai dan Mencicipi Kopi ala Arab yang Kaya Rempah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

18 menit lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

23 jam lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

5 hari lalu

Suasana persemayaman penyair Joko Pinurbo di PUKJ Yogyakarta Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.